Auraline membuka matanya dengan perlahan, karena cahaya matahari yang menyorot ke arahnya. Gadis itu nampak mengerutkan alisnya saat melihat langit - langit kamarnya yang nampak berbeda, namun dia tidak terlalu memperdulikan itu, Auraline segera duduk untuk mengumpulkan nyawanya, setelah nyawanya telah terkumpul sepenuhnya barulah dia terkejut dengan keadaan kamarnya yang nampak berubah total.
Ada apa dengan kamarnya? apakah sang mamah merenovasi kamarnya dalam waktu beberapa jam saja saat dirinya tertidur? sepertinya tidak mungkin. Bahkan kamar ini lebih besar dibandingkan kamarnya, cat dinding kamar ini pun berwarna putih dan pink yang berbeda dengan warna dinding kamarnya dulu yang berwarna biru.Auraline menuruni ranjangnya dan dia terkejut untuk kedua kalinya saat melihat ranjangnya pun berbeda, pantas saja dia tadi merasa bahwa ranjangnya nampak lebih empuk dan lembut.
Ada apa sebenarnya ini? tidak mungkin kan karena tadi malam dia berantem hingga membuat adiknya menangis itu lantas membuat kedua orang tuanya menjual dirinya kepada om - om saat dia tertidur? tidak, itu tidak mungkin.
Auraline segera menepis pikiran itu jauh - jauh, tidak mungkin ke-dua orang tuanya tega menjual anak pertama nya yang cantik ini kepada om - om berduit, tapi tidak menutup kemungkinan juga jika kedua orang tuanya menjual dirinya karena membutuhkan uang.
Auraline melangkahkan kakinya menuju sebuah ruangan berpintu pink yang dia yakini mungkin itu sebuah toilet, dia ingin mencuci mukanya barangkali dia sedang berhalusinasi menjadi orang kaya.
Namun Auraline kembali terkejut saat membuka pintu ruangan itu yang ternyata sebuah ruangan yang dipenuhi oleh pakaian, sepatu, tas dan beberapa perhiasan lainnya seperti cincin, kalung, gelang, jam tangan, kaca mata, ikat pinggang dan topi bahkan ada beberapa bandana.
Sejak kapan Auraline mempunyai ruangan seperti ini di kamarnya? bahkan baju - baju didalam ruangan ini bukanlah tipe baju yang sering dia gunakan, Auraline menelan saliva nya, apakah dia benar - benar telah dijual oleh kedua orang tuanya? ooh tidak.Kaki Auraline lemas seketika dan tanpa sadar dia terduduk dilantai, lalu menangis sambil memangil nama mamah, ayah, dan tidak lupa adiknya. Bahkan Auraline memukul kepalanya dan berharap ini hanyalah mimpi, namun hingga kepalanya pusing dia tidak juga sadar dan itu semakin membuatnya takut.
KAMU SEDANG MEMBACA
Explore The Novel World
Teen FictionBagaimana jika kalian berada dalam posisi seorang gadis bernama Auraline yang pada saat membuka matanya, dia sudah berada dikehidupan sebuah novel milik adiknya yang tanpa sengaja dia bakar. Bagaimana bisa itu semua terjadi? apakah ini kutukan? atau...