44. Pride.

788 172 32
                                    

Sebelum baca, vote dulu, lalu komen, ok thanks.

Komen ya, komen jangan lupa.

***
Setelah kejadian kemarin yang membuat syok Yeonjun, Soobin, dan Jade akibat ulah Arabella dan Marvin, maka sekarang mereka sudah seperti biasa lagi.

Walaupun Jade tampaknya gak mau lagi untuk meluk-meluk Marvin lagi, pandangan dia kepada cowok itu sudah berbeda.

Dia mana mau memeluk laki-laki milik orang lain, apalagi ternyata milik Arabella lagi.

Wanita itu juga hebat sekali menahan diri untuk tidak cemburu, padahal pasangannya itu sedang di peluk orang lain lho.

"Ini kalian akan kembali seperti semula?" tanya Soobin yang kali ini berjalan di antara Arabella dan Marvin.

Yeonjun sudah duluan ke kelasnya, karena katanya dia dan anak-anak kelasnya sedang mendiskusikan siapa saja yang ikut acara untuk beberapa hari lagi itu, karena pendaftarannya sudah terbuka.

Soobin juga sudah menentukan apa yang akan dia ikuti, yaitu kekuatan sihir dan juga akademik, walaupun aslinya dia mau ke memanah saja.

Tapi Jade meminta kepadanya untuk ikut akademik saja, ya Soobin akhirnya terpaksa mengalah akan hal tersebut.

Oh iya, tidak ada Jade juga, wanita itu sudah pergi duluan ke kelas.

Jadi sekarang hanya ada Soobin, Arabella, dan Marvin.

"Ya begitulah, mungkin jika berada di dekat kamu, Pangeran Yeonjun, dan Jade baru kami bersikap seperti pasangan," balas Marvin yang dibalas dengan tatapan geli oleh Arabella.

"Tidak, tidak, kami akan bersikap sama seperti biasa, lagipula aku malah akan geli sendiri kalau bersikap seperti pasangan," elak Arabella yang hanya dibalas dengan tertawaan oleh Marvin.

Lagipula mereka itu sebenarnya teman dari kecil, apalagi rumah mereka juga jaraknya lumayan dekat.

Sudah sering ketemu juga dari kecil, jadi ketika di jodohkan mereka bingung sendiri, kan mereka tidak pernah berpikir jika teman masa kecil bisa menjadi pasangan hidup.

"Kalian sudah akrab dari dulu?"

"Aku berteman dari dulu dengan Marvin," balas Arabella sambil menoleh kearah laki-laki di sebelahnya itu.

"Teman masa kecil?"

"Begitulah, jadi aku sudah bertemu dengannya dari dulu," jawab Marvin yang membuat Soobin cuma tersenyum menanggapi hal tersebut.

"Apakah Arabella sudah cantik seperti sekarang?" tanya Soobin yang membuat Arabella kaget sendiri.

Kenapa harus bertanya seperti itu coba? Apalagi bertanya hal itu ke Marvin.

"Dia mah dari dulu emang cantik," balas Marvin yang menanggapi dengan santai pertanyaan dari Soobin.

"Oh, apakah temanmu ada yang lebih cantik darinya?"

Soobin menoleh kearah Arabella yang tampak menatap kearah lain dengan muka memerah.

"Tidak, dia yang paling cantik," sahut Marvin yang benar-benar berhasil membuat Arabella telinganya sekarang memerah.

"Benarkah? Apakah kamu suka dengannya?"

"Kamu mau menjebak aku ya?" tanya Marvin yang sadar dengan pertanyaan dari Soobin.

Kelihatan sekali kalau Soobin itu memang sedang memancing dirinya.

Tapi jawaban Marvin sebelumnya tentang Arabella itu tidak berbohong sama sekali.

Saat kecil, Marvin mungkin kagum melihat Arabella yang sangat cantik.

Dan sekarang wanita itu malah menjadi tunangannya.

The Forever Ties -yeonbinWhere stories live. Discover now