Bab 34

4.9K 126 2
                                    


Sebagai pembaca yang baik tolong
Tabok bintang di pojok kiri ya
Gayyss! 💗💐

Jika ada typo nodain Yap! 🌚

Happy Reading📖



Mahen terbangun dari tidurnya saat sinar matahari menusuk indra penglihatannya itu, ia mengucek matanya. Dan menggeliatkan badannya.

Terlihat di samping nya, ada humaira yang tertidur lelap di bangku, mengapa istrinya ini tidur di sana? Padahal ada kasur. Dan mengapa ada wadah berisi air? Ntahlah.

Mahen beranjak dari ranjang menuju kamar mandi, untuk membersihkan tubuhnya yang terasa lengket itu. Sebelum itu ia memindahkan terlebih dulu humaira ke kasur, dan menutup tubuhnya dengan selimut.

Humaira pun bangun dari tidurnya, astagfirullah ia melewatkan sholat subuhnya, humaira bergegas menuju kamar mandi untuk wudhu sekalian mandi, untuk berangkat kesekolah.

"Kakak kan lagi sakit!. Udah istirahat aja jangan sekolah!. " ucap humaira merasa khawatir dengan suaminya ini.

"Enggak kok. Gue udah sembuh karena di rawat oleh bidadari kayak lo. " ucap mahen memcubit hidung mancung humaira.

"Ihh kakak. " ucap humaira dengan pipi yang sudah semerah kepiting rebut. Benarkah mahen menyebutkannya bidadari ini mimpi?.

"Cepetan gue tunggu ya!. "

Humaira mengangguk dengan tersenyum manis.

"Buruan mandi terus turun ke bawah sarapan.. Nanti gue tinggal kalo lama.. " teriak mahen pada humaira yang berada di kamar mandi.

"Iya kak tungguin!.. " sahut humaira di dalam kamar mandi sana.

Lalu mahen pergi dari kamar, menuju ruang makan setelah dirinya bersiap dengan seragam sekolah nya itu.

Ia duduk di salah satu kursi makan, lalu bi narsih menyiapkan sarapan untuk dirinya.

"Den non ara nya mana?.. " tanya bi narsih, saat dirinya tak melihat keberadaan humaira, di dekat mahen.

"Mandi.. " Jawab mahen singkat, sementara bi narsih hanya mengangguk dan ber'oh'ria saja. Lalu undur diri, dan meleos pergi untuk mengerjakan pekerjaan lainnya.

Tak lama setelah itu, humaira turun dengan baju sma nya, tak lupa cadar yang selalu menutupi separuh wajah cantiknya itu. Ia duduk di dekat mahen, lalu menyantap sarapan nya, dengan nikmat.

Mahen tersenyum tipis, sangat tipis bahkan sampai tak terlihat oleh siapa pun, saat matanya melihat istri cantiknya.

Setelah beberapa menit sarapan, akhirnya mereka selesai dan bergegas pergi ke sekolah.

"Yuk berangkat.. " ucap mahen, beranjak dari duduknya itu. Lalu pergi menuju luar di ikuti oleh humaira.


💐


"Umma husein udah bilang husein gak mau di jodohin sama dia!! " ucap husein meninggikan suaranya, dan menunjuk hana yang duduk tertunduk, dengan tatapan kebencian itu.

"Husein ini keputusan umma! Tidak bisa di ganggu gugat. Minggu depan kamu harus bertunangan sama hana!. Titik!.." teriak umma, membuat husein mengacak rambutnya frustasi, lalu pergi begitu saja meninggalkan umma dan hana di ruang tamu tersebut.

"Ahmad Husein mubarak!. "Teriak umma, namun di hiraukan oleh putranya itu.

" sudahlah umma, tidak apa husein harus berpikir terlebih dahulu. Untuk mau menikahi perempuan hina seperti ku. " ucap hana, terdengar tulus namun berbeda dengan di hatinya, ia tak hentinya mengumpati husein yang bersikap acuh padanya.

