Jangan Banyak Drama!

11.9K 577 5
                                    

Bel pulang sekolah berbunyi dengan begitu nyaringnya, lalu guru yang berada didepan kelas mengakhiri pelajarannya dan keluar dari kelas.

Dengan cepat Auraline memasukkan semua buku dan alat tulisnya kedalam tas, hal itu membuat Tiffany yang berada disebelahnya kebingungan dengan tingkah Auraline saat ini.

"Mau kemana lu?" Tanya Tiffany curiga.

"Gue mau ke apartemen Geovano" jawab Auraline berbohong, karena jika dia bilang mau ke apartemen Argavi bisa - bisa gadis itu pun ikut juga untuk menjaganya.

"Ngapain?" Tanya Tiffany masih bingung.

"Mau main lah sama bebeb Geovano, udah lama gue gak ketemu sama dia" ucap Auraline berbohong dan setelahnya gadis itu merasa jiji sendiri dengan ucapannya.

"Katanya lu udah gak suka sama dia" sindir Tiffany.

"Gue ralat ucapan waktu itu, lagian juga kan katanya lu anggap ucapan gue saat itu hanya angin lalu doang, wle" ledek Auraline balik lalu bersiap untuk meninggalkan kelas.

"Gue duluan ya, bye" pamit Auraline lalu berjalan meninggalkan kelas dan meninggalkan Tiffany yang nampak masih bingung ditempat duduknya.

Auraline berjalan menuju kelas Argavi yang terletak dilantai 4 sekolah ini, lelaki itu ada di kelas 11 D bersama dengan Geovano dan Delano, bagaimana Auraline bisa tahu? Tentu saja itu dijelaskan didalam cerita novelnya.

Kondisi kelas 11 D saat ini sangat berisik, dengan gesit Auraline menyalip segerombolan murid yang baru keluar dari kelas hingga akhirnya gadis itu sampai dipintu dengan susah payah kepalanya muncul dibalik pintu sambil mencari keberadaan Argavi.

"Nyari siapa lu?" Tanya seorang lelaki yang berada dibelakangnya sambil memperhatikan gerak - gerik Auraline yang nampak lucu saat ini.

"Argavi" jawab Auraline sambil melihat siapa yang bertanya dan ternyata itu Delano.

"Tuh, lagi tidur" ucap Delano sambil menunjuk ke arah bangku paling belakang yang disana juga ada Geovano.

Dengan cepat Auraline berjalan memasuki kelas lalu berdiri tepat dihadapan meja Argavi yang saat ini sedang tertidur.

"Argavi" panggil Auraline sambil sedikit mendekatkan bibirnya ditelinga lelaki itu.

"Argavi" panggil Auraline lagi.

Tuk

Ketukan tangan Geovano ke mejanya cukup terdengar sangat keras hingga membuat Argavi terkejut dan terbangun dengan begitu saja sambil menatap Geovano dengan kesal.

"Apa sih nyet" ucap Argavi kesal dengan mukanya yang terlihat seperti baru bangun tidur.

"Gavi" ucap Auraline menyadarkan lelaki itu bahwa ada Auraline disebelahnya.

"Oh bentar" ucap Argavi lalu nampak mengambil tasnya dan mencari sesuatu disana.

"Lu duluan aja, gue mau beli vape dulu" ucap Argavi sambil menyerahkan kartu akses apartemen miliknya.

Melihat itu membuat Delano dan Geovano yang berada disana bertanya - tanya tentang apa yang sebenarnya terjadi.

"Gue kan gak tau alamat apartemen lu" ucap Auraline sambil mengambil kartu akses itu.

"Kamar gue disebelah kamar apartemen Geovano" ucap Argavi memberitahukan yang justru membuat Auraline semakin bingung, dia mana tahu dimana apartemen si Geovano.

"Hah? Gue aja gak tau dimana apartemen Geovano" ucap Auraline tanpa sadar.

"Njir amnesia mendadak lu?" Tanya Argavi terkejut pasalnya Caralya dulu sering sekali mengikuti Geovano sampai ke apartemen lelaki itu.

Explore The Novel World Where stories live. Discover now