Bab 46

4.7K 125 17
                                    


  Happy Reading 📖🥀🌹..



Setelah kejadian tadi, humaira mengurung diri di kamar tadinya ia lapar, tapi setelah melihat wajah mahen dirinya merasa tidak lapar lagi. Malah ia sedikit mual, jika harus berdekatan dengan mahen. Mungkin hormon kehamilannya.

"Aduh gimana nih, pengen makan tapi. Gk mau liat muka kak mahen enek rasanya." ucap humaira sedikit gelisah, dengan berjalan mondar- mandir. Sambil meremas jari-jari tangannya.

Kemudian dirinya duduk di atas kasur, dan mengambil benda pipihnya. Lalu menekan aplikasi gojek untuk memesan makanan. Walaupun sudah memasak, humaira ingin memakan sate bumbu soto saja.

Karena makanan yang dirinya masak tadi, pasti sudah habis di makan oleh mahen. Biarkan saja nanti pembantunya yang mengambil makanan nya itu.

Setelah selesai humaira pun membaringkan tubuhnya di atas kasur, lalu memejamkan matanya.

Tet..

Tet..

HP nya berdering, lantas humaira pun mengambil HP nya tersebut, lalu mengangkat panggilan tersebut yang bertulis 'no tak di kenal'.

"Halo? Humaira ini lo kan? Cepet datang ke alamat jalan dermaga no sekian, mahen humaira! Mahen dia__". Ucap seseorang di seberang sana, yang tak humaira ketahui siapa dirinya.

"Astagfhirullah Kak mahen? Kenapa? Anda siapa? Ini pasti salah sambung kan? " ucap humaira dengan panik, bagaimana orang ini tahu nama suaminya.

"Enggak suer, gue gak bohong ini gue Bima! Temennya mahen cepet ke sini!" ucap seseorang itu, namun humaira hanya terdiam, apakah dirinya harus pergi ke tempat itu atau tidak. Tapi, bagaimana jika itu ternyata benar?.

"Cepat humaira!! Hen jan nekat ege!" ucap seseorang itu di seberang sana.

Tut..

Sambungan telpon itu terputus sepihak.

"Halo? Halo? " ucap humaira, namun tak ada respon sama sekali.

"Astagfirullah ya allah benarkah ini? Ya allah hamba takut kak mahen kenapa hikss.. Hikss.. " ucap humaira, sembari menangis sesegukan dengan memegang perutnya yang besar itu.

"Bertahan kak, humaira akan kesana!" ucap humaira bangkit dari duduknya, lalu mengambil tas dan memesan taksi online untuk dirinya. Dan pergi ke tempat yang di sebutkan oleh orang yang menelponnya tadi.

    **🌷**

Sementara di sebuah bandara internasional Indonesia, terlihat seorang pria yang tampan baru saja tiba di bandara, dengan asisten pribadinya itu. Lalu mereka pun masuk kedalam sebuah mobil pajero yang terparkir di depan bandara.

"Gimana di? Mereka tinggal dimana?" ucap pria itu, dengan membenarkan jasnya.

"Rumah anda yang dulu tuan." ucap aldi. Yang masih berkutat dengan laptopnya itu.

"Baiklah, kita tunggu dulu beberapa saat, jangan langsung menemui mereka. Pantau saja mereka dari jauh. " ucap pria itu, dengan menatap ke arah luar jendela mobil, dengan pikirnya yang terbayang dengan sosok perempuan tersayang nya.

"Baik tuan." ucap adi.

"Ra honey i'm comeback baby girl,  Kamu masih cinta kan sama aku?, Ingat Kamu gak salah sayang. Dan kamu hanya milik aku! Milik aku! Bukan bajingan itu." batin pria itu.


"Bayi Sang Ketua Geng Motor" (Tahap Revisi) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang