6. Rival.

1K 220 93
                                    

Sebelum baca, vote dulu, lalu komen, ok thanks.

Komen ya, kok sepi nih.

***
Perjalanan mereka masih jauh, tapi selama itu juga mereka tidak menemukan grup lain yang bertemu dengan grup mereka, entah apa yang terjadi.

Apakah grup mereka berjalan terlalu cepat? Atau grup lain memang menghindari grup mereka? Siapa yang tau, bukan?

Selama itu juga dua perempuan yang berada di grup mereka itu tidak pernah mengeluh sama sekali, mereka mungkin takut dengan perkataan Yeonjun soal mereka yang akan di tinggalkan kalau terlalu banyak mengeluh, makanya mereka tidak mengatakan apapun selain ya hanya basa-basi bicara soal mereka yang tidak menemukan siapapun saat ini.

"Apa yang terjadi dengan temanmu itu karena tidak bersama dengan teman-temannya," ucap Marvin sambil berjalan di belakang Yeonjun, lalu dia menoleh kearah Jade yang mendengar perkataan dari Marvin.

Cowok itu bertanya ke dirinya, Arabella, atau sama Soobin?

"Siapa?"

"Kamu, aku bertanya tentang Luna saat ini kepadamu," balas Marvin yang membuat Jade cuma bisa mengangkat bahunya.

Dia mau jawab apa emangnya?

"Tidak ada urusannya denganku, aku berteman dengannya karena keluargaku dan keluarganya ada relasi saja," balas Jade dengan malas yang membuat Marvin cuma bisa menggelengkan kepalanya.

Pertemanan antar bangsawan ini memang mengerikan sekali ya.

"Kita akan istirahat sebentar disini selama setengah jam, lalu kita akan lanjut lagi," ucap Yeonjun yang berhenti dari berjalannya membuat Jade dan Arabella akhirnya langsung tersenyum senang.

Mereka bahkan tidak memperdulikan pakaian mewah mereka yang harganya tentu saja mahal itu kotor terkena tanah yang mereka duduki.

Asal mereka bisa duduk, mereka tidak peduli lagi dengan hal yang lain.

Yeonjun lalu ikutan duduk sambil membuka sebuah kertas yang merupakan denah, tujuan mereka dari posisi awal sampai posisi menuju ke laut ada disana.

Mereka akan sangat lucu jika tersesat selama menuju kesana.

Tapi jika mereka terluka, itu baru gak aneh, soalnya mereka disini kan emang bertarung dengan grup lain untuk mencapai tujuan ke laut, intinya mereka harus menuju kesana duluan.

Soobin ikutan duduk tidak jauh dari Marvin.

Mata Soobin melirik kearah Arabella, cewek itu benar-benar terlalu anggun untuk ikut camp seperti ini, kelihatan dari mukanya yang semuanya kelihatan sekali apapun yang dia inginkan akan dilayani oleh pelayan.

Tipikal Putri manja begitu, lalu dengan nekatnya dia ikut camp, lucu sekali, tapi dia benar-benar patuh sih dengan tidak mengeluh sama sekali.

Beda dengan Jade, cewek yang merupakan teman dari Luna itu kelihatan memiliki mana yang lebih baik dan bisa mengurus diri sendiri, heran kenapa cewek itu bisa berteman dengan Luna, ya walaupun kata Jade barusan, dia berteman dengan Luna karena memiliki relasi saja.

"Kalian haus? Aku akan keluarkan kekuatanku jika kalian haus," tanya Arabella sambil mengeluarkan beberapa cangkir yang memang dia bawa di dalam tasnya.

Cewek itu terlalu berniat sekali membawa cangkir, padahal mereka bawa botol minum masing-masing.

Dengan kekuatannya, cangkir itu lalu dipenuhi dengan air, ya wajar sih, diakan memiliki kekuatan air.

"Atau kalian mau sedikit lebih dingin? Aku bisa memberikannya es dari kekuatanku jug-"

"Tidak, terima kasih Arabella," potong Marvin sambil meraih cangkir yang berisikan air tersebut.

The Forever Ties -yeonbinWhere stories live. Discover now