Awal Mula

42.6K 1.3K 5
                                    

Auraline menutup sebuah novel tebal milik sang adik dengan jenuh, kalau boleh jujur novel yang baru saja dia baca ini begitu banyak drama dan benar - benar penuh imajinasi.

Pantas saja adiknya sering senyum - senyum sendiri jika sedang membaca novel, ternyata adiknya itu sedang berkhayal dengan tokoh utama didalam sebuah novel itu yang digambarkan begitu sempurna tanpa cacat sekalipun, manusia seperti tokoh utama itu benar - benar hanya ada didalam dunia novel, tidak untuk dunia nyata.

Auraline melirik jam dinding yang berada didalam kamarnya, lalu gadis itu membulatkan matanya dengan sempurna saat melihat jarum jam yang sudah menunjukkan pukul 19:35, seketika gadis itu melompat dari kasurnya lalu berlari menuju kamar mandi untuk bersiap, dia lupa jika dia memiliki janji bertemu dengan seniornya dikampus untuk mendiskusikan acara yang akan diadakan oleh kampus karena memang Auraline adalah salah satu anggota BEM dikampusnya dan dia ditanggung jawabkan dengan beberapa seniornya untuk bertugas dibagian perancang acara.

Gadis itu mengerutuki dirinya yang terlalu asik membaca novel milik adiknya yang tadi dia ambil secara diam - diam tanpa sepengetahuan sang adik, adiknya itu memang gemar sekali membaca novel, bahkan kamarnya sudah seperti toko buku yang dipenuhi novel.

Berbeda dengan adiknya yang mengoleksi novel, Auraline seumur hidupnya baru kali ini membaca novel dan sialnya novel yang dia ambil dari adiknya tadi bercerita tentang percintaan yang amat tidak dia suka, tapi dia mampu membacanya hingga habis.

Setelah selesai berpakaian, Auraline segera memasuki semua barang yang dia perlukan tanpa mengeceknya kembali, bahkan dia sempat menjatuhkan sesuatu tapi karena tidak ada waktu lagi dia tidak memungut barang jatuh itu, lalu gadis itu berlari keluar kamar dengan cepat.

Sesampainya dia diruang tamu, dia mendapati kedua orang tuanya yang nampak sedang asik menonton tv, Auraline menghampiri ke dua orang tuanya lalu menyalimi punggung tangan mereka berdua dan berpamitan pergi.

Auraline mengendarai motornya dengan kecepatan diatas rata - rata, hingga akhirnya dia sampai pada sebuah Cafe, tempat dia membuat janji dengan beberapa seniornya.

Gadis itu mempersiapkan dirinya sebelum melangkah memasuki Cafe yang nampak ramai dengan pengunjung, Auraline berjalan menuju sebuah meja yang sudah diduduki oleh beberapa seniornya mereka nampak sudah mulai berdiskusi, Auraline benar - benar malu.

Auraline menjelaskan tentang keterlambatan nya yang tentu saja semuanya bohong, tidak mungkin kan dia menceritakan alasannya telat pada pertemuan hari ini dikarenakan dia lupa waktu saat membaca novel milik adiknya, bisa mati dia dikucilkan oleh para seniornya nanti.

Setelah selesai menjelaskan alasan dia telat, yang untungnya masih dipercaya oleh para seniornya, gadis itu mulai ikut menyimak diskusi dan sesekali memberi saran.

Butuh waktu sekitar dua jam untuk menyelesaikan pertemuan hari ini, dan setelah selesai Auraline segera berpamitan untuk pulang karena dia merasa amat sangat bosan tadi, dia ingin segera pulang dan mengembalikan novel milik adiknya sebelum gadis itu sadar bahwa salah satu koleksinya hilang diambil sang kaka.

Saat dia berada diparkiran Cafe, dia melihat mantan pacarnya yang sedang menggandeng seorang wanita seksi tepat berjalan melewatinya, bahkan sang mantan menghiraukan keberadaannya.

Hal itu membuat Auraline mengepalkan tangannya kesal, bisa - bisanya lelaki itu dengan cepat melupakannya dan parahnya sudah menggandeng wanita lain padahal dia dan Auraline baru dua hari putus, sungguh bejat sekali kelakuan mantannya itu, untung saja dia sudah lebih dulu putus dan menyadari sebrengsek apa mantannya.

Dengan kesal Auraline berjalan menuju motornya, namun saat dia ingin menaiki motornya tertahan oleh dua pasangan yang tadi baru saja melewatinya, sekarang mereka sudah berada dihadapannya, sungguh sial sekali hari ini untuk Auraline.

Explore The Novel World Where stories live. Discover now