25. Revenge.

972 211 56
                                    

Sebelum baca, vote dulu, lalu komen, ok thanks.

Tambah sepi ya, padahal aku semangat update, nanti pas book ini dianggurin baru deh komen minta update, xoxo.

***
Yeonjun sedang memperhatikan ibunya yang masih berdiri di sebelahnya itu, mata ibunya melihat kebun yang ada di rumah Soobin.

Bunga-bunganya tampak sangat cantik disana, walaupun ada noda darah di dekat tanaman tersebut.

Itu noda darah dari anggota keluarga Avaline yang lain, mereka semua dibantai dari semua sudut rumah ini.

Pembatas rumah Soobin dan rumah keluarganya yang lain ya tentunya kebun ini, makanya gak akan heran jika ada anggota keluarga yang mungkin senang melihat-lihat bunga disini malah berakhir dengan mengenaskan oleh prajurit yang diperintahkan oleh ayahnya.

Di dalam rumah, ada Soobin yang sedang bersama dengan Arabella, Jade, dan Marvin, mereka memilih untuk tetap tinggal setelah dari acara pemakaman tadi.

Begitu juga dengan Yeonjun, dia mungkin akan menetap disini juga, tentu saja dia gak akan tau apa yang terjadi ke depannya, ayahnya bisa saja akan menghabisi Soobin juga.

Maka untuk berjaga-jaga mungkin Yeonjun sendiri yang akan memperhatikan hal tersebut.

Cukup semua anggota keluarga Avaline yang berakhir dengan mengenaskan, jangan membuat anggota terakhir yang tersisa dari keluarga itu juga berakhir dibunuh.

"Ibu tau atas kejadian ini?"

"Tau, tapi setelah semua prajurit Kerajaan membantai semua anggota keluarga Avaline," balas Isabella sambil meraih bunga matahari yang tampak layu itu.

Namun setelah dia menyentuh bunga tersebut, bunga matahari yang layu itupun tampak terlihat segar kembali.

Isabella tersenyum melihatnya sebelum dia melirik kearah anaknya.

"Dimana dia?"

"Dia sedang berada di perjalanan menuju ke wilayah Windview."

Yeonjun saat mendengar balasan dari ibunya hanya bisa mengangguk, jarak ayahnya sangat jauh sekali saat ini dari wilayah ini.

"Sepertinya aku memang seharusnya tidak masuk ke akademi ini," ucap Yeonjun secara tiba-tiba membuat Isabella dengan cepat memegang tangan anaknya itu dan mengusapnya dengan lembut.

"Jika kamu tidak berakhir masuk ke akademi ini, kamu pastinya sudah berakhir menikah dengan Putri dari Kerajaan Aldmoor, sayang."

Yeonjun merasa beruntung dan sialnya saat mengambil keputusan masuk ke akademi ini.

Setelah bersusah payah berlatih atas perintah sang Raja, dia berakhir pula akan dinikahkan dengan Putri dari Kerajaan Aldmoor yang memang punya hubungan baik dengan Kerajaannya.

Tapi sayang sekali Yeonjun langsung menentang perintah tersebut, dia tidak suka dijodohkan, dia tidak akan berakhir sama seperti ibunya itu.

Secantik apapun Putri yang akan dinikahkan dengannya, Yeonjun tidak tertarik sama sekali.

Dia hanya tertarik untuk masuk ke akademi dan melihat semua hal baru dimatanya.

Saat awal-awal masuk akademi, itu cukup menyenangkan dimana dia bisa melihat para murid akademi itu yang menunjukkan sihir mereka.

Semuanya tampak sangat menghibur bagi Yeonjun, dia juga masih muda, tidak mungkin bukan dia akan berakhir menikah muda dan punya anak diusia muda juga.

Raja saat tau dia membatalkan perjodohan itu tentu saja mengamuk, tapi apa peduli Yeonjun? Dia baru kali ini menentang perintah Raja.

The Forever Ties -yeonbinWhere stories live. Discover now