Membaik

5.5K 530 40
                                    

Rony berlari menggendong Salsa menuju rumah Sakit, dia tidak mau menunggu kursi Roda yang diambilkan oleh satpam, Nana menemaninya dari belakang. Setelah tidur Salsa kemudian langsung di periksa, tangannya dipasangkan infus kemudian disuntikkan beberapa obat. Sebelah tangan Salsa yang tidak di infus di genggam terus oleh Rony. Tangan yang terasa dingin, Rony mengusapnya, memberikan kehangatan.

"Mas Rony jaga Salsa dulu ya, saya konsulkan ke spesialis kandungan, sebentar lagi Saya balik, kita bawa Salsa untuk Usg"

"Nana, Salsa baik-baik aja kan? Anak saya gimana Nana?"

"Mas Rony tenang dulu ya, sebentar saya jelaskan"

"Ekspresi serius Nana membuat Rony semakin khawatir, ditambah lagi Salsa yang belum juga sadar"

Kini Rony hanya berdua dengan Salsa disana, diusapnya wajah Salsa yang terasa dingin.

"Saa kamu bangun yaa, kamu jangan begini sayang, bangun yaa"

"Permisi pak, dokter Mentari kami bawa untuk USG dulu ya"

"Iyaa silahkan mbak"

Perawat tersebut kemudian mendorong tempat tidur Salsa, Rony mengikutinya.
_________________________________________

Rony cemas, menunggu Salsa diluar, hanya Nana dan petugas tadi yang masuk kedalam Sana. 15 menit kemudian Salsa keluar, sepertinya Salsa sudah bangun, tapi masih terlihat lemas.

"Nana Salsa gpp kan?"

"Kita ke ruangan ya mas Rony, nanti saya jelaskan disana"

Rony berjalan mengikuti bed Salsa yang di dorong ke ruangan Rawat Inap. Sesampainya di kamar, Nana meninggalkan mereka. Rony duduk di samping tempat tidur Salsa, tangannya terus menggenggam tangan Salsa. Dia menunduk menangis tanpa suara.

"Mas Rony" Salsa berucap pelan sekali, nyaris tidak terdengar

"Saaa" Rony menegakkan badannya, melihat kearah Salsa

"Kamu jangan nangis terus, aku ga apa-apa kok"

"Kamu mau apa sayang? Mau minum nggak?"

Salsa menggeleng "jangan nangis lagi"

"Iyaa sayang, kamu istrahat ya jangan banyak bicara dulu"

"Aku gpp mas, kamu tenang aja"

Rony berdiri kemudian membungkukkan badannya, mencium kening Salsa. Setelahnya dia tidak beranjak dari posisinya, dia menyatukan keningnya dengan kening Salsa, air matanya sudah jatuh lagi.

"Mass udahh aku gpp kok"

"Maafin aku Sa, gara-gara aku kamu sama anak kita jadi begini"

"Udah gpp, aku baik-baik aja"

"Aku ga becus jadi suami Sa"

"Udah yaaaa jangan sedih terus, anak kamu ga mau lo lihat Papanya cengeng begini"

Rony bangkit dari posisinya, kemudian duduk kembali di samping Salsa, menghapus air matanya. Tangannya terulur mengelur perut Salsa yang masih rata.

"Hai sayang, maafin papa yaa, kamu harus sehat terus yaa, kamu harus kuat"

"Aamiin, udah yaaa jangan nangis lagi"

Rony mengangguk, mengambil tangan Salsa kemudian di ciumnya berkali-kali.

Tok..tokk..tokk.

Rony membuka pintu kamar Rawat Inap Salsa, Ada Nana dan Ajik yang masuk kesana.

"Hallo selamat siang bapak dan Ibu, sudah selesai acara kangen-kangenannya?"

Seperti Seharusnya Where stories live. Discover now