Bagaimana jika kalian berada dalam posisi seorang gadis bernama Auraline yang pada saat membuka matanya, dia sudah berada dikehidupan sebuah novel milik adiknya yang tanpa sengaja dia bakar.
Bagaimana bisa itu semua terjadi? apakah ini kutukan? atau...
"Nih, kamar gue ada di gedung B lantai 5 nomer 267" ucap Argavi sambil menyerahkan kartu akses masuk kamar apartemennya.
"Oke, gue minjem dapur lu dulu ya, makasih" ucap Auraline dengan mata berbinar senang sambil tersenyum.
"Iya, gue beli vape dulu" pamit Argavi lalu ditanggapi anggukan kepala Auraline dan setelahnya lelaki itu sudah meninggalkannya.
Auraline berjalan menuju gedung B, lalu gadis itu menaiki lift menuju lantai 5 dan mencari keberadaan kamar nomer 267, setelah menemukannya Auraline masuk kedalam kamar itu dengan kartu akses.
Mata Auraline berbinar, sungguh dia takjub entah yang keberapa kalinya hari ini, sungguh apartemen ini sangat indah dan luas, semua isinya tertata dengan rapih.
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
"Waw bagus banget" ucap Auraline tanpa sadar lalu masuk dan duduk disofa empuknya, gadis itu tersenyum dengan lebar sambil menatap jendela yang langsung menampilkan pemandangan langit disertai gedung - gedung mewah yang memanjakan mata.
"Kayanya gue kerja seumur hidup juga gak akan bisa beli apartemen disini deh" ucap Auraline lagi sambil menatap sekeliling.
Tidak lama datanglah salah satu pelayan nya sambil membawa semua bahan keperluan untuk membuat kue, dengan senang hati Auraline menerimanya.
Setelah semua bahan telah Auraline tata dengan rapih gadis itu juga sudah mengganti seragamnya dengan pakaian biasa yang memang sengaja dibawanya dari rumah, gadis itu mulai membuat kuenya, sejak dulu Auraline selalu membantu ibunya membuat kue dan donat jadi gadis itu sudah cukup mahir membuatnya, ditambah peralatan di dapur ini begitu lengkap membuat Auraline senang.
Cklek
Suara seperti pintu yang terbuka dan setelahnya menampilkan sosok Argavi beserta Geovano yang berjalan memasuki ruangan.
"Kalian suka kue?" Tanya Auraline saat melihat kehadiran kedua lelaki itu yang langsung duduk disofa sambil memandang Auraline yang masih sibuk didapur, dari sofa mereka duduk, cukup terlihat dengan jelas Auraline yang berada didapur.
"Lumayan" jawab Argavi mewakili Geovano yang saat ini sedang asik menghisap vape.
"Lu bisa buat kue?" Tanya Argavi masih tidak percaya jika dihadapannya ini Caralya yang sedang membuat kue untuk temannya.
"Bisa dong, nanti gue bikin dua jadi kalian juga bisa nyobain satu" jawab Auraline masih sibuk menuangkan adonan kuenya ke dalam loyang.
Tidak ada percakapan lagi, Argavi sibuk bermain PlayStation bersama Geovano, sedangkan Auraline masih sibuk membuat kue.
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
