Rumah Kita

5.8K 450 35
                                    

Pagi ini salsa dan Rony sedang dalam perjalanan menuju Rumah baru mereka, iya rumah yang dulu pernah Rony ceritakan pada Salsa. Semalam mereka sempat memesan beberapa perabotan rumah tangga yang akan di gunakan di rumah mereka secara online, dan pagi ini akan diantarkan.

Mobil Rony memasuki perumahan Elit, lokasinya tidak jauh dari rumah Rony sebelumnya, jika meggunakan Motor 5 menit saja bisa sampai.

"Mas Rony rumahnya yang mana?"

"Ya ini, bentar ya Sayang, nanti dibukain gerbang sama pak Tejo"

Setelahnya gerbang rumah tersebut terbuka, terhilat seorang bapak-bapak membukakan gerbang. Salsa menurunkan kaca mobil, dia takjub dengan pemandangan rumah yang baru saja dia datangi ini. Setelah parkir, Rony membukakan pintu untuk istrinya.

"Silahkan ibu Salsa"

"Mas ini beneran Rumah kamu?"

"Iya sayang, gimana?"

"Mas kita bakalan tinggal disini?"

"Iyaa Sa, suka ngga?"

"Mas Rony ini bagus baget, Rumah kamu bagus banget mas"

"Rumah kita Sa"

Salsa takjub dengan rumah yang baru saja dia datangi ini, semua persis seperti rumah yang dia impikan, banyak pohon buah dan ada taman kecil yang sudah rapi dengan rumput hijau di bawahnya.

"Sa kamu kenapa ngelamun?"

"Mas ini beneran rumah kita?"

"Iya sayang, suka nggak?"

"Sukaa, ini beneran rumah impian aku mas, banyak pohonnya banyak tanaman bunganya, besok aku mau beli lagi anggerek trus tempelin di pohon-pohon, mau beli kaktus yang kecil kecil trus taruh di tembok, oh iya trus ini bunga matahari siapa yang tanem mas?"
Salsa menunjuk bunga matahari yang masih berukuran 50 cm. Sepertinya baru-baru di tanam karna terlihat dari tanahnya.

"Disini ada pak Tejo sama mbok Marni, mereka yang jaga rumah ini dari dulu, yang ngerawat taneman ini juga mereka"

"Trus ini kapan di kelengkeng,Alpukat trus manga,nangka kapan ditanem mas? Kayaknya udah lama ini, ehh ini ada jeruk nipis juga ya mas, cocok ini nanti buat aku masak" Salsa antusias sekali dengan tanamannya.

"Sebulanan kayaknya sayang"

"Tapi aku penasaran deh mas kok bisa kamu kepikiran nanem semua buah, trus ada taman kayak begini?

"Ayah pernah cerita Sa kalau kamu suka sekali ada tanaman buah di rumah, trus kamu suka berkebun sama ibu, kemarin sebelum tukang tamannya dateng kesini aku minta tolong ayah pilihin tanamannya"

"Loh emang Ayah pernah kesini mas?"

"Ngga sayang, waktu itu aku ngajakin ayah ngopi diluar sama tukang tamannya"

"Loh kok aku ga tau? Kamu sama ayah ga pernah cerita apa-apa"

"Ya kan mau ngasi lihat kamu pas kita udah nikah, lagian kamu mana bisa tau Sa, kan kamu sibuk kerja"

"Kamu sering ya ngopi di luar sama Ayah?"

"Ngga sering sih, baru 3 kali kalo ga salah, yang ketiga barengan sama Ibu"

"Sesering itu kok aku ga tau?"

"Ya kamu ngapain harus tau, kan urusan saya sama Ayah dan Ibu waktu itu"

"Emang kalian ngapain?"

"Cuma ngobrol aja, lagi baik-baikin Ayah sama Ibu biar dikasi restu nikahin anaknya"

Seperti Seharusnya Where stories live. Discover now