2. Match.

1.2K 209 100
                                    

Sebelum baca, vote dulu, lalu komen, ok thanks.

Komen dong, jangan banyak pas di Prologue aja.

***
Seperti apa yang sudah Soobin katakan, cewek yang dia kalahkan itu pasti akan tidak terima dengan hasil yang ada.

Walaupun guru berkata kalau dia tetap saja kalah karena tidak bisa menyerang Soobin sama sekali, namun tetap saja Luna tidak terima akan hal tersebut.

Mata Soobin bisa melihat perban yang terpasang di lengan cewek tersebut akibat luka dari kristal yang sengaja dia tembak ke lengan Luna, diakan memang harus menang juga, mau dia adalah seorang cewek sekalipun, pertandingan tadi tetap saja fair.

Mau cewek ataupun cowok sama saja jika di sekolah ini tidak ada kesetaraan gender sama sekali.

Semuanya tergantung dengan mana yang mereka miliki.

Ada cewek yang mananya lebih banyak dari cowok, itu bukan hal yang aneh sama sekali.

Lalu bagaimana kita mengetahui mana tersebut? Apakah ada tandanya? Ya, ada tandanya untuk melihat seberapa banyak mana yang kita masih miliki.

Dulu Soobin sama sekali tidak mengetahui hal tersebut, namun dia akhirnya tau cara melihatnya bagaimana.

Yaitu dengan menggunakan darahnya sendiri, contoh seperti saat ini, dia menusuk jarinya dengan kristal miliknya sendiri dan terdapat setitik darah yang keluar.

Di saat itu juga matanya bisa melihat ada garis yang muncul di lengannya.

Garis panjang berwarna merah, lalu ada sesuatu sebagai penanda di garis tersebut, mata Soobin bisa melihat mananya bahkan baru terpakai sedikit atas pertandingan tadi.

Dia segera mengelap darah yang sengaja dia keluarkan tadi dan garis tersebut langsung segera menghilang.

"Aku tidak akan biarkan kamu senang selama camp nanti!"

Soobin menoleh kearah depannya dimana ada Luna yang baru saja mengatakan hal tersebut sebagai sebuah ancaman untuk dirinya, namun apakah Soobin merasa terancam? Tentu saja tidak.

"Lakukan sesukamu wahai Putri gagal dari keluarga Bliss," balas Soobin dengan pelan yang berhasil membuat Luna langsung ingin menyerang dirinya, namun dia langsung di tahan oleh teman-temannya.

Sedangkan Soobin memilih untuk berjalan pergi, tidak ada urusan dia sama cewek tadi, lagipula dia gak asal ngomong sama sekali, cewek itu memang anak gagal, lebih jelasnya dia gak bisa memenuhi ekspetasi orang tuanya.

Walaupun dia di jauhi oleh anak-anak sekolahan ini, tapi dia sudah mengetahui banyak sekali desas desus cerita dari banyak orang di sekolahan ini, lebih jelasnya sih dia hanya menguping saja.

Lalu dia mendengar kabar kalau Luna Bliss itu baru saja menggagalkan rencana orang tuanya sendiri sampai orang tuanya mengecap cewek tadi sebagai Putri yang gagal.

Gagal dalam rencana apa? Ya, dalam rencana perjodohan tentu saja, Luna tidak mau di jodohkan dengan keluarga Abelard.

Keluarga Abelard itu sangat pintar dalam bermain pedang, keuangannya juga sangat stabil, entah kenapa cewek itu tidak berniat di jodohkan, padahal sejak kapan juga mereka bisa menentang orang tua jika sudah di jodohkan seperti itu?

"Dia tau darimana masalahku?" tanya Luna kepada temannya saat berjalan pergi tidak jauh dari Soobin.

Teman-temannya tampak tidak ada yang menjawab, padahal aslinya yang menyebarkan gosip itu ya mereka sendiri tentu saja.

Soobin kembali sibuk menatap pertandingan yang di tunjukkan oleh anak-anak kelasnya, kali ini cukup menarik karena mereka sama-sama bertanding menggunakan pedang.

The Forever Ties -yeonbinNơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