Kehidupan Keluarga

5.1K 318 4
                                    

"Dek dosen lo kok bisa kerja di rumah sakit sih?"

"Ya bisalah, kan dia dokter"

"Hebat juga yaa dia, kerja di dua tempat, satu ngurusin bocah bocah tengil kayak lo, satu lagi ngurusin orang sakit"

"Yeee enak aja lo, gue pinter kali bang, ga tegil kayak di bayangan lo" ucap jingga sambil.mendengus kesal

"Kalo kerjaan dia kayak gitu harusnya dia sabar yaa, tapi ini mah ngga, belum sehari gue udah kena marah 2 kali sama dia"

"Yeee itu mahh karna salah lo juga kali bang, kalo gue jadi bu salsa juga gue bakalan marah"

"Tapi tu orang cantik sihh" ucap Rony sambil senyum senyum

"Ngapain lo senyam-senyum bang, lo lagi bayangin bu salsa ya ? Naksir kan lo  ? "

"Kalo iya kenapa ? Bagi lah nomernya dek"

"Dih ga ada yaaa, ga punya gue"

"Cariin napa dek, lo apa ga mau punya ipar kayak dia ?"

"Usaha sendiri lah bang"

________________________________________

Sesampainya di rumah, Salsa merebahkan dirinya di kasur. Kram perutnya sudah mulai mereda tapi moodnya masih swing.

"Tadi kenapa gue marah-marah mulu yaa sama orang itu, mana baru kenal lagi, jadi kepikiran. Apa gue minta maaf aja ya lewat adeknya" ucap salsa pada diri sendiri

"Ehhhh tapi jangan dehh, ntar kalo ketemu lagi gue minta maaf aja langsung toh keluarganya di rawat inap di RS"

"Lahhh kenapa jadi berharap ketemu tu orangg, ahhh udahlah"

Salsa berbicara pada dirinya sendiri sambil memeluk guling. Memang aneh kepikiran orang yang baru sekali ketemu. Begitulah Mentari Salsabila Arini, seorang yang overthingking, saat sudah beristirahat dari segala kegiatannya maka dia akan melanjutkan dengan segala hal yang sudah dia lakukan tadi, entah itu pasiennya keluarga dari pasiennya teman temannya, dan jika dia merasa salah, dia akan sesegera mungkin meminta maaf pada orang tersebut.

"Sal bangun nak, makan dulu, ibu sudah masakin tadi" suara ibu nya dari luar pintu membuat segala overthingkingnya berhenti sejenak

"Iya bu, bentar lagi salsa makan"

Salsa tinggal bersama ibu nya Rianti dan Ayahnya Diki. Kakanya sudah menikah dan tinggal di rumah terpisah dengan mereka, jarak rumah mereka tidak jauh, bahkan lebih tepatnya bersebelahan. Karna ibunya tidak bisa jauh dari abangnya dan abangnya ingin selalu bisa memantau orang tuanya, terlebih lagi dia punya seorang adik perempuan yang belum menikah yang harus dia jaga jadi kakanya memutuskan untuk membuat rumah di sebelah rumah ornag tuanya.

"Kerjaan kamu gimana sal" tanya ayah Diki yang sedang menonton Tv sambil menemani salsa makan

"Baik yahh, aman semua"

"Kamu masih kuat kerja di dua tempat kayal gitu ? Kalo kamu ngerasa repot lepasin aja salah satu dek"

"Ngga kok yahh, salsa masih sanggup"

"Yaudah, kamu jaga kesehatan juga, kalo ayah denger kamu sakit-sakit lagi mending jangan kerja aja, ayah masih mampu kok biayain hidup kamu"

"Siap bos" ucap salsa sambi memberi hormat pada ayahnya

"Kamu apa ndak pengen nikah dek ?"

"Uhukk.....uhuuuk..."Pertanyaan ayahnya langsung membuat salsa tersedak, dengan sigap ibunya langsung menyodorkan air minum padanya

"Minum dulu dek!. Ayahh anaknya jangan di tanyain kapan nikah terus, nanti dia beneran nikah ayah yang kesepian lo ditinggal anak gadisnya" ucap ibu Rianti menenangkan


Seperti Seharusnya Where stories live. Discover now