Ke egoisan Auraline

3K 180 6
                                    

Auraline menatap ke arah luar jendela mobil yang menampilkan suasana menjelang musim semi, dan mulai berakhirnya musim salju, butiran - butiran salju pun mulai mencair.

Liburan musim dingin pun berakhir dan Auraline kembali masuk ke sekolah untuk menyambut kedatangan musim semi, banyak sekali bunga yang mulai kembali mekar, suasana pun mulai menghangat.

Auraline kembali bersedih, dia terus mengingat Agam, andai saja lelaki itu masih didunia ini, mungkin saat musim semi tiba mereka akan banyak melakukan hal bersama, karena ini adalah musim semi pertama selama Auraline hidup dan pastinya juga musim semi pertama bagi Agam.

"Sudah sampai non" ucap sang sopir dengan sopan setelah mengehentikan mobilnya tepat didepan gerbang sekolah.

"Terimakasih pak" ucap Auraline dengan ramah lalu keluar dari mobil dan berjalan dengan langkah gontai menuju kelasnya, dia tidak punya semangat hidup sekarang.

Sesampainya Auraline di kelas, gadis itu pun berjalan menghampiri Tiffany yang saat ini sedang sibuk memainkan ponselnya, entah apa yang sahabatnya itu sedang lakukan pagi - pagi sampai asik sendiri dengan ponselnya.

"Fan, lu lagi ngapain?" Tanya Auraline kepo sambil duduk dibangku sebelah Tiffany yang merupakan bangkunya.

"Kepo" jawab Tiffany ketus.

"Dih, pagi - pagi udah galak aja. Awas nanti cepet tua loh Fan" ledek Auraline.

"Kemana lu kemarin? Kebiasaan banget, lu tuh selalu ninggalin gue" kesal Tiffany sambil menatap Auraline tajam, seolah ingin menerkamnya.

"Hehehe......maaf ya fan. Kemarin gue terlalu syok pas tau Darius gak kenal gue, jadi tanpa sadar gue pergi gitu aja deh" jelas Auraline sedikit berbohong.

"Kemana?" Tanya Tiffany masih dengan nada ketusnya.

"Gue kurang tau sih tempatnya dimana, tapi kemarin gue pergi ke tempat yang ada rusa kutub nya" jawab Auraline menjelaskan.

"Sama siapa?" Tanya Tiffany mengintrogasi.

"Chakra" jawab Auraline.

"Kalian pacaran?" Tanya Tiffany lagi yang sanggup membuat Auraline terkejut ditempatnya.

"Gak lah" tolak Auraline dengan lantang.

"Oh" respon Tiffany dengan santai yang membuat Auraline menggelengkan kepalanya heran dengan tingkah Tiffany.

"Oh iya fan, lu punya orang yang disukain gak? Atau orang yang lagi lu incar gitu? Gebetan misalnya?" Tanya Auraline saat mengingat rencana yang disusunnya semalam.

Semalam Auraline menyusun rencana untuk membuat Tiffany tidak terlalu bergantung pada sosok Caralya sesuai permohonan dari Caralya sendiri, dan Auraline pun memutuskan untuk mencarikan Tiffany pasangan agar gadis itu memiliki sosok lain untuk dijadikan alasannya terus hidup selain Caralya.

"Gak ada" jawab Tiffany lalu melirik curiga ke arah Auraline.

"Tipe cowo lu kaya gimana fan?" Tanya Auraline masih berusaha.

"Kenapa sih lu ko tiba-tiba nanya gitu? Curiga deh gue" ucap Tiffany dengan curiga.

"Ih curiga kenapa? Gue penasaran aja. Soalnya gue gak pernah liat lu deket sama cowo manapun" jelas Auraline berusaha mencari alasan yang pas.

"Gue gak tertarik" jelas Tiffany acuh.

"Hah? Lu gak tertarik sama laki - laki?" Tanya Auraline nampak terkejut bahkan gadis itu tanpa sadar meninggikan suaranya hingga membuat beberapa murid di kelas melihat ke arah mereka dengan bingung.

"Gue sumpel juga nih mulut lu pakai kaus kaki" kesal Tiffany sambil menahan malu.

"Iya sorry Fan. Gue kaget, jadi tanpa sadar teriak" panik Auraline lalu menutup mulutnya dengan kedua tangannya.

Explore The Novel World Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang