Persiapan Pernikahan

4.2K 386 31
                                    

Selesai sahur dengan Salsa, Rony segera pulang ke rumahnya, setelah Sholat subuh dia tidak tidur lagi melainkan langsung bersiap-siap karna dia berencana kembali lagi ke rumah Sakit untuk menjemput Salsa, Rony sempat menghubungi Ayah Salsa setelah subuh tadi untuk izin menjemput, dan kebetulan sekali Salsa memang tidak membawa mobil karna semalam Ayahnya yang mengantar. Rony sengaja tidak menghubungi Salsa terlebih dahulu karna dia tau Salsa pasti akan menolak.

Jam 08.15 Salsa keluar dari gedung Rumah Sakit, kepalanya terasa berat sekali hari ini, kemarin kegiatannya full dan semalam dia hanya tidur 2 jam.

"Hai Sal, abis jaga malem ya" Melisa yang baru saja datang bersama suaminya menyapa Salsa

"Iya kak"

"Pulang naik apa Sal, aku ga lihat mobil kamu di parkiran?"

"Salsa pulang sama saya" Suara Rony menginterupsi percakapan mereka

"Mas Rony" Salsa kaget karna tiba-tiba ada Rony disana

"Oh ada pacarnya Salsa ya, hallo pak"

"Iya" balas Rony seadanya "Sa ayo, saya parkir mobilnya sebelah sana"

"Buru-buru banget pak"

"Mas Rony harus ke kantor soalnya kak, maaf ya kita duluan"

"Kalian cepet-cepet nikah deh, jangan kelamaan pacaran"

Rony kesal mendengar ucapan Melisa yang sejak tadu seperti sindiran untuk Salsa.

"Sa undangan nikah kita udah jadi, nanti kamu jangan lupa undang dua orang ini ya, permisi ya kita duluan"

Salsa dan Rony segera pergi dari hadapan Melisa dan Irza.

"Kamu kenapa tiba-tiba ada disini sih mas? Ga pulang dari semalem?"

"Pulang kok, mandi sholat trus ganti baju biar ganteng, baru balik sini lagi mau jemput calon istri" Rony berusaha mencairkan suasana

"Saya ga minta jemput"

"Saya mau jemput tanpa diminta"

"Terserah kamu deh mas" salsa kemudian berjalan cepat menuju mobil dan segera membuka pintu mobil sebelum Rony membukakan, dia tidak masuk ke seat depan tapi di belakang.

"Sa kok duduknya di belakang?"

"Iya lebih nyaman disini"

"Masih marah ni anak" Rony membatin, menghela nafasnya.

"Pindah depan yuk"

"Nggak mau disini aja, lebih nyaman disini bisa rebahan, bisa tiduran sekalian"

"Sa, di depan kan kursinya bisa kamu mundurin biar nyaman buat rebahan"

"Ngga mas Rony saya mau disini"

"Sa masa kamu tega saya jadi kayak supir?"

"Yaudah saya keluar aja, nyari taksi online biar bisa duduk semau saya tanpa protes kayak gini"

"Yaudah iya iya kamu duduk di belakang aja gpp, kita jalan sekarang ya"

"Sa kita ke butik mba kinan mau sekarang atau nanti siang aja?"

"Kan janjiannya jam 9, ya kita berangkat sekarang lah mas"

"Kamu kelihatan capek banget Sa,  kamu saya anter pulang aja dulu biar bisa istrahat, nanti siang saya jemput lagi trus kita ke butik"

"Sekarang aja sesuai waktu janjian"

"Gpp Sa nanti saya yang bilang mba kinan kalau kita kesana nanti siang"

Seperti Seharusnya Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang