64. Killed.

670 157 27
                                    

Sebelum baca, vote dulu, lalu komen, ok thanks.

Komen ya, komen jangan lupa.

***
Dengan angin yang berhembus diantara mereka, di hadapan Yeonjun, Soobin, dan Marvin ada sang Raja dari Kerajaan Willowind, ya ada Ethan di sana.

Ethan bisa melihat anaknya yang menarik pedang miliknya tadi setelah dengan sengaja dia tancapkan di tanah.

Matanya menatap kearah sekelilingnya dimana para prajurit dari Kerajaannya sudah tewas dengan mengenaskan oleh anaknya sendiri.

Yeonjun juga baru saja mengusap mukanya sendiri dengan sapu tangan yang diberikan oleh Soobin.

Matanya kembali menatap ke ayahnya yang tampak tenang, tidak ada rasa takut sama sekali padahal dia sendirian disini, berhadapan dengan mereka yang jumlahnya bertiga.

Marvin mungkin akan Yeonjun biarkan mundur, lalu dia akan membantu sampai di pertengahan dan untuk eksekusi akhirnya, dia akan menyerahkan semuanya kepada Soobin.

Rasa sakit hati Yeonjun kepada ayahnya mungkin tidak sebesar rasa sakit hati Soobin.

Yeonjun merasa sakit hati akibat dirinya yang saat itu masih kecil langsung di asingkan dari istana untuk berlatih kekuatan, untuk apa? Ya agar dirinya menjadi senjata mematikan untuk Kerajaan.

Tapi ayahnya salah strategi, karena kekuatan Yeonjun bukan sebagai senjata mematikan bagi Kerajaannya, tapi untuk ayahnya sendiri.

"Sepertinya aku tidak ada hubungannya dengan masalah dendam kalian, jadi apakah aku bisa menonton saja?" tanya Marvin yang mempertanyakan hal tersebut tanpa basa-basi di sebelah Yeonjun yang sedang bertatapan dengan ayahnya itu.

Yeonjun menoleh sekilas kearah Marvin, lalu menganggukkan kepalanya.

"Aku memang tadi mau mengatakannya, tapi kamu sudah mengatakan hal itu duluan, untuk masalah kali ini biarkan menjadi urusanku dan Soobin."

Marvin yang mendapatkan jawaban itu memilih mengangguk-anggukkan kepalanya, tidak masalah, dirinya memang tidak tertarik.

Tapi kalau memang Yeonjun dan Soobin kesulitan, Marvin jelas akan dengan sigap membantu mereka.

"Katakan saja kalau kalian membutuhkan kekuatanku-"

Marvin berjalan menuju ke sebuah pohon, namun ucapannya dia tahan.

Yeonjun dan Soobin menoleh kearah laki-laki tersebut, sedangkan Ethan hanya memperhatikan, dia tidak terlalu tau tentang Marvin.

Fakta yang dia tau hanya laki-laki itu adalah teman baik dari anaknya, wajar jika laki-laki tersebut membantu anaknya kali ini.

"Sepertinya aku tidak yakin kalian membutuhkan bantuanku sih," lanjut Marvin sebelum dia segera berjalan kembali ke sebuah pohon dan duduk sambil bersandar di sana.

Yeonjun dan Soobin kali ini sudah berhadapan kembali dengan Ethan yang  masih santai.

Dia tampak membuka jubah yang terpasang di tubuhnya itu dan membiarkan jubahnya jatuh ke lantai, sepertinya sang Raja akan merasa direpotkan dengan jubah panjang tersebut.

Sama hal dengan Yeonjun, dia juga melepaskan jubah yang dia kenakan dari tadi, sangat merepotkan memang.

"Tampaknya Isabella benar-benar berpihak kepadamu."

Ethan membicarakan soal istrinya yang memang sangat menyayangi anak tunggal mereka itu.

Yeonjun hanya tersenyum kecil, "Ibu memang selalu di pihakku, karena dia sangat menyayangiku, jadi dia mungkin berpikir jauh lebih baik kehilangan ayah, dibandingkan kehilanganku."

The Forever Ties -yeonbinWhere stories live. Discover now