Berjalan Sesuai Alurnya

13.9K 702 0
                                    

Auraline tersenyum senang setelah melihat hasil fotonya saat ini yang tertampil dilayar ponselnya, entahlah dia suka wajahnya saat ini, ya siapa juga yang tidak mau memiliki wajah cantik? tentu semua wanita akan menjawab dengan kompak "tidak ada"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Auraline tersenyum senang setelah melihat hasil fotonya saat ini yang tertampil dilayar ponselnya, entahlah dia suka wajahnya saat ini, ya siapa juga yang tidak mau memiliki wajah cantik? tentu semua wanita akan menjawab dengan kompak "tidak ada".

Plok

Auraline merasa ada sesuatu yang me nampol pipi gadis itu, seperti sebuah bedak, kejadian itu begitu cepat hingga membuat Auraline masih terdiam mencerna semuanya sebelum suara seorang siswi berteriak marah mampu menyadarkan Auraline.

"Woi, ngapain lu" teriak Tiffany marah kepada gadis yang tadi menumpahkan bedak tepat mengenai wajah Auraline.

Syakira tidak sengaja melakukannya, tadi dia sedang berjalan tidak sengaja menginjak tali sepatunya sendiri alhasil bedak yang sedang dipegangnya ikut terjatuh bersamanya hingga terkena wajah Auraline.

Auraline dengan reflek mengarahkan kamera ponselnya pada wajahnya dan dia sedikit terkejut melihat sebelah mukanya sudah cemong dengan bedak, hal itu membuat semua pandangan mata yang berada dikelas melihatnya dengan tatapan berusaha menahan tawa.

Ada perasaan marah yang tiba - tiba saja mencuat tanpa Auraline sadari, sepertinya ini perasaan Caralya, memang belakang ini gadis itu seperti ikut merasakan emosi Caralya, seolah mereka berdua menyatu.

"Lu mau mati ya hah" teriak Tiffany murka sambil menarik dengan kasar tangan gadis itu yang ternyata Syakira.

"Gak punya mata lu" ucap Tiffany lagi sambil mencengkram tangan mungil Syakira begitu kencang hingga gadis itu meringis kesakitan.

"Aampun Fan ampun, sakit" keluh Syakira berusaha menahan tangisannya.

Tiffany tidak berniat melepaskan cengkraman kuat tangannya pada gadis ini, entah kenapa emosinya mencuat setelah melihat aksi gadis itu yang mempermalukan sahabatnya saat ini.

"Ekhm" deheman seseorang mampu mengalihkan semua pasang mata disana ke arahnya, begitu juga dengan Caralya dan Tiffany.

"Gue butuh dia" ucap seseorang yang sedang berdiri diambang pintu kelas yang ternyata adalah Geovano dengan kedua temannya berdiri dibelakang lelaki itu.

"Iya nanti, gue masih ada urusan sama cewe ini" ucap Tiffany dengan santainya, tidak ada rasa takut sama sekali terlihat di wajahnya. Hal itu mampu membuat Auraline berdecak kagum pada teman barunya itu.

"Gue butuhnya sekarang" ucap lelaki itu dengan tegas sambil menatap tajam Tiffany.

"Tapi......" dengan secepat kilat Auraline menyalip ucapan gadis itu agar tidak muncul pertikaian, dia tahu persis sifat arogan pemeran utama laki - laki di cerita ini.

"Iya silahkan ambil aja" ucap Auraline cepat sambil berdiri dari duduknya dan memberikan kode ke pada Tiffany untuk melepaskan cengkraman tangannya kepada tangan Syakira.

Tiffany yang mengerti kode itu dengan pasrah melepaskan cengkraman tangannya pada gadis mungil itu lalu menatap tidak suka kepada Geovano, sejak kapan lelaki itu perduli pada siswi beasiswa ini yang bahkan tidak menguntungkan untuk lelaki itu.

Explore The Novel World Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang