1. Competition.

1.4K 232 68
                                    

Sebelum baca, vote dulu, lalu komen, ok thanks.

***
Mata Soobin bisa melihat dengan jelas apa sana kelakuan anak-anak akademi ini, semuanya tidak ada yang terlalu niat mempelajari kekuatan magis dari mereka sendiri.

Mereka terkesan meremehkan semuanya dan hanya menjadikan akademi ini sebagai tempat mencari relasi untuk keluarga.

Ya memang sih, mungkin kalau keluarga Soobin kalau masih tetap setia ke Kerajaan Willowind, mungkin dia akan melakukan hal yang sama seperti orang-orang sekitarnya.

Guru yang mengajar juga tampak jadi kurang niat untuk memberikan materinya ketika melihat para muridnya yang pada sibuk sendiri saat ini.

Namun tampaknya sang guru tidak menyerah untuk mendapatkan kembali perhatian dari anak-anak di kelas ini.

Buktinya dia memukul dengan kuat meja yang ada di hadapannya membuat semua murid yang ada di kelas ini langsung terfokus kepada guru yang ada di hadapan mereka.

"Saya tidak peduli dengan tahta kalian atau masalah apapun, karena jika kalian berada di akademi ini, kalian harus menurut dengan guru di kelas ataupun guru di luar kelas ini."

Guru tersebut sudah mengatakan duluan kata-kata tersebut sebelum mendengar protes ketidaksukaan para muridnya ketika di kagetkan dengan hal tadi.

Kelihatan sekali orang-orang di sekitar Soobin itu pada ngedumel sendiri saat ini tidak suka dengan guru yang ada di hadapan mereka.

Dasar para anak bangsawan manja, batin Soobin sambil memperhatikan guru yang sedang menulis sesuatu di papan tulis saat ini.

Kali ini mata Soobin melihat ada anak kelasnya yang berniat menyerang guru dengan kekuatan mereka.

Tapi Soobin tau kalau usaha mereka bakalan gagal.

Apalagi ketika ada yang mengeluarkan air untuk mempermalukan guru tersebut, namun air tersebut langsung terhalangi oleh perisai yang menutupi tubuh gurunya itu.

Jadi air tersebut kembali berbalik ke orang yang mengeluarkan kekuatan tersebut, tubuhnya langsung basah kuyup akibat air yang dia keluarkan tadi.

Anak-anak kelas ada yang langsung kesal karena ikutan terkena air yang membasahi baju mereka itu.

Kan, Soobin sudah tau kalau mereka akan gagal, guru mereka itu punya kekuatan perisai yang bisa membuatnya terlindungi dari kekuatan apapun namun tetap tergantung mana.

Kalau mananya tidak kuat menahan kekuatan tersebut, ya ujungnya pasti bakalan tetap kena sih.

"Luna Bliss, saya peringatkan untuk tidak macam-macam di kelas saya."

Luna Bliss, sosok cewek yang usianya sama seperti Soobin itu mendecih, wanita manja itu menggunakan kekuatannya pasti hanya untuk mengganggu seseorang saja.

Dia itu pasti gak pernah berminat masuk ke akademi disini, namun di paksa oleh orang tuanya, kelihatan sekali.

"Tapi sepertinya kalian memang pada mau mengeluarkan kekuatan kalian bukan? Baiklah, kita akan ke lapangan, kalian harus bertanding satu sama lain di sana, anggap saja ini sebagai latihan sebelum kalian akan ke camp."

Ucapan guru tadi membuat anak-anak kelas ini langsung pada diam, sebelumnya sangat berisik sekali.

Mereka semua jelas sekali sedang ketahuan.

"Bukankah tidak ada jadwal praktek-"

"Emangnya kamu siapa mau menolak ucapan saya barusan?" balas guru saat mendengar pertanyaan dari muridnya.

Lalu dia segera mengeluarkan kekuatannya yang lain berupa tali yang langsung mengikat semua muridnya agar mengikutinya ke lapangan termasuk juga Soobin, padahal Soobin tanpa di ikat juga akan ikut ke lapangan.

The Forever Ties -yeonbinWhere stories live. Discover now