36. Market.

880 187 46
                                    

Sebelum baca, vote dulu, lalu komen, ok thanks.

Komen ya, komen jangan lupa.

***
Soobin berpikir jika dia akan makan siang bersama Yeonjun, mengingat laki-laki itu berkata sampai jumpa saat makan siang.

Nyatanya, kelas memanah sang Pangeran, Arabella, dan Marvin baru selesai ketika dia dan Jade sudah selesai dari acara makan siangnya.

Saat mereka kembali ke kelas, barulah rombongan tersebut pergi ke kantin untuk menyantap makan siang mereka.

Ya sebenarnya gak masalah juga sih, nanti juga mereka berdua bakalan bertemu ketika pulang sekolah nanti.

"Ah, untungnya makanan tadi enak, jadi kamu tidak perlu repot-repot untuk memasakkan sesuatu untukku, Soobin."

Soobin melirik kearah Jade lalu segera tersenyum, ya memang sih, masakan kali ini tampak sangat enak dan mudah di nikmati oleh Soobin, Jade, ataupun murid yang lainnya.

"Tapi makan malam nanti kamu bagaimana?"

Jade mendengar itu diam, dia punya roommate yang jauh lebih manja daripada Arabella, bisa dikatakan wanita itu gak bisa diajak kerja sama untuk membuat makan malam.

Karena yang disiapkan oleh sekolah ya, hanya makan siang saja, kalau makan pagi dan makan malam mereka menyiapkannya sendiri.

"Kamu bisa memasak?"

"Kamu mengejekku?" balas Jade yang hanya dibalas dengan kekehan oleh Soobin.

Bisa dilihat kalau wanita itu tidak bisa memasak.

"Datang ke kamarku saja, aku akan membuat makanan untuk makan malam, ajak Arabella dan Marvin juga."

"Benarkah?"

Soobin mengangguk, buat apa juga dia berbohong kepada wanita di sebelahnya itu?

"Pangeran Yeonjun gak keberatan kami berkumpul di kamar kalian?"

"Dia pasti akan baik-baik saja, lagipula memangnya dia kenapa akan keberatan?"

"Siapa tau dia mau makan berduaan saja denganmu bagaikan pasangan pengantin baru-"

Tatapan Soobin langsung tajam mendengar perkataan Jade barusan.

"Ampun, hanya bercanda tau."

"Bercanda atau tidak terlihat sama saja, intinya nanti jam 7 malam, silahkan ke kamar 120 di lantai 5."

"Baiklah, mama."

Jade langsung menjauhi Soobin setelah mengatakan hal tadi.

Sedangkan Soobin cuma bisa menggelengkan kepalanya.

Mungkin dia akan ke pasar dulu untuk mencari bahan masakan yang akan dia gunakan untuk membuat makan malam.

Pasarnya tidak jauh dari akademi ini, jadi mudah sekali menemukan bahan masakan disana.

Seperti apa yang dia lakukan saat ini, Soobin keluar dari kelas bersama Jade, namun wanita itu berkata kalau dia harus ke kelas lain dulu untuk menemui temannya.

Teman Jade tentu saja bukan hanya rombongan Luna, tapi dia punya teman yang lain, teman asli, bukan teman palsu yang selama ini wanita itu jalani.

Kaki Soobin berjalan kearah gerbang, untuk keluar dari area akademinya, bukan menuju ke gedung asramanya.

Namun tangannya di tahan oleh seseorang membuat Soobin menoleh.

"Ah Pangeran, kenapa?" tanya Soobin yang berhenti dari berjalannya sambil tersenyum kearah Yeonjun yang baru saja menahan tangannya tadi.

The Forever Ties -yeonbinWhere stories live. Discover now