Bagaimana jika kalian berada dalam posisi seorang gadis bernama Auraline yang pada saat membuka matanya, dia sudah berada dikehidupan sebuah novel milik adiknya yang tanpa sengaja dia bakar.
Bagaimana bisa itu semua terjadi? apakah ini kutukan? atau...
"Oh" jawab Chakra dengan santainya lalu nampak mulai kembali menyalakan mesin mobilnya, dan lelaki itu kembali melajukan mobilnya, sedangkan Auraline terkejut dengan respon santai yang diberikan Chakra mengenai masalah ini, aduh lelaki itu memang aneh.
"Mau kemana kita?" Tanya Auraline saat melihat mobil Chakra kembali berjalan, namun bukan berbelok ke arah rumahnya.
"Main ski" jawab Chakra yang membuat Auraline terkejut.
"Ski? Dimana?" Tanya Auraline, jujur gadis itu tidak pernah bermain ski seumur hidupnya, iyalah kan didunia dia dulu tidak ada salju, dan Auraline cukup penasaran sih.
"Mau?" Tanya Chakra balik tanpa memperdulikan pertanyaan Auraline sebelumnya yang tanpa sadar Auraline mengangguk, hal itu membuat Chakra tersenyum tipis.
Cukup lama mobil mewah milik Chakra berjalan, hingga akhirnya berhenti ditempat sebuah permainan ski, dengan antusias Auraline keluar dari mobil dan berjalan mengikuti Chakra.
Chakra nampak sedang berbicara di loket, sedangkan Auraline menunggu dengan senang, jujur disini jauh lebih dingin dibandingkan ditempatnya tinggal, perjalanan mereka pun tadi cukup jauh. Dari tempat Auraline berdiri, dia bisa melihat gunung salju yang menjulang tinggi.
"Pakai ini dulu" ucap Chakra sambil menyerahkan alat ski.
Auraline segera memakai sepatu itu, dan memasang papan skinya, jujur ini pengalaman baru untuknya, dia tidak akan menyia - nyiakannya walau dirinya mungkin akan kesusahan, tapi dia harus mencobanya sampai bisa, itulah tekad kuat yang selalu dimiliki oleh Auraline.
"Gini kan pakainya?" Tanya Auraline saat telah rapih.
"Kurang kenceng" ucap Chakra lalu berjongkok untuk memper erat sepatu dengan papan ski yang dipakai Auraline, melihat itu membuat semburat merah di wajah gadis itu muncul tanpa sadar.
"Pakai ini juga" ucap Chakra lagi sambil memasangkan sarung tangan tebal ke kedua tangan Auraline.
"Tumben lu baik?" Tanya Auraline curiga.
Chakra hanya diam saja, sepertinya lelaki itu tidak berniat menjawab pertanyaannya, setelah selesai memakaikan sarung tangan, Chakra menggandeng tangan Auraline menuju tempat kereta gantung.
Mereka berdua pun jalan menuju kereta gantung, yaampun Auraline belum pernah menaiki kreta gantung dengan pemandangan puncak gunung salju, jika didunianya juga ada seperti ini sudah dijamin dia akan pergi bersama keluarganya, adiknya pasti sangat senang.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Waw" takjub Auraline tanpa sadar sambil melihat sekeliling, yaampun suasana saat ini terlihat begitu indah jika dilihat dari atas, yaampun Auraline sangat senang saat ini.
