57. Punishment.

730 144 9
                                    

Sebelum baca, vote dulu, lalu komen, ok thanks.

Komen ya, komen jangan lupa.

***
Soobin saat ini ada di kelas sambil memperhatikan Jade yang duduk dibangku sebelahnya, wanita itu memperhatikan keributan yang terjadi di dekat mereka saat ini.

Mungkin karena terlalu lelah dengan kelakuan anak-anak kelas ini, Jade jadi membiarkan saja apa yang ingin murid kelas ini lakukan.

Jabatannya sebagai ketua kelas anggap saja sebagai formalitas, lagipula diakan tidak terlalu berminat menjadi ketua kelas.

"Lagipula yang berantem itu bukan anak kelas kita kan?"

"Salah satunya anak kelas kita, satunya sih setahuku sekelas dengan Marvin dan Arabella," balas Jade saat mendengar pertanyaan dari Soobin barusan.

Soobin mengernyitkan alisnya sambil mendengar apa yang yang membuat dua murid beda kelas itu berantem saat ini.

Mana saat ini para guru memang tidak hadir ke kelas karena ada rapat, mungkin membahas hal-hal kejutan lagi.

Atau ya bisa juga menyiapkan ujian tengah semester seperti biasanya.

"Hei kalian berdua."

Jade akhirnya buka suara dan langsung berbicara dengan dua wanita yang sedang berantem di kelas ini, mereka berdua langsung berhenti dari acara berantem mereka dan menoleh kearah Jade yang masih duduk di bangkunya.

"Daripada kalian berantem di kelas dengan kondisi desak-desakan seperti itu, enakan juga di lapangan, aku yang akan tanggung jawab kalau guru memarahi kalian," tawar Jade yang membuat murid-murid di kelas ini awalnya pada tergelak dengan tawaran Jade tadi.

Namun setelahnya mereka langsung bersorak kencang menyuruh dua murid itu untuk melakukan apa yang ditawarkan oleh Jade tadi.

"Ada gilanya juga idemu tadi," ucap Soobin sambil menulis sesuatu di bukunya itu.

Dia hanya menulis iseng saja, guru tidak akan hadir beberapa jam ke depan, mungkin sampai makan siang pun mereka akan tetap bebas.

"Aku suka keributan soalnya, daripada mereka berisik disini dan membuat penasaran anak-anak kelas lain, lalu mereka akan datang ke kelas kita untuk menonton, lebih baik menyuruh mereka berantem di lapangan sekalian," balas Jade tanpa ragu dan akhirnya bangkit dari tempat duduknya.

Soobin hanya memperhatikan Jade yang berjalan mendekat kearah dua wanita yang sedang berantem itu.

Untung saja mereka berantem tidak menggunakan kekuatan sihir mereka, mereka hanya sebatas adu mulut dan jambak-jambakan seperti yang pernah di lakukan oleh Arabella.

"Ayo ke lapangan," ajak Jade dengan santai sambil mendorong dua wanita di dekatnya itu agar keluar dari kelas.

Lalu anak-anak kelas ini tampak bersemangat untuk menonton, tidak dengan Soobin yang menghela nafasnya.

Misi untuk balas dendam kepada Raja belum bisa dilanjutkan karena pacarnya sedang mengusahakan untuk membuat sebagian prajurit di Kerajaan Willowind pada berpaling mendukung dirinya untuk mengkudeta Raja.

Soobin mempercayakan hal itu kepada pacarnya, karena Soobin tidak punya wewenang juga untuk melakukannya.

Jadi Yeonjun dan Ratu Isabella belakangan ini memang sering bertukar kabar dan juga rencana untuk melakukan hal-hal yang akan Yeonjun lakukan untuk mengkudeta ayahnya sendiri itu.

Marvin yang masuk sebagai aliansi mereka juga tampak menunggu hal tersebut terlaksanakan.

"Lupakan sebentar, Soobin," ucap Soobin pada dirinya sendiri sambil menoleh kearah lapangan dari balik jendela di sebelahnya itu.

The Forever Ties -yeonbinWhere stories live. Discover now