Tidak Usah Mas Rony

4.7K 376 2
                                    

Setelah sholat magrib, Rony berpamitan untuk pulang pada abang dan iparnya. Ia harus segera pulang untuk mempersiapkan materi meeting besok pagi. Selama Randi mengurus anaknya di rumah sakit, Rony yang mengambil alih semua pekerjaan Randi supaya kakaknya bisa fokus pada keluarganya dulu. Beberapa kali dia membuka ponselnya, melihat apakah pesan yang dikirimkan pada mentari tadi siang sudah dibalas atau belum, namun hasilnya masih sama belum di baca. Sebelum pulang dia memutuskan untuk melihat ke IGD sebentar, dia penasaran sedang apa orang yang belum membalas pesannya itu. Dari kejauhan dilihatnya ada banyak orang di ruangan tersebut, hampir seluruh tempat tidur terisi, 5 menit dia memperhatikan tempat tersebut dan tentu saja dia menemukan yang dia cari, dokter itu berlalu lalang ke satu bed ke bed yang lain, sesekali dia menulis lalu kembali lagi ke bed pasien, terlihat keringat di dahinya karna mukanya tertutup kacamata dan masker, sepertinya dia lelah.

Rony memutuskan untuk pergi dari sana, tapi sebelumnya dia membuka aplikasi untuk memesan makanan, 3 box pizza dan 10 lemon tea yang dia minta untuk dikirim ke tempat yang di kunjungi tadi. Setelah itu dia mengirim pesan pada mentari.

Rony : selamat bekerja, kalau ada waktu istirahat jangan lupa makan.
_________________________________________

Satu persatu dari pasien yang ditangani Mentari sudah mulai membaik, ada yang diizinkan pulang dan ada juga yang masuk ke ruangan rawat inap untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut. Para petugas IGD sudah bisa duduk dengan tenang sekarang.

"Permisi bu dokter, mas, mba ini ada kiriman makanan" satpam yang bertugas di depan IGD menenteng 3 box pizza dan satu kantong besar yang berisi beberapa cup minuman

"Dari siapa pak?" Tanya salah satu perawat disana

"Tadi Ojolnya bilang dari pak Rony, keluarga salah satu pasien"

Mendengar nama Rony di sebut, sontak membuat mentari langsung kaget. Ia membuka ponselnya disana terlihat satu chat dari Rony yang sedari tadi siang belum dia baca. Senyuman terbit dari bibirnya

"Woy, ngapain senyum-senyum begitu baca chat?" Ucap nana, sahabat mentari yang juga bekerja sebagai dokter disana, nana yang kepo melirik layar ponsel Mentari , disana terlihat pesan dari seorang yang bernama Mas Rony yang hendak dibalas oleh mentari

"Ohhh jadi makanan ini dari dia?"
Mentari menatap tajam kearah Nana

"Lo kenapa kepo banget si na"

"Ya kan penasaran gue, siapa si yang bisa buat seorang dokter Mentari senyam-senyum begitu, udah lama lo gue ga lihat ekspresi lo yang kayak gitu"

"Apaan sii na, biasa aja, uda makan makan, sebelum ada pasien"

Mereka kemudian mengambil masing-masing satu slice pizza dan satu cup lemon tea, dengan cepat makanan dan minuman yang ada dihabiskan, efek lapar.
________________________________________

Mentari : Terimakasih makananya mas Rony

Setelah membereska semua barang-barangnya Mentari bersiap-siap untuk pulang dari Rumah Sakit tidak lupa ia menghubungi kakaknya untuk menjemput karna mobil dipakai oleh orang tuanya untuk menjenguk saudara jauhnya. Sebelumnya kakaknya sudah berjanji akan menjemputnya jam 8 malam.

Pukul 08.15 malam dia memutuskan untuk menunggu saja di depan Loby rumah sakit, supaya saat kakanya sampai dia bisa langsung pulang. 15 menit menunggu tidak ada tanda-tanda kakanya datang, bahkan pesan yang dia kirimpun belum terbaca. 30 menit menunggu masih belum terbaca juga, dia mulai khawatir kemana kakanya yang belum ada kabar.

"Tinnn...tinnn...suara klakson mobil membuatnya menoleh, sebuah Mobil BMW hitam berhenti di depannya, si pemilik mobil kemudian keluar.

"Hai dok, kok belum pulang?"

"Mas Rony" mentari tersenyum sembari menganggukkan kepalanya

"Saya nunggu jemputan kakak saya mas"

"Mobilnya kemana dok?"

"Dipakai bapak saya mas"

"Saya antar pulang saja dok"

"Tidak usah mas Rony, saya tunggu saja dulu"

"Yasudah kalau begitu saya temani disini ya"

"Tidak usah mas, saya sendiri saja"

"Pilihannya cuma dua dok, saya antar pulang atau saya temani disini"

Mentari menghela nafas "terserah mas Rony saja kalau begitu"

Jika kalian bingung kenapa Rony masih ada di Rumah sakit, iya karna dia kembali lagi, ada berkasnya yang tertinggal. Jika dia mengambilnya esok hari maka akan terlambat jadi dia memutuskan untuk putar balik karna jaraknya juga belum terlalu jauh.

20 menit mereka disana, duduk di kursi yang sama tapi tidak ada pembicaraan diantara mereka, sebenarnya Rony sudah mencoba memulai obrolan tapi jawaban mentari hanya iya dan tidak, sehingga Rony kehabisan pertanyaan jadi mereka sama sama diam.

Handphone mentari berbunyi, disana terlihat nomor kakaknya.

"Asslamu'alaikum dek, kamu masih di RS ? "

"Wa'alaikkumussalam, kak Ian dimana sih? Udah jam 9 lebih lo ini"

"Ban mobil kakak bocor dek, ini baru nemu bengkel, tunggu disana sebentar lagi ya, setelah beres kakak langsung kesana"

"Aku naik taksi atau Ojol aja deh kak, kakak hati-hati ya"

"Yasudah kalau begitu kamu hati-hati, kabarin kakak terus"

"Iya kak, Assalamu'alaikum"

"Wa'alaikumussalam"
_______________________________________

Mentari berulang kali mencoba memesan taksi di salah satu aplikasi yang ada pada handphone nya tapi tak ada satupun driver yang menerima, mungkin karna sedang hujan jadi kebanyakan driver memilih untuk beristirahat.

"Dok saya antar saja ya, ini sudah mau hujan lo"

"Tidak usah mas Rony, sebentar lagi juga pasti ada Ojolnya, Mas Rony mending pulang saja, pasti besok harus kerja kan"

"Saya antar saja ya, kemaleman nanti, ga baik perempuan naik Ojol sendiri malem-malem"

"Tidak udah mas Rony, saya tunggu Ojol daja dulu"

"Dokter takut ya diantar saya? Saya ga akan macem-macem dok, beneran" Rony meyakinkan

"Tidak usah mas, saya tidak mau merepotkan, mas Rony pulang saja"

"Mau sampe kapan disini dok? Ini udah setengah 10 malem lo, ayo saya antar biar bisa cepat istrahat"

"Mas Rony saja yang pulang supaya cepat istrahat"

"Keras kepala juga ni orang" Rony membatin kesal

"Saya tunggu disini sampai dokter pulang"
______________________________________

"Sal kenapa disini? Belum pulang?" Suara seorang laki-laki, mengalihkan pandangan mereka

"Ini sebentar lagi pulang kak"

"Udah malem banget ini, saya antar saja ayo"

"Tidak usah kak, Mas Rony saya boleh minta tolong antar saya pulang?"

Rony kaget, sejak tadi diajak tidak mau, ehh sekarang dia yang minta

"Bisa dong, kan dari tadi saya tungguin, ayo dok"

"Mari kak, saya duluan" ucap Mentari pada laki-laki itu, kemudian dibalas dengan senyum.

Seperti Seharusnya Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang