Maaf

4.7K 461 29
                                    

Setelah Rony berangkat ke kantor Salsa naik lagi ke kamarnya dia berniat membereskan kamar yang sejak kemarin belum dia urus, Salsa lebih sering mengurus sendiri kamarnya, mulai dari membersihkan bahkan mengepelnya, hanya sesekali dia meminta Mbok Marni untuk mrmbantunya, dan itupun saat Salsa juga berada di dalamnya, Mbok Marmi juga mengerti akan hal itu, dia tidak pernah masuk ke kamar Salsa kecuali Salsa atau Rony sendiri yang meminta.

Setelah sampai di kamar, pandangan Salsa teralihkan pada koper Rony yang ditaruh di pojok samping lemari, sejak Rony pulang koper itu belum tersentuh sama sekali. Salsa bergerak membuka koper tersebut, dia kaget melihat koper Rony yang sangat berantakan, sepertinya bajunya asal dimasukkan, Salsa mengeluarkan semuanya, di bawahnya Salsa menemukan sebuah kotak, Salsa penasaran, dia membuka kotaknya, isi dari kotak itu berhasil membuat Salsa tersenyum. Salsa menutup kotak tersebut kemudian meletakkannya kembali ke tempat semula, masih ada dokumen-dokumen Rony disana, jadi pasti nanti Rony akan membukanya lagi.

Salsa turun kebawah membawa baju kotor yang akan dia cuci, setelahnya dia ke dapur untuk memasak makan malam.

"Mbok kita masak apa hari ini?"

"Di kulkas sayur masih lengkap bu, ada cumi udah, daging, ayam, ikan juga masih ada"

"Yaudah kita masak cumi aja ya, tahu masih ada mbok?"

"Ada bu, baru tadi pagi mbok beli"

"Yaudah saya mau masak cumi tahu"

"Itu di apain ibu?"

"Nanti tahu nya jadi isian cumi mbok, aku masukin ke dalem perut cuminya"

"Oalah jadi bakso gitu ya bu?"

"Beda mbok, ini tahunya dimasukkan ke dalem, kalo bakso kan di balut di luarnya"

"Mbok ngikut ibu saja kalau begitu, mbok ndak ngerti masakan jaman sekarang bu"

"Mbok ada-ada aja, yaudah minta tolong kupasin kulit luar cumi nya ya"

"Semuanya mau di masak buk?"

"Iya mbok, nanti ikan sama ayam juga deh, minta tolong ungkepin ayamnya dulu yaa, saya nanti malem mau kerumah Ibu sama Ayah saya, kebetulan kakak Ipar saya baru melahirkan"

"Oalah, Selamat ya bu sudah punya keponakan, mbok berdoa semoga Ibu sama Bapak segera menyusul ya"

"Aamiin, doain aja ya Mbok"
_______________________________________

Rony baru saja keluar dari ruang meeting, mukanya terlihat merah, sepertinya dia baru selesai marah-marah pada karyawannya.

"Ron Lo jangan marahin mereka terus, gue kasian sama mereka" Ajik menyusul Rony dari belakang

"Kalau mereka kerjanya bener nggak akan gue marah-marah, lo juga gue minta awasin kenapa lo santai banget, Ini produk baru, kenapa bisa ada komplain kayak gitu? Quality Control nya dikerjain nggak?"

"Iya setiap produk pasti ada komplain Ron, ini bukan hal yang baru buat kita"

"Ya kalo setiap ngeluarin produk ada komplain begini berarti kita yang ga becus, ngulangin kesalahan yang sama terus-terusan"

"Oke setelah ini kita perbaikin semua Ron"

"Oke lo urus semua, gue tunggu berita baik setelah Lo selesein ini semua Jik"

"Lo masih berantem sama Salsa Ron?"

"Iya"

"Gue minta maaf Ron, gue beneran nggak nyangka bakalan kayak gini jadinya, gue ikut kerumah lo deh malem ini biar gue jelasin ke Salsa"

Seperti Seharusnya Where stories live. Discover now