49. Ability.

764 161 7
                                    

Sebelum baca, vote dulu, lalu komen, ok thanks.

Komen ya, komen jangan lupa.

***
Bersamaan dengan lomba di bidang akademik, saat ini diadakan juga lomba berpedang yang sedang ditonton oleh Yeonjun dan Arabella.

Soalnya Marvin dan Jade sedang bersiap-siap untuk melawan seseorang yang akan menjadi saingan mereka disana.

Mata Yeonjun melihat kearah seorang yang tampak sombong sekali saat ini di dekat Marvin.

Sebenarnya Marvin tidak menanggapi perkataan dari orang itu, namun Marvin kelihatan juga dari mukanya tampak muak.

"Kamu tau siapa nama laki-laki disebelah tunanganmu itu? Aku pernah mendengar namanya dari pengawalku, tapi aku melupakannya karena tidak penting."

Arabella yang mendengar itu tertawa kecil, ada-ada saja kelakuan Pangeran di sebelahnya itu sebelum dirinya berakhir melirik kearah Marvin yang sedang bersiap-siap itu, lalu matanya melihat kearah laki-laki yang sedang berbicara seperti sedang menyombongkan dirinya.

"Karl-"

"Ah iya, Karl Abelard, bukan?" potong Yeonjun yang dibalas dengan anggukkan oleh Arabella.

"Keluarganya memang sangat ahli berpedang, makanya dia tampak sangat sombong dengan kemampuannya itu, walaupun aku bisa melihat Marvin tampak sangat muak dengan perkataannya," balas Arabella sambil memperhatikan Marvin yang berakhir berjalan agak jauh dari Karl.

Laki-laki itu benar-benar merusak mood Marvin saja.

"Yang Mulia, anda butuh bangku untuk duduk?"

Yeonjun melirik kearah pengawalnya yang baru saja menghampirinya itu, terkadang Yeonjun hampir saja melupakan para pengawalnya yang ikut tinggal di asrama sama seperti dirinya.

Apakah dia terlalu fokus dengan Soobin dan teman-temannya selama di akademi ini makanya dia hampir melupakan pengawalnya?

"Berikan saja untuk wanita cantik di sebelahku," balas Yeonjun yang membuat pengawal Yeonjun itu menoleh kearah Arabella yang tampak malu mendengar ucapan Yeonjun tadi.

Salah satu pengawal Yeonjun memberikan sebuah bangku ke Arabella, tentunya disambut dengan baik oleh wanita itu.

"Terima kasih," balas Arabella sambil tersenyum manis kearah para pengawal Yeonjun.

Dan para laki-laki itu langsung terkesima, Yeonjun bisa melihat kelakuan dari para pengawalnya yang memang kelihatan sekali sedang terpesona dengan Arabella, wanita itu sekalinya senyum memang bisa membuat lemah ya.

Sebenarnya Yeonjun juga termasuk, namun bukan lemah karena suka, tapi lemah jika dia menolak permintaan dari wanita di sebelahnya itu, makanya selama ini dia selalu mengiyakan apa yang Arabella inginkan.

Dia teringat dengan satu hal, aura Arabella sangat mirip dengan sang Ratu yang merupakan ibunya itu.

Bisa dikatakan Arabella itu versi muda dari Isabella Celeste yang merupakan ibu dari Yeonjun.

"Kalian bisa kembali ke rombongan kelas kalian, lagipula jangan terpesona dengan tunangan seseorang," perintah Yeonjun sambil mengingatkan para pengawalnya itu.

Sontak mereka semua langsung menunduk kearah Yeonjun.

Berbeda dengan Arabella yang mendengar itu memilih diam, apakah dia tadi tersenyum cukup berlebihan ya? Sampai pengawal Yeonjun itu di tegur?

"Baik, maaf atas sebelumnya, Yang Mulia."

Setelah itu mereka pamit pergi dari hadapan Yeonjun.

Yeonjun itu tipikal tidak terlalu mengekang pengawalnya, mereka punya kehidupan sendiri, makanya mereka bebas menentukan apapun selama disini termasuk lomba yang akan mereka ikuti.

The Forever Ties -yeonbinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang