24. Queen.

997 212 87
                                    

Sebelum baca, vote dulu, lalu komen, ok thanks.

Komen woi, kemana aja sih, padahal cuma minta vote sama komen;)

***
Yeonjun bisa merasakan Soobin yang masih terduduk lemas di hadapannya, tatapannya kosong, bisa dipastikan kalau Soobin gak akan bisa mengatakan apapun untuk beberapa jam ke depan.

Dan saat ini juga bukan hanya ada Yeonjun dan Soobin saja, namun juga ada para pengawal Yeonjun yang datang karena melihat Yeonjun yang dengan cepat datang kesini bersamaan juga dengan mereka yang mendengar teriakan dari Soobin.

"Ayo bangkit Soobin, kamu tidak akan selamanya berada disana, orang tuamu harus segera dimakamkan," ucap Yeonjun sambil membantu laki-laki di bawahnya itu agar segera berdiri.

Namun Soobin tidak membalas sama sekali, dia masih menatap kosong kearah orang tuanya yang sudah tidak bernyawa itu.

Dia masih tidak bisa memikirkan apapun, pikirannya kosong.

Yeonjun sangat mewajarkan apa sikap Soobin saat ini, siapa juga yang tidak sedih ketika tau orang yang mereka sayangi terbujur kaku seperti saat ini.

Tangan Yeonjun memegang tangan Soobin agar segera bangkit dari duduknya, pakaian Soobin saat ini benar-benar penuh dengan darah orang tuanya sendiri.

"Lepaskan aku, Yang Mulia."

Suara Soobin terdengar dingin sambil menarik kembali tangannya agar terlepas dari tangan Yeonjun.

Dia masih tetap ingin bersama orang tuanya, walaupun dalam keadaan mereka yang tidak akan pernah bisa melihatnya lagi.

Mata Yeonjun melirik kearah pengawalnya, dia memberikan kode agar mereka semua mengikuti Yeonjun yang berjalan pergi dari kamar ini meninggalkan Soobin yang masih dengan tubuh kaku orang tuanya.

Di hadapan Yeonjun saat ini, dia bisa melihat para pengawalnya yang pada diam tidak mengatakan apapun.

"Apakah salah satu dari kalian mencoba mengkhianati kepercayaanku dan memberikan laporan secara diam-diam kepada Raja?" tanya Yeonjun sanbil melipat kedua tangannya ke dada.

Mata Yeonjun menatap datar kearah pengawalnya, dia tidak mau menuduh dulu saat ini, tapi jika benar-benar ada yang melakukan hal itu, Yeonjun gak akan segan menghukum mereka saat itu juga.

"Kalian memang tidak akan mengakui hal itu-"

"Maaf, Yang Mulia."

Yeonjun melirik kearah salah satu pengawalnya, apakah dia yang mengkhianati dirinya?

"Sebelumnya maaf memotong pembicaran anda, tapi saya akan menjelaskan sesuatu."

"Baiklah, silahkan apa yang ingin kamu jelaskan."

"Saya adalah pemimpin dari para pengawal Pangeran, jadi saya akan bersumpah demi mereka, jika diantara kami yang merupakan pengawal setia Pangeran, tidak ada yang melakukan pengkhianatan kepada anda, Yang Mulia."

Bukan ini yang ingin Yeonjun dengar, dia mau mematahkan perkataan dari pengawalnya, tapi dia bisa melihat pengawalnya kembali lanjut berbicara.

"Semua informasi tentang anda selama di akademi ataupun di camp benar-benar dilakukan oleh prajurit yang diperintahkan oleh Raja, kami baru mengetahuinya saat di hari terakhir camp, karena mereka saat itu terlihat oleh kami, kami ingin memberitahunya kepada anda hari ini, namun ternyata semuanya sudah terlambat."

Yeonjun mendengar itu menghela nafasnya dengan panjang sambil mengacak-acak rambutnya sendiri, sialan.

Dia tau kalau gerak-gerik dirinya pasti selama di akademi akan tetap diawasi oleh ayahnya itu.

The Forever Ties -yeonbinWhere stories live. Discover now