Saudara Tiri

13.6K 690 13
                                    

Lelaki itu terlihat sangat menyeramkan dengan mata yang setajam elang, hidung mancung, rambut yang berantakan, bibirnya yang sexy, njir kenapa jadi kaya orang mesum gini ya Auraline, tapi jujur lelaki itu sangat tampan, dan Auraline bisa menebakny...

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Lelaki itu terlihat sangat menyeramkan dengan mata yang setajam elang, hidung mancung, rambut yang berantakan, bibirnya yang sexy, njir kenapa jadi kaya orang mesum gini ya Auraline, tapi jujur lelaki itu sangat tampan, dan Auraline bisa menebaknya jika lelaki ini salah satu pemeran pendamping di cerita novel ini, tapi siapa ya, Auraline pun berfikir keras.

Auraline membulatkan matanya sempurna setelah mengingat jika mungkin saja lelaki itu adalah musuh terbesar si pemeran utama laki - laki yang sampai akhir cerita masih bermusuhan.

Jika benar lelaki itu memang musuh Geovano, keadaan Auraline saat ini kemungkinan sedang terancam, karena lelaki itu terkenal akan kesadisan dan kekejaman nya mungkin sama sadisnya dengan Geovano namun karena dicerita novel ini Geovano diceritakan dari sudut pandang Pemeran utama wanita jadi tidak terlalu terlihat sadisnya karena memang kan bucin.

"Kenapa diam sekarang? Takut?" Tanya lelaki itu sambil berjalan mendekati Auraline, seketika tubuh gadis itu menegang, sialan kenapa aura lelaki ini sama persis dengan aura yang dimiliki Geovano, tipe aura yang dominan.

"Mana ocehan lu tadi?" Tanya lelaki itu yang semakin mendekat, membuat jantung Auraline berdetak begitu cepat saat ini, aduh sialan dia mulai lemes.

"Serahin cewe dibelakang lu itu dan lu akan gw lepasin" ucap lelaki itu dengan nada tajamnya yang saat ini sudah berada dihadapan Auraline dengan jarak yang cukup dekat.

"Mau lu apain dia?" Tanya Auraline tanpa sadar jujur saja dia tidak akan tega menyerahkan Syakira kepada lelaki ini walau mungkin saja Geovano akan datang untuk menolong gadis itu tapi tetep saja seingat Auraline lelaki ini sangat sadis kepada Syakira bahkan dia tidak segan untuk menyiksa Syakira.

"Itu bukan urusan lu" ucap lelaki itu menatap Auraline dengan tajam.

"Gak boleh, dia temen gue" ucap Auraline dengan sedikit keberanian didalam dirinya, entah kenapa sepertinya dia tidak akan mati ditangan lelaki ini karena takdir Caralya kan mati kecelakaan saat menolong Geovano jadi tidak masalah kan sekarang.

Tubuh Auraline seketika menegang saat tangan lelaki itu kini sudah mencekik lehernya dengan kuat, bahkan Auraline kesulitan bernafas sekarang, aduh sialan sakit rasanya. Dengan teganya lelaki itu mencekik leher Auraline saat ini dengan tatapannya masih lurus memandang gadis itu tanpa rasa bersalah di manik matanya, aduh memang seharusnya Auraline tidak ikut campur.

"Lu melakukan kesalahan karena sudah ikut campur" ucap lelaki itu dengan suara yang mampu membuat Auraline merinding sekujur tubuhnya.

"Hmm" Auraline berusa melepaskan cekikan tangan lelaki itu pada lehernya, jujur saja dia kesulitan bernafas saat ini bahkan wajah gadis itu sudah merah.

"Lepasin dia" ucap Tiffany sambil berusaha melepaskan tangan kekar lelaki itu, akhirnya penyelamatnya datang itu batin Auraline.

"Lu temennya juga?" Tanya lelaki itu sambil menatap Tiffany.

Explore The Novel World Where stories live. Discover now