Pekerjaan Rony

4.4K 549 28
                                    

Hari ini Salsa dan Alif akan ikut ke kantor Rony, karna setelahnya mereka akan pulang ke rumah Ayah dan Bunda nya jadi Salsa dan Alif diajak sekalian supaya dia tidak bolak-balik menjemput.

Pagi ini Salsa menugaskan Rony untuk mengurus Alif, Salsa meminta tolong untuk memakaikan baju Alif setelah Salsa mandikan, karna Salsa juga akan mandi.

"Kamu pakein dia minyak kayu putih aja ya, jangan pake bedak, trus mukanya kamu pakein cream yang warna putih, bajunya kamu ambil di lemari samping, itu isinya baju Alif semua"

"Oke siap mama"

"Beneran bisa kan kamu?"

"Iya bisa, ga percayaan banget sama suaminya"

"Iya iya percaya, aku mandi dulu"

Alif sudah berada di tengah tempat tidur, dia masih berbalut handuk.

"Ehh jangan makan tangan nak, kamu laper lagi? Kan baru abis nen tadi sama mama, tungggu bentar Papa ambilin empeng ya"

Rony kemudian memberikan empeng ke mulut Alif tapi dilepaskan. Dia kembali memasukkan tangannya.

"Jangan masukin tangan nak, nanti mama kamu marahin papa" Rony menarik tangan Alif kemudian menaruhnya di samping, baru saja di lepaskan Alif kembali memasukkan tangannya.

"Tu kann dimasukin lagi, kamu kenapa seneng banget sih makan tangan" ayo lepasin nak" Rony kembali menarik tangan Alif, setelah Rony melepaskan dia kembali memasukkan tangannya

"Udahlah terserah kamu nak, kalau kayak begini kamu mirip keras kepalanya mama, kamu tunggu disini sebentar, Papa ambilin baju kamu"

Rony membuka lemari, mengambil satu stel baju Alif, setelahnya dia menggeret storage yang biasa dipakai salsa untuk menyimpan semua kebutuhan Alif.

"Yokk kita pake minyak kayu putih dulu yaa biar badan kamu anget" Rony menuangkan minyak kayu putih ke badan Alif kemudian meratakan ke seluruh badan. Lalu dilanjutkan dengan mengoleskan cream pada wajah Alif

"Sekarang kita pakai baju yaa, lucu amat baju kamu Lif, kecil begini, kancingnya cuma 2, hahaha" Rony mencoba mengangkat sebelah badan Alif, memasukkan bajunya. Ternyata tidak semudah yang di bayangkan. Tangan dan kaki Alif tidak bisa diam

"Lif kamu diem dulu ya nak" Alif terus bergerak, lengan baju yang akan Rony masukkan ke tangan Alif terlepas kembali

"Lif tolonglah nak, 5 menit aja ya kamu diem dulu anteng, papa pasangin baju kamu sebentar"

Rony masih berusaha memasangkan baju Alif, setelah beberapa menit barulah dia bisa. Selanjutnya adalah celananya, dia memasukkan kaki Alif satu persatu kemudian menaikkan celanya.

"Celana kamu kepanjangan Lif papa taruh di pinggang kaki kamu ngga kelihatan, ntar dikiranya kamu pakai gamis lagi. Papa naikin aja deh sampe ke dada" Rony memasukkan baju Alif kedalam celananya, kemudian menaikkan celana sampai ke dada Alif, setelahnya dia menyisir rambut Alif

Si bayi yang kepalanya terkena sisir itu cekikikan.

"Lahh kamu di sisirin malah ketawa, haha geli nak yaaa" Rony terus menyisir rambut Alif, si bayi juga terus tertawa, Salsa yang baru keluar dari kamar mandi keheranan melihat dua laki-laki nya.

"Pada ngapain sih, ketawanya kenceng amat"

"Nih lihat Alif Sa, masak dia ketawa cuma karna di sisirin, geli dia hahahha"

Salsa ikut tertawa melihat Alif dan Rony, dalam hatinya dia berdoa semoga momen seperti ini akan selalu ada diantara mereka.

"Udah mas kamu jangan sisirin lagi, kasian dia ketawa terus nanti capek"

"Iya sayang udah kok ini, nih kamu lihat hasil dandanan aku cakep kan?"

"Kenapa Alif dikasi baju warna coklat?

