15. Enemy.

1K 211 69
                                    

Sebelum baca, vote dulu, lalu komen, ok thanks.

Komennya mana, sad padahal sudah update setiap hari masih aja sepi:")

***
Langit masih sangat gelap akibat hujan deras tadi, untungnya penglihatan Yeonjun dan Soobin tidak terganggu sama sekali.

Yeonjun masih menggendong tubuh Soobin yang mananya masih lemah walaupun dia tidak jalan kaki sama sekali, cowok itu sepertinya jika melakukan sesuatu dalam waktu cepat mananya bakalan langsung terkuras begitu saja ya.

"Sepertinya habis ini aku akan mengajarimu tentang menghemat mana, Soobin. Kamu harus bisa mengontrol mana milikmu sendiri," ucap Yeonjun yang merasakan Soobin cuma berkata iya di balik gendongannya itu.

Cowok itu masih meletakkan kepalanya di balik bahunya dan Yeonjun masih berjalan mencari keberadaan anggota grupnya, mereka tentu saja gak kenapa-kenapa bukan karena hujan lebat tadi?

Hujan tadi memang cukup parah sih, kalau tanpa berteduh bakalan membuat mereka sakit sendiri apalagi tetesan air hujannya sangat menyakitkan jika terkena langsung ke tubuh mereka.

"Pangeran! Soobin!"

Yeonjun dan Soobin menoleh kearah kanan mereka dimana mata mereka berdua bisa melihat ada Marvin, Arabella, dan Jade yang berteduh di pohon besar yang tidak jauh dari mereka.

Kaki Yeonjun segera berjalan menuju kesana, apakah mereka aman hanya berteduh di balik pohon besar ini selama hujan tadi berlangsung? Hujannya tadi lebih dari 1 jam.

"Syukurlah kalian baik-baik saja," ucap Arabella dengan tenang sambil tersenyum saat Yeonjun dan Soobin menghampiri mereka.

"Sepertinya hanya Pangeran yang baik-baik saja, tidak dengan Soobin."

Perkataan Jade tadi disetujui oleh Marvin, lalu Soobin akhirnya turun dari gendongan Yeonjun dengan kedua tangannya di tahan oleh Arabella dan juga Jade.

Mereka berlima lalu duduk di tempat yang tidak terlalu terkena air hujan, sebenarnya tidak peduli juga sih dengan pakaian mereka yang jadi kotor namanya juga camp sambil bertarung dengan cuaca dan juga grup lain, makanya mereka harus tampak biasa selama disini.

"Kalian tadi tidak berantem di jalan kan?"

Yeonjun melirik kearah Marvin yang menanyakan hal tersebut.

"Tidak, lagipula kenapa kamu bertanya hal seperti itu?" balas Yeonjun yang hanya dijawab dengan kekehan oleh Marvin.

"Ya kaliankan selalu saja berantem."

"Sepertinya kami sudah berdamai."

Soobin mendengar jawaban dari Yeonjun barusan cuma bisa menghela nafasnya, ya sebenarnya mereka juga untuk apa berantem sih? Padahal semua masalahnya itu berasal dari Raja, bukan dari Yeonjun yang masih diposisi sebagai pewaris tahta.

Saat Raja mau menikahi dirinya saja, Yeonjun baru berusia 8 tahun dan laki-laki itu juga kelihatan tidak ada di istana.

Mengingat Pangeran memang sudah berada di luar istana dan tidak diketahui oleh publik sama sekali.

Mereka melihat muka Yeonjun juga ketika sang Pangeran akhirnya di perlihatkan ke publik secara resmi saat usianya 15 tahun.

"Berdamai? Itu bagus!"

Marvin sangat excited, cowok itu sepertinya lebih suka kedamaian ya.

"Maaf tidak membawakan apapun untuk kalian."

Perkataan Soobin barusan membuat Arabella tertawa kecil.

"Tidak masalah, lagipula aku juga sudah menyiapkan makanan ya walaupun diambil dari sayuran yang tubuh secara liar di hutan, tapi mereka aman untuk dimakan kok, untuk kali ini kita harus makan sehat," balas Arabella sambil memberikan piring yang berisikan makanan ke Soobin.

The Forever Ties -yeonbinWhere stories live. Discover now