"Kamu emang anak baik. Umma bangga punya calon menantu seperti kamu sayang!. " ucap umma, memeluk hana. Lalu setelah itu ia pergi kedapur untuk memasak makanan.

"Dasar husein bodoh!. " ucap hana, setelah umma pergi. Dengan mengepalkan tangannya itu.

💐


Setelah bell istirahat biasanya semua orang siswa maupun siswi, keluar dari kelas ada yang pergi ke perpustakaan, kantin, taman dan tempat yang lainnya.

Namun, sekarang ada pengecekkan dari rumah sakit khusus untuk perempuan, jadi para kaum hawa tidak di ijinkan dulu untuk keluar kemanspun, tanpa bimbingan dari perawat rumah sakit.

Seketika kelas menjadi ricuh, dan tak terkendali.

"Oke adik-adik tenang dulu! Bagi orang yang saya panggil namanya segera ikuti rekan kerja saya ke ruang UKS!." titah perawat itu, kemudian semua mengangguk mengerti.

Satu persatu mahasiswi melakukan pengecekan yang rutin dilakukan sebulan sekali itu, untuk mengetahui kesehatan remaja putri di sekolah ini.

Setelah menunggu cukup lama, akhirnya nama humaira di sebut oleh perawat itu, kebetulan dengan nama aulia juga.

"Humaira al-mardiah dan aulia maharani silahkan ikuti rekan saya!." ucap perawat tersebut, kemudian mereka berdua pergi ke UKS.

💐


Setelah sampai di UKS humaira dan aulia mulai di periksa, seperti berat badan, tinggi badan, ukur lengan dan di beri obat ttd gratis.

Dan sekarang adalah waktu yang paling menakutkan bagi humaira, USG! Ntah mengapa cek kesehatan harus ada USG nya. Bagaimana jika nanti semua orang akan mengetahui bahwa dirinya hamil?.

Humaira tak hentinya merapalkan doa, di dalam hati. Tolong jangan priksa humaira, kali ini dia sedang menunggu Aulia keluar dari UKS, terlebih dahulu.

Agar ia tak tahu tentang kehamilannya itu.

"Humaira silahkan masuk!. Dokter udah menunggu. "

"Assalamu'alaikum. Eh Dokter Annisa?. " ucap humaira, sedikit terkejut melihat sosok orang yang di kenal nya itu.

"Humaira kan?. " ucap Annisa, memastikan.

Annisa, adalah dokter keluarga besar mahen, dan humaira pernah di periksa olehnya.

"Iya dok ini humaira. Kok dokter bisa ada di sini? " ucap humaira, dengan membaringkan tubuhnya di brankar.

"Ya bisa dong. Saya di tugasin di tempat ini, dan ternyata bertemu kamu. " ucap Annisa dengan tersenyum manis.

Dokter pun mulai memriksa humaira, ia membuka sedikit baju humaira, dan mengoles sedikit gel di perutnya, lalu memeriksa nya dengan alat USG.

"Wah bayinya aktif banget." ucap dokter Annisa, menatap layar USG tersebut. Humaira hanya bisa mengangguk, dan tersenyum di balik cadar nya.

Setelah selesai humaira pun merapihkan kembali bajunya.

"Dok. Humaira mohon, jangan di kasih tau ya orang-orang sekolah kalo humaira hamil. "

"Iya humaira tenang aja. " ucap dokter Annisa.

Lalu humaira pun pergi dari ruangan itu, dengan perasaan lega.

'Hah bayi?! Humaira hamidun?! ' batin seorang perempuan.





💐🫐se u next part.
Love you cimolll😙🍉 tadina mah
Mau revisi di semua bab nya
Tapi cape aku teh!!

Seneng bet cerita aku
mau di bukuin di sekolah!! 😙💐
Alhamdulillah, dan di dukung
Pak camattt💐💐!! 😭

"Bayi Sang Ketua Geng Motor" (Tahap Revisi) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang