Takdir Pemeran Utama

12.3K 574 5
                                    

"Lu cemburu?" Tanya Geovano sambil menatap Auraline dengan datar.

"Sama Syakira? Gak lah" ucap Auraline entah kenapa dia kesal.

"Yaudah masuk" ucap Geovano sambil membuka pintu mobilnya dan akhirnya Auraline pasrah masuk kedalam mobil dengan terpaksa.

Setelahnya mobil itu sudah pergi meninggalkan sekolah begitu saja, dengan Tiffany yang menatap mobil itu bingung.

Selama perjalanan tidak ada yang saling membuka suara, Auraline fokus melihat pemandangan yang berada diluar jendela mobil sedangkan Geovano fokus menyetir, hingga mereka tiba disebuah pantai.

"Pantai?" Tanya Auraline sambil menatap Geovano bingung.

"Hm" jawab Geovano lalu lelaki itu nampak keluar dari mobil dan bersandar pada kap mobilnya.

Auraline merapatkan jaketnya lalu keluar dari mobil dan berdiri di samping lelaki itu, Auraline nampak duduk dikap mobil itu yang rasanya hangat.

"Jadi niat lu ngajak gwi itu cuman mau nunjukin pantai?" Tanya Auraline masih bingung dengan maksud lelaki itu.

"Belakangan ini kepala gue selalu berdenyut saat disebelah lu" ucap Geovano yang membuat Auraline menatapnya kesal, jadi maksud lelaki itu Auraline membawa penyakit gitu? Jadi maksudnya Auraline menjengkelkan sampai membuatnya pusing? Entahlah tiba - tiba Auraline jadi tidak mood.

"Jadi maksudnya saat lagi sama gue lu jadi pusing gitu? Sakit kepala? Gitu maksudnya? Gue bawa penyakit gitu?" Ucap Auraline dengan kesal.

"Gak tau, bahkan sampai sekarang gue ngerasa sakit kepala" ucap Geovano dengan wajah datarnya, sepertinya lelaki itu jujur.

"Yaudah seharusnya lu gak perlu bawa gue kesini, harusnya lu ngejauh dari gue biar gak sakit kepala" ucap Auraline dengan nada ketus.

Geovano nampak diam, dia tidak menanggapi Auraline yang sangat kesal saat ini, seolah banyak sekali yang dipikirkan lelaki itu.

"Lu berantem sama siapa?" Tanya Auraline dengan emosi yang mulai mereda, sepertinya memang Geovano jujur dan mungkin saja lelaki itu sedang mencari tahu sesuatu.

"Chakra" jawab Geovano dengan datar.

"Yaampun kalian gak pernah bisa akur ya, terus karena apa?" Tanya Auraline jujur gadis itu sudah tidak terkejut lagi, memang dicerita novelnya pun seperti itu.

"Dia ngira gue yang ngerusak markasnya" jawab Geovano.

"Tapi bukan lu?" Tanya Auraline yang mulai paham, sepertinya Chakra salah sasaran.

"Iya, gue lagi nyari tau siapa orangnya, kayanya dia sengaja memanfaatkan hubungan gue dan chakra yang berantakan buat keuntungan dia sendiri" ucap Geovano yang membuat Auraline menganggukkan kepalanya setuju.

"Terus sekarang lu masih sakit kepala?" Tanya Auraline.

"Masih, dan seperti ada yang nyuruh gue untuk ngejauh dari lu, suaranya terdengar samar ditelinga kanan gue" ucap Geovano sambil menunjuk telinga sebelah kanannya.

"Hah? Lu serius?" Tanya Auraline terkejut, lalu gadis itu berpikir apa jangan - jangan ini ulah penulisnya ya? Karena seharusnya memang si pemeran utama lelaki itu membenci Caralya bukan justru mengajaknya berjalan - jalan ke pantai.

"Iya dari sejak kita di pasar hewan gue mulai sakit kepala setiap ketemu lu, walau cuman tatapan mata" ucap Geovano dengan nada datarnya.

Kenapa ya? Apa karena Geovano ditakdirkan untuk pemeran utama wanita, bukan pemeran antagonis? Jika iya berarti Geovano dalam bahaya saat ini, bisa - bisa lelaki itu juga merasakan hukuman yang waktu itu dia rasakan bersama Agam.

Explore The Novel World Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang