Kecelakaan

14K 706 7
                                    

"Aduh laper" ucap Auraline yang sedari tadi hanya berguling - guling dikasurnya, gadis itu tidak bisa tidur saat ini karena kondisi perutnya yang sedang laper.

Auraline bangkit dari kasurnya lalu berjalan menuruni tangga menuju dapur, dia ingin melihat apakah di dapur ada yang bisa dia makan.

"Kayanya nasi goreng enak ya" ucap Auraline setelah sampai didapur, mengingat tentang nasi goreng, dulu saat dia masih didunianya ada salah satu tempat nasi goreng langganan nya yang buka sampai jam 03.00 pagi, nah Auraline sering sekali beli nasi goreng itu saat malam karena memang dia suka laper dimalam hari.

"Apa gue cari tukang nasi goreng terdekat dari sini aja ya" ucap Auraline dalam hati lalu setelahnya gadis itu sudah berjalan menuju lemari yang berisi banyak kunci - kunci kendaraan milik seluruh anggota keluarga di rumah ini, dengan cepat gadis itu mengambil kunci motor milik kakanya lalu berjalan menuju garasi.

Auraline mengendarai motornya membelah jalanan sepi pada malam hari ini, matanya melihat sekeliling untuk menemukan keberadaan tukang nasi goreng, gadis itu tersenyum saat melihat keberadaan gerobak tukang nasi goreng, dengan cepat gadis itu memberhentikan motornya.

"Pak nasi goreng satu ya" ucap Auraline yang sudah turun dari motornya kepada si bapak penjual.

"Siap neng" ucap bapak itu lalu segera membuat pesanan Auraline.

Mata Auraline membulat sempurna saat melihat sebuah mobil dengan kecepatan tinggi  berjalan ke arah seorang nenek - nenek yang hendak menyebrangi jalan, dengan secepat kilat Auraline berlari untuk menyelamatkan nenek - nenek itu.

"AWAS NEKK" teriak Auraline dengan begitu kencang sambil terus berlari.

Auraline menarik tangan sang nenek dengan begitu cepat untuk menghindari mobil itu yang sudah sangat dekat dengannya itu hingga mereka berdua jatuh terguling diaspal lalu tidak lama terdengar suara seperti hantaman, ternyata itu adalah suara mobil yang tertabrak oleh tiang lampu jalanan, sepertinya si pengemudi itu sadar di detik - detik terakhir tadi, jadinya si pengemudi itu membanting setir mobilnya ke arah yang berlawanan dengan mereka.

"Yaampun" teriak panik tukang nasi goreng sambil berlari ke arah Auraline dan nenek yang masih terlentang dijalan.

Auraline merasakan sakit dibagian siku dan lengan sebelah kanan nya yang tadi memang digunakan untuk melindungi tubuh sang nenek agar tidak terlalu terbentur dengan aspal, beberapa orang yang lewat langsung berhenti dan berkerumun ke arah mobil yang tertabrak itu.

"Ayo neng saya bantu" ucap tukang nasi goreng sambil membantu Auraline untuk berdiri, mata gadis itu langsung mencari keberadaan sang nenek.

"Nenek gak apa - apa? Ada yang sakit gak di dalam?" Tanya Auraline kepada sang nenek itu yang nampak hanya luka baret dibagian tangan.

"Enggak ko nak, saya baik - baik saja Alhamdulillah berkat kamu nak" ucap sang nenek dengan lembutnya.

"Yaampun tangan kamu berdarah nak" ucap sang nenek dengan panik sambil memegang lengan Auraline yang berdarah.

"Gak apa - apa ko nek, ini cuman luka kecil, nenek ikut saya ke rumah sakit yu untuk diperiksa" ucap Auraline lembut.

"Tidak perlu nak, Nene gak apa - apa ko, kamu saja ya yang kerumah sakit biar cepat diobati lukanya" ucap sang nene.

"Wah orangnya pingsan" ucap salah satu warga yang sedang berkerumun didekat mobil yang tertabrak itu.

Dengan penasaran Auraline berjalan menuju mobil yang tertabrak itu, gadis itu menyalip diantara kerumunan orang disana lalu dia berusaha melihat siapa kira - kira orang yang mengemudikan mobilnya se ugal - ugalan tadi, bisa Auraline tebak jika si pengemudi dalam pengaruh alkohol.

Explore The Novel World Where stories live. Discover now