20. Awkward.

1K 199 59
                                    

Sebelum baca, vote dulu, lalu komen, ok thanks.

Komen ya, komen yang banyakkk.

***
Yeonjun kembali ke kamar dengan melihat Marvin yang masih bergembira walaupun sekarang sudah memasuki tengah malam.

"Belum mau tidur?" tanya Yeonjun saat melihat Marvin yang ada di balkon hotel tersebut.

Dia sedang memperhatikan langit yang terlihat sangat terang karena cahaya bulan dan juga bintang tentunya.

"Masih terlalu senang, Yang Mulia. Ya, sebenarnya aku tidak boleh terlalu senang juga karena yang berjuang selama camp kan Pangeran sama Soobin, bisa dikatakan aku terlihat beban selama ini," jawab Marvin sambil cengengesan ketika membalas pertanyaan dari Pangeran yang berdiri di sebelahnya itu.

Sedangkan Yeonjun hanya menghela nafasnya, dia tidak merasa kalau Marvin itu beban sama sekali di grup.

Kalau mereka terluka ya itu adalah hal yang sangat wajar, lagipula terbukti laki-laki itu juga berhasil mengalahkan musuh walaupun dia juga terluka parah.

Setidaknya Marvin tidak kabur ketika ada musuh, buktinya dia melawan ya artinya dia juga berjuang selama itu.

"Kamu dan yang lainnya berjuang, Marvin. Dilarang berkata beban karena kalian juga sama-sama berusaha untuk menang," balas Yeonjun yang meletakkan tangannya ke besi yang ada didepannya.

Marvin mendengar itu cuma bisa tersenyum, Yeonjun ternyata tidak suka ya membanggakan dirinya sendiri, definisi Pangeran yang rendah hati sekali.

"Sana tidur, walaupun besok kita hanya bersantai saja sambil menunggu grup lain yang datang kesini," suruh Yeonjun yang dibalas dengan anggukkan patuh dari Marvin.

Namun sebelum dia menuju ke tempat tidurnya, dia menoleh ke Yeonjun yang masih memperhatikan lautan dari balkon kamar ini.

Jangan lupakan angin yang berhembus dengan kencang membuat rambut dari Pangeran di hadapannya itu tampak bergerak.

"Ada apa?" tanya Yeonjun yang bertanya ke Marvin, dia tau kalau laki-laki itu masih berada di belakangnya.

"Enggak, aku hanya heran dengan tingkah Soobin tadi."

Yeonjun saat mendengar nama Soobin yang terucap dari mulut Marvin membuat dirinya langsung menoleh ke belakang dimana Marvin masih berdiri disana.

"Tingkah Soobin?"

"Iya, dia tadi baru saja kembali entah darimana, lalu langsung tidur, pas aku tanya, dia bilang baik-baik saja," jawab Marvin yang tampak bingung sambil mengusap tengkuknya saat mengingat kelakuan Soobin tadi.

Yeonjun yang mendengar itu hanya tersenyum.

Dia tentu saja tau apa yang membuat Soobin bertingkah seperti itu, pasti karena ciuman tadi, tapi tentunya dia gak akan memberitahu Marvin hal yang membuat Soobin seperti itu.

"Gapapa biarin aja," balas Yeonjun menanggapi perkataan Marvin.

Lalu laki-laki itu hanya menurut dan segera berbaring di ranjangnya, di kamar ini ada tiga ranjang yang tentunya di tempati oleh mereka masing-masing.

Jadi mereka tidak akan saling ganggu sama sekali.

"Selamat malam, Yang Mulia."

Perkataan Marvin barusan membuat Yeonjun melirik sekilas ke laki-laki itu.

"Ya, malam."

Yeonjun juga ikut berbaring diatas ranjangnya sambil meletakkan kedua tangannya ke belakang kepalanya, dia masih mempertanyakan kenapa dirinya tadi mencium Soobin ya?

The Forever Ties -yeonbinWhere stories live. Discover now