Janji

4.2K 272 7
                                    

"Mau kemana kita?" Tanya Auraline bingung sambil terus mengikuti langkah Chakra.

"Gue haus" jawab Chakra dengan datar, lelaki itu masih terus menarik tangan Auraline.

"Emangnya ada yang jualan disini?" Tanya Auraline sambil melihat sekitar, dan kedua matanya menemukan kedai kopi.

"Yang lain gak diajak?" Tanya Auraline lagi saat mereka telah sampai.

Chakra tidak menjawab pertanyaan Auraline, lelaki itu justru mulai memesan kopi untuk dua orang, setelahnya dia duduk disalah satu bangku.

"Duduk" ucap Chakra dengan tegas seolah ucapannya itu tidak bisa dibantah.

"Lu pesen apa tadi?" Tanya Auraline lalu duduk disebelah Chakra.

"Coklat panas" jawab Chakra.

"Yaampun gue suka banget coklat panas" ucap Auraline senang lalu gadis itu melihat sekitar yang ternyata cukup ramai.

"Oh iya Chakra, terimakasih ya untuk handphone barunya" ucap Auraline saat mengingat dirinya belum mengucapkan terimakasih kepada Chakra yang membelikan dirinya handphone baru.

"Sebenarnya lu gak perlu tanggung jawab gantiin handphone gue yang hilang sih, soalnya kita kan udah pernah bahas kalau itu bukan seluruhnya salah lu" ucap Auraline menjelaskan.

"Mana handphonenya?" Tanya Chakra tanpa memperdulikan ucapan Auraline sebelumnya.

Dengan bingung Auraline mengeluarkan ponsel barunya dari saku jaket, lalu menyerahkannya kepada Chakra. Setelahnya nampak Chakra mengetikkan sesuatu disana.

"Nih" ucap Chakra sambil memberikan kembali ponsel itu kepada Auraline.

"Lu ngapain?" Tanya Auraline penasaran.

"Kalau lu butuh sesuatu atau dalam bahaya, tinggal tekan aja angka satu di panggilan darurat, nanti langsung nyambung ke nomer gue" jelas Chakra yang mampu membuat Auraline terkejut ditempatnya.

Belum sadar dari keterkejutannya, gadis itu kembali dikejutkan dengan ucapan Chakra selanjutnya.

"Oh iya, gue kan pernah bilang untuk lu jangan genit ke cowo lain, tapi lu melanggarnya hari ini. Jadi lu harus dapet hukuman dari gue" ucap Chakra lalu bangkit dari duduknya, lelaki itu sudah menghabiskan setengah susu coklatnya sedangkan Auraline belum sama sekali menyentuh susu coklat miliknya.

"Hukuman?" Tanya Auraline tanpa sadar.

"Udah selesai minumnya?" Tanya Chakra balik.

"Belum, tunggu sebentar" jawab Auraline lalu gadis itu mulai meminum coklat panasnya.

"Duduk aja dulu, gue kalau minum susu lama" ucap Auraline memberitahu dan setelahnya Chakra nampak duduk kembali.

"Suka?" Tanya Chakra yang saat ini memperhatikan Auraline dengan lekat.

"Iya, emang minum susu coklat hangat itu yang terbaik disaat cuaca dingin" jawab Auraline dengan antusias.

Chakra tidak menanggapi ucapan Auraline lagi, lelaki itu saat ini fokus memandang ke arah depan, dimana banyak orang sedang belajar bermain ski.

"Emangnya tadi gue genit ke siapa?" Tanya Auraline tanpa sadar lalu setelahnya gadis itu menyesalinya. Kenapa dia jadi mengingatkan lelaki itu lagi, yaampun oon sekali Auraline.

"Ke semuanya" jawab Chakra datar.

"Ih mana ada, ngaco. Gue kan tadi cuman mau nenangin suasana tegang diantara mereka aja" ucap Auraline merasa tidak terima.

"Sama aja, itu genit" ucap Chakra masih dengan wajah datarnya.

"Yaampun, terus sekarang lu mau ngehukum gue?" Tanya Auraline tidak habis pikir.

Explore The Novel World Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang