30. Ring.

918 201 66
                                    

Sebelum baca, vote dulu, lalu komen, ok thanks.

Komen ya, komen jangan lupa.

***
Langkah kaki Yeonjun dan Soobin berhenti tepat di kamar nomor 120 yaitu kamar mereka berdua selama tinggal di asrama kali ini.

Mereka juga bisa melihat ada penghuni lain yang sibuk dengan urusan mereka.

Seperti kata petugas yang ada dibawah, semester ini ada banyak sekali yang ingin tinggal di asrama, makanya gak akan heran jika sekarang kamar asrama dibuat untuk bisa ditinggali oleh dua orang,

Tangan Yeonjun membuka pintu kamar di hadapannya itu, lalu dia menoleh kearah Soobin yang hanya diam disebelahnya.

"Ayo masuk, Soobin."

"Ah iya," ucap Soobin sambil berjalan masuk ke dalam kamar begitu juga dengan Yeonjun yang membawa kopernya itu.

Mereka sama-sama bawa koper dan sekarang mereka meletakkannya ke lantai sambil melihat isi kamar di hadapan mereka.

Sudah ada lemari, kasur, dan juga peralatan yang lainnya juga, benar-benar seperti ada di rumah walaupun versi lebih minimalis saja.

Bahkan di kamar ini sudah tersedia kamar mandi dan dapur, itu sangat memudahkan sekali sih, mereka tidak perlu rebutan jika ingin ke kamar mandi.

"Ternyata lemarinya disediakan satu-satunya, jadi pakaian kita gak tercampur sama sekali," ucap Soobin saat melihat dua lemari yang tersedia disana, kasurnya bahkan memiliki ranjang masing-masing, benar-benar dikhususkan untuk dua orang sekali kamar ini.

Kaki Soobin berjalan membuka pintu balkon yang ada di depannya.

Yeonjun juga ikutan berjalan ke balkon, disini bisa dijadikan tempat untuk menjemur pakaian mereka juga sih.

"Aku tidak akan menyesal memilih untuk tinggal disini, bagaimana menurutmu, Pangeran?" ucap Soobin sambil tersenyum senang lalu dia menoleh kearah Yeonjun.

Dia ingin mendengar jawaban dari laki-laki disebelahnya itu.

"Ya ini tidak buruk sama sekali, setidaknya aku tidak terlalu disibukkan dengan urusan Kerajaan."

Yeonjun sebenarnya punya tujuan lain sih saat tinggal di asrama, pertama dia tidak perlu melihat muka ayahnya yang memuakkan itu, lalu dia tidak perlu disibukkan dengan tugas Kerajaan.

Walaupun dia harus meninggalkan ibunya di Istana, ya tapikan Yeonjun akan selalu mengabari ibunya dan mengetahui informasi tentang ibunya itu lewat para pengawalnya.

Pengawal Yeonjun kan ada banyak, yang bersamanya di akademi ini hanya pilihannya saja.

"Pangeran jika membutuhkan bantuan, tidak perlu segan untuk mengatakannya kepadaku, aku berharap bisa menjadi teman satu kamar yang baik."

Yeonjun ketika mendengar itu menganggukkan kepalanya.

"Begitu juga denganmu, Soobin. Jika butuh bantuan tinggal katakan saja, tidak perlu segan sama sekali."

Soobin mengangguk-anggukkan kepalanya sambil mengulurkan tangannya kearah Yeonjun.

Yeonjun menatap tangan Soobin sebelum membalas jabatan tangan tersebut, anggap saja mereka seperti baru berkenalan lagi.

Sekolah akan dimulai kembali lusa nanti, sekarang para murid masih sibuk dengan urusan mereka masing-masing.

Seperti Soobin yang sibuk menyusun pakaiannya ke dalam lemari, lemarinya cukup besar jadi bisa memuat semua pakaiannya, setelah selesai menyusun semua pakaiannya, Soobin meletakkan kopernya itu ke atas lemarinya.

The Forever Ties -yeonbinOpowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz