Coblos?

4.8K 280 12
                                    

"Nih lu harus potongnya kaya gini" ucap Auraline mengajarkan Geovano.

Saat ini Auraline sedang membantu Geovano untuk menyiapkan keperluan barbeque malam ini, karena lelaki itu sedang melakukan tantangan dari Aditia atas konsekuensi kekalahannya tadi saat bermain uno.

"Kaya gini?" Tanya Geovano lalu memperlihatkan hasil kerjanya pada Auraline.

"Nah gitu pinter" puji Auraline sambil mengacungkan jempolnya.

"Terus yang ini gimana?" Tanya Geovano sambil menunjuk bawang bombai.

"Kalau ini biar gue aja" ucap Auraline lalu mengambil bawang bombay.

"Gue aja, sini ajarin" ucap Geovano lalu menarik pinggang Auraline untuk lebih dekat dengannya.

Hal itu membuat Auraline terkejut dengan perlakuan Geovano, bahkan gadis itu berusaha tersadar penuh agar tubuhnya tidak dikendalikan oleh Caralya, karena setiap dekat Geovano, tubuhnya itu suka bergerak tidak sesuai keinginannya.

Hal itu membuat Auraline terkejut dengan perlakuan Geovano, bahkan gadis itu berusaha tersadar penuh agar tubuhnya tidak dikendalikan oleh Caralya, karena setiap dekat Geovano, tubuhnya itu suka bergerak tidak sesuai keinginannya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


"Yaudah sini gue ajarin, yang pertama lu harus kupas dulu kulitnya" ucap Auraline mulai fokus mengajarkan Geovano, dia sudah tidak memperdulikan jarak mereka yang sangat dekat saat ini.

"Ekhm, gue juga mau bantu" ucap Chakra yang entah datang dari mana lalu menerobos masuk di tengah-tengah antara Geovano dan Auraline, bahkan lelaki itu dengan santainya memasukkan kedua tangannya kedalam saku celananya dengan angkuh.

Auraline yang melihat tingkah Chakra saat ini hanya menggelengkan kepalanya heran, mulai lagi deh nih cowo gangguin gue, kayanya hidup dia gak akan tenang kalau gak buat gue pusing deh. Sedangkan Geovano nampak tidak menerima keberadaan Chakra saat ini, yang menurutnya mengganggu.

"Gak perlu bantuin, lu terima jadi aja nanti" ucap Geovano dengan wajah datarnya.

"Iya Geo bener, nanti bantuin nya pas mau dibakar aja rame - rame di Teras" jelas Auraline menyetujui ucapan Geovano, menurutnya keberadaan Chakra justru tidak membantu.

"Gue mau bantuin disini" ucap Chakra dengan suara mengerikannya sambil menatap tajam Auraline.

"Sial" itu batin Auraline sambil menelan Saliva nya takut, tuh kan lelaki itu selalu saja seperti ini. Kadang baik, kadang jahat. Labil banget.

"Iya?" Tanya Chakra seolah memberikan kode sambil mengarahkan telunjuknya ke dahi Auraline dan mengetuknya dua kali, hal itu membuat Auraline mau tidak mau mengiyakan saja ucapan Chakra, itu adalah kode yang diberikan Chakra mengenai hukumannya. Sialan memang.

"Iya lu boleh bantu disini, lebih banyak yang bantu lebih cepat selesainya" ucap Auraline dengan sedikit terpaksa dan menatap Chakra kesal, hal itu membuat Chakra tersenyum kemenangan. Tuh kan licik.

Geovano nampak menghembuskan nafasnya kesal lalu berjalan menghampiri Auraline, lelaki itu nampak memperhatikan Auraline yang saat ini juga menatapnya.

"Kenapa Geo? Ada yang mau lu tanyain lagi?" Tanya Auraline dengan bingung.

Explore The Novel World Where stories live. Discover now