Bab 55

4.1K 155 27
                                    

Happy reading!!

Kini humaira sudah menyelesaikan ritual mandinya itu, ia pun memakai pakaian nya lalu duduk di kursi yang berada di balkon. Humaira hari ini ijin tidak sekolah, kenapa? Karena suaminya itu melarang dirinya, Mungkin karena kejadian kemarin.

Humaira memandang indahnya pemandangan pagi, dengan menikmati secangkir susu bumil, dan roti bakar.

Ting..

Humaira pun mengambil HP nya yang berbunyi, di meja. Lalu membuka room chat yang nomornya tidak di kenal.

08×××××
Temui saya di cafe cinta
Jam delapan hari ini.

Me:
Siapa Anda? Apakah kita
Saling mengenal?


08×××××
Ck! Temui saya dulu
Ada hal yang harus di bicarakan!
Saya tidak menerima penolakan.

Me:
Terserah

Anda memblokir kontak ini

Humaira menghela nafasnya, baru saja dia berdamai dengan Aulia, dan sekarang apakah akan ada masalah baru? Ntahlah yang jelas semoga saja ini adalah kabar baik.

"Apalagi ini? Mereka kek nya seneng banget usik kehidupan gue!" gumam humaira dengan kesal.

Kemudian ia pun pergi dari balkon masuk kembali ke kamarnya, lalu pergi ke lantai bawah untuk menyimpan wadah bekas makan dirinya tadi. Biasanya itu di bereskan bi narsih, tapi wanita itu sedang belanja di pasar.

Setelah sampai di bawah humaira pun mencuci wadah itu, dan meletakkannya di tempat nya.

Tukk..

Tukk..

Terdengar bunyi ketukan pintu, humaira pun pergi ke arah pintu dan membuka kannya.

"Humaira! Yuhu bestai!" ucap Aulia, dengan tersenyum hangat ke arahnya. Lalu masuk kedalam rumah itu, dan duduk di sofa.

"Aul, mau ngapain kok gak sekolah?" ucap humaira, seraya duduk di sofa dengan Aulia.

"Main lah, Aku males sekolah jadi kabur ke sini!" ucap Aulia, dengan terkekeh, mendapat jiplakan dari sahabatnya itu hingga dirinya meringis kesakitan.

"Sesat banget sih ni anak pak maman!" ucap humaira.

"Btw udah lama kita gak main. Keluar yuk, kemana kek. Oh ya, kak mahen kemana?" ucap Aulia.

"Sekolah lah!" ucap humaira kesal, sambil menggelengkan kepala nya.

"Ekhem! Ekhem! Harus nih?" ucap Aulia dengan sedikit berdeham, memberi kode namun humaira tidak peka.

"Kenapa?" ucap humaira.

"Ck. Lo mah, ada tamu bukan nya di beri minum malah ngajak ngobrol!" ucap Aulia kesal dengan sahabatnya itu, lalu pergi kedapur mengambil minuman di kulkas.

"Nah gitu, mandiri anggap aja rumah orang." ucap humaira dengan terkekeh, melihat wajah Aulia yang sedang membuat meme.

"Iya iya, lo kan lagi  bunting! Ketahuan nyuruh lo mati gue di tangan mahen!" ucap Aulia, mengambil remot lalu menyalakan TV di sana dan menonton film, sambil ngemil.

"Bayi Sang Ketua Geng Motor" (Tahap Revisi) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang