74. Fate.

694 149 13
                                    

Sebelum baca, vote dulu, lalu komen, ok thanks.

***
Sebenarnya tujuan Soobin ke Kerajaan Crystallara jelas bukan hanya ingin tau tentang keluarga ibunya itu, tapi untuk mengetahui alasan mengapa ibunya bisa kabur dari istana.

Maka dari itu tidak akan heran jika di hadapan Soobin dan yang lainnya ada sang Ratu yang siap menceritakan tentang anak bungsunya itu.

Walaupun masih merasa sedih ketika tau putri kesayangannya sudah meninggal, tapi hidupnya tetap harus berjalan, dia tidak bisa terus bersedih, setidaknya dia bisa menemukan cucunya ini.

Mata Yeonjun memperhatikan Marvin, Arabella, dan Jade yang masih memperhatikan ruangan yang mereka tempati saat ini.

Bisa dikatakan ya ruang bersantai, namun ada banyak sekali lukisan yang ada.

Termasuk lukisan dari ibunya Soobin yaitu Putri Eleanor.

"Baiklah, kamu ingin tau dari yang mana dulu?" tanya Charlotte sambil menatap Soobin yang tampak berpikir.

Ada banyak sekali pertanyaan di kepalanya, namun dia jelas ingin tau dulu alasan ibunya kabur dari sini.

"Mengapa ibuku bisa pergi dari istana?"

Pertanyaan ini jelas akan menjadi pertanyaan penting bagi Soobin.

Charlotte awalnya tidak tau alasan mengapa anaknya itu kabur dari istana bahkan tidak pernah niat untuk kembali sama sekali.

Namun dia akhirnya tau semua itu ketika diceritakan oleh ketiga anak laki-lakinya yang tampak sama terpukulnya seperti dia, adik bungsu mereka kabur dan mereka tidak bisa berbuat apapun karena kehilangan jejak dari Eleanor.

"Eleanor saat itu mendapatkan diskriminasi yang sungguh besar dari banyak orang."

Diskriminasi? Apa-apaan itu? Mengapa ibunya mendapatkan hal semacam itu? Apakah ibunya membuat kesalahan? Tentu saja tidak bukan?

"Karena?"

Yeonjun, Marvin, Arabella, dan Jade hanya menyimak cerita dari Charlotte kepada cucunya itu, ya biarkan saja Soobin dan Charlotte saling berbincang saat ini.

"Dia tidak bisa menguasai kekuatan kristal, para pengajar ilmu sihir di istana begitu juga dengan teman-temannya terus membicarakan tentang Eleanor yang tidak bisa menguasai kekuatan warisan tersebut."

Soobin mendengar itu cuma bisa menghela nafasnya, dia sepertinya bisa merasakan apa yang dirasakan oleh ibunya.

Karena selama di sekolah, Soobin sering sekali mendapatkan perlakuan yang sama, namun karena Soobin itu mentalnya termasuk kuat, dia tidak terlalu memperdulikan ejekan orang-orang ke dirinya, ya mental orang memang tidak sama.

Lagipula yang menjadi bahan ejekan juga bukan tentang kekuatan dirinya.

"Ketiga kakaknya tentu saja membela Eleanor, apalagi Soren, dia sangat marah besar saat tau ada yang menghina adiknya, bahkan dia hampir saja membunuh pengajarnya saat itu, namun tentunya berhasil di tahan oleh para adiknya."

Tentu saja Soobin tau siapa itu Soren, dia adalah pewaris tahta Kerajaan Crystallara selanjutnya, lebih jelasnya dia ayah dari Luca, ya sebenarnya informasi itu Soobin dapatkan dari pacarnya.

Karena Soobin kan memang sangat buta tentang informasi Kerajaan Crystallara, padahal dia adalah seorang Pangeran di Kerajaan ini.

"Anak-anak yang mengejek Eleanor akhirnya berkurang akibat melihat aksi yang dilakukan oleh Soren, namun hal tersebut juga berhasil membuat Eleanor menjadi pemurung, dia merasa tidak pantas menjadi anggota keluarga kami akibat tidak menguasai kekuatan kristal."

The Forever Ties -yeonbinWhere stories live. Discover now