"Biar kompak sama Aku, tadi kamu nyiapin kemeja coklat juga kan, tapi Alif mau pakai baju warna apapun cocok aja sih Sa, kulitnya putih banget"

"Iyalah anak aku ini"

"Anak kita Sa, aku juga ikutan partisipasi ya pas buat nya"

"Heh ucapannya, ada anaknya tu di depan"

"Iya sayang maaf ya, yaudah kamu pakai hijabnya sana trus kita berangkat"

"Iya tunggu sebentar"
________________________________________

Sesampainya di kantor, Rony membukakakan pintu untuk istrinya. Salsa turun dengan Alif di gendongannya, bayi kecil ini seperti sudah full baterai, dia antusias sekali ketika diajak keluar rumah, Salsa memberikannya mainan yang bisa berbunyi ketika digerakkan, suara mainannya tidak pernah berhenti sejak tadi. Tangan Salsa ikut menjaga mainan yang di pegang Alif supaya tidak jatuh.

"Mas minta tolong ambilin tasnya Alif sama tas aku di belakang"

"Iya sayang" Rony menurut, megambilkan apa yang Salsa minta

"Sekalian aku minta tolong pasangin ya mas"

"Udah ga usah biar aku yang bawa"

"Biar aku aja, masak pak direktur nenteng tas perempuan, mana tas bayi juga lagi"

"Ya masalahnya dimana? Punya istri sama anak sendiri juga"

Salsa tersenyun melihat penampilan Rony, dia sudah rapi dengan kemeja dan jas kerjanya sambil menenteng laptop di tangan sebelah kanan, kemudian di tangan kirinya ada tas keperluan Alif dan tas Salsa. Mereka berjalan beriringan masuk kedalam kantor.

"Selamat pagi pak Rony dan Bu Salsa"

"Iya pagi"

"Selamat pagi Bapak, Ibu, adek ganteng"

"Iyaa selamat pagi juga tante"

"Selamat pagi Pak, Bu"

"Iya selamat pagi".

Sederet ucapan Salam yang diberikan oleh karyawan Rony ketika bertemu dengan Rony Salsa dan Alif. Semua Salam hanya di jawab Salsa, sedangkan Rony hanya menjawab dengan anggukan kepala, benar-benar irit bicara suami Salsa ini.

"Sayang kita langsung ke ruangan aku aja ya"

"Aku pesan makanan dulu deh mas, biar nanti ga bosen pas kamu meeting"

"Nanti aku minta OB yang pesan, kamu tinggal tunggu di ruangan aja, kasian Alif Sa kalau kamu bawa keliling, anaknya udah ngantuk tu kayaknya" Salsa menatap Alif yang mulai menggesekkan wajah ke dadanya

"Mau nen ya nak ya? Yaudah kita ke ruangan Papa kamu ya"

Di depan ruangan Rony sudah ada Ajik dan Adelia disana.

"Ehh Ron Sal" Ajik menyapa

"Pak Rony, bu dokter Salsa" Adelia ikut menyapa

"Hai mas Ajik, Adelia"

"Tumben Salsa sama Alif ikut?"

"Mau kerumah Ayah sama Bunda setelah ini"

"Hai jagoan Om Ajik, kamu kok diem aja sih? Sayu banget matanya"

"Aku ngantuk Om Ajik" Salsa yang menjawab

"Kasian ponakan Om ini"

"Yaudah Jik gue sama Salsa masuk ya, biar Salsa bisa nidurin Alif"

"Adelia kamu bisa lanjut diskusi dengan Ajik, tanyakan ke dia apa yang mau kamu tau"

"Pak Rony maaf sebelumnya, kebetulan bapak ada disini saya mau tanya, untuk kegiatan yang di Jogja nanti berapa hari ya pak? Supaya team saya bisa mempersiapkan diri"

"Kamu tanya Ajik saja Adelia, dia yang tau rundown acaranya"

"Lah gue juga belum tau Ron, lagian kan Lo juga ikut ke Jogja Lusa"

Mendengar perkataa Ajik Salsa langsung menatap tajam kearah Rony, Rony yang sadar akan lirikan Salsa sudah mulai siaga

"Nanti kita bicarakan lagi saat meeting, gue sama Salsa masuk dulu"

Setelah masuk kedalam Ruangan kerja Rony, Salsa langsung mendudukkan dirinya, kemudian menyusui Alif. Rony mengambilkan minum kemudian duduk di samping Salsa.

"Kamu mau ngapain ke Jogja? Kenapa ga pernah cerita sama aku?"

Seperti Seharusnya Donde viven las historias. Descúbrelo ahora