Manja

5.7K 523 22
                                    

Hari kedua di rumah sakit, kondisi Salsa sudah membaik, kemungkinan nanti sore atau besok pagi dia sudah bisa pulang, tergantung keputusan dokter yang memeriksa. Pagi ini ada dokter spesialis kandungan yang memeriksa, dan nanti jam 9 akan ada spesialis penyakit dalam.

"Kamu sarapan dulu ya abis itu minum vitamin sayang"

"Kamu taruh aja mas aku masih mual"

"Dicoba dulu ya sayang, dikit aja, sini aku suapin"

Salsa menggeleng

"Ayoo, dikit aja ini, ayo buka mulutnya"

"Aku mual mas Rony, nantian aja"

Tangan Rony mengelus perut Salsa "Sayang jangan bikin mama mual dulu ya, mama mau makan, kamu pasti juga laper kan?"

Salsa tersenyum dengan sikap dan perkataan Rony, bahagia sekali hatinya

"Sa dia laper katanya, ayo makan ya mama"

Salsa akhirnya membuka mulutnya, Rony mulai menyuapkan buburnya.

"Enak kan?"

Salsa mengangguk.

Baru lima suap yang masuk, Salsa sudah menutup mulutnya

"Kenapa sayang, abisin dulu ini"

"Ngga mau mual"

"Yaudah gpp yang penting ada yang masuk, aku ga mau maksa kamu, sekarang minum dulu yaa, nanti kasih jeda baru minum obat biar obatnya ga kamu muntahin"

"Kok kamu pinter mas, yang dokter kan aku"

"Sebulan tinggal bareng sama dokter aku jadi ikutan pinter Sa"

"Jadi nular gitu yaa, mungkin nanti dua bulan tinggal sama kamu aku jadi ikutan sering marah-marah"

"Saaa ngga gitu dong konsepnya"

"Hahaha, lucu banget muka kamu mas"

Tokk...tokk...permisi

Seorang dokter dan satu orang perawat masuk kedalam ruang Rawat Salsa. Ekspresi muka Rony langsung berubah melihat siapa dokternya, dia langsung menggenggam tangan Salsa.

"Selamat pagi bu Salsa, bagaimana keadaannya pagi ini ? Apa yang di rasa?" dokter Irza bertanya

"Sudah lebih baik dari yang kemarin dok"

"Alhamdulillah, tensinya sudah normal ya,dijaga pola makan dan tidurnya, kamu kan ada riwayat hipotensi jadi harus benar-benar aware, kamu juga ada maag kan jadi makanan dan pola makannya nya dijaga ya"

Rony menatap sinis "tadi pas masuk panggilnya Bu salsa, sekarang jadi kamu kamu, ga konsisten bener ini dokter" Rony membatin

Salsa menyadari tatapan sinis Rony ke dokter Irza, Salsa tersenyum pada suaminya, tangannya kemudian mengelus tangan Rony yang sejak tadi menggenggam tangannya.

"Baik Bu Salsa, semua obat dan vitamin kandungannya sudah di resepkan oleh dokter Fitri yaa, saya rasa itu sudah cukup, tidak ada tambahan obat dari saya"

"Terimakasih ya dok"

"Sama sama, Selamat ya Pak Rony, Salsa semoga kandungannya sehat terus"

"Aamiin, terimakasih dok"

Dokter Irza dan perawatnya kemudian keluar dari ruangan. Rony sejak tadi tidak mengeluarkan suaranya, dia hanya menatap sinis sambil menggenggam tangan Salsa.

"Kenapa sih, sinis banget natapnya?"

"Harus dia banget ya Sa dokternya?"

"Ya aku mana tau mas, kalau kak Irza yang dateng visite"

Seperti Seharusnya Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang