Kiss

12K 533 8
                                    

PERINGATAN !!!

DILARANG MEMBACA PART INI SAAT SEDANG BERPUASA !!!




~¥~

Tuh kan benar, gadis itu mengomel, dengan cepat Auraline membalas chatnya, setelah itu dia mematikan ponselnya karena dia tidak ingin mendengar ocehan Tiffany.

Auraline melihat sekitar, ruangan ini terlihat cukup luas, terdapat dua sofa panjang, satu meja yang berisikan beberapa cemilan, ada kulkas kecil juga disudut ruangan dan terdapat televisi, sebenarnya ruangan apa sih ini?

Ponsel Auraline berdering, dengan cepat gadis itu melihatnya, ternyata itu adalah telpon dari Argavi dengan melalui telpon biasa yang pakai pulsa, aduh kenapa ya? Tumben, lalu Auraline segera mengangkatnya.

"Hallo?"

"Hallo Al, lu dimana? Temen lu lagi ngereog nih nyariin lu" ucap orang disebrang sana.

"Gue ada dicafe, lagi neduh soalnya diluar badai salju"

"Iya lu gak apa - apa kan?"

"Iya gue aman ko, nanti setelah badainya reda gue pulang ko lu juga jangan lupa anterin Tiffany pulang ya Ar" ucap Auraline sedikit nada memohon.

"Iya deh, itu juga kalau dia mau ya gue anterin pulang, gue males maksa soalnya" ucap Argavi nampak malas.

"Iya makasih ya, bilang ke dia gak perlu khawatir gue aman ko disini"

"Iya nih lu bilang sendiri ke orangnya dah"

"Hallo Al, lu ninggalin gue ya sialan" umpat Tiffany yang langsung terdengar ditelinga Auraline.

"Iya maafin gw ya fan, tadi tuh gw punya urusan penting sama seseorang jadi gak sempet ngabarin juga, maaf banget ya fan, lu diclub aman kan? Jangan keluar dulu lagi ada badai, lu disana aja dulu sama Argavi ya"

"Hm"

"Jangan marah ya fan please"

"Yaudah lu diem aja disitu sampai badai reda jangan macem - macam"

"Iya siap Bu boss"

Lalu setelahnya panggilan telpon itu terputus secara sepihak, Auraline merasa lega akhirnya masalah dengan Tiffany selesai.

"Hallo cantik" ucap seorang bapak - bapak yang tadi menatapnya mesum sambil membuka pintu ruangan ini dengan lancang, hal itu membuat Auraline terkejut.

"Ih kalian ngapain, kalian lancang buka ruangan ini" ucap Auraline dengan galak.

"Ayolah main sama kita cantik, kita lebih berpengalaman loh" ucap bapak mesum itu sambil melangkah memasuki ruangan dengan cepat.

Auraline yang melihat itu dengan reflek berpindah duduk hingga menduduki kaki Chakra, gadis itu sengaja, dia ingin membangunkan Chakra, karena hanya Chakra yang bisa membantunya saat ini, lelaki itu tidak mungkin takut kan? kepada bapak - bapak mesum ini, dan benar saja Chakra terbangun.

"Jangan mendekat atau gwi bakal teriak, dasar bapak - bapak mesum" ucap Auraline sambil meninggikan suaranya lalu gadis itu menekan kaki Chakra dengan tangannya, berniat membuat lelaki itu sadar dengan cepat.

"Aduh ko saya dibilang mesum sih, kan saya cuman mau main sama kamu cantik" ucap bapak mesum itu lalu berjalan mendekati Auraline hingga saat ini memegang rambut gadis itu.

Auraline dengan reflek menginjak kaki lelaki tua itu lalu bangkit dari duduknya dan berlari ke luar ruangan, Auraline segera memanggil pelayan.

Setelahnya Auraline membawa pelayan itu menuju ruangannya tadi, betapa terkejutnya Auraline saat melihat bapak - bapak itu sudah nampak bersujud dilantai dihadapan Chakra yang nampak masih duduk disofa.

Explore The Novel World Where stories live. Discover now