Terimakasih Mas Rony

4.4K 376 17
                                    

"Mas Rony maaf saya merepotkan" Kata pertama yang diucapkan Mentari saat mereka sudah di dalam mobil

"Saya tidak repot, santai aja dok"

"Sekali lagi terimakasih ya, saya tidak enak karna merepotkan malam-malam begini"

"Kan saya sudah bilang tidak repot dok, kan saya sendiri yang mau nungguin tadi"

"Maaf ya, karna nungguin saya mas Rony jadi harus pulang telat"

"Dok udah berapa kali saya bilang tidak apa-apa kan saya yang mau"

"Terimakasih mas Rony"

"Sama-sama, udah yaaa udah penuh ni stok penyimpanan kata terimakasih saya jangan di tambahin lagi"

Mentari tersenyum, Rony yang melihat itu juga tersenyum, iya sekarang alasannya tersenyum adalah karna melihat senyum mentari.

"Mas Rony jangan panggil saya dokter terus, ini kan sudah di luar jam kerja"

"Sebenernya saya bingung dok mau panggil apa, di Rumah sakit saya denger dokter dipanggil Mentari, Jingga mangggil bu Salsa, orang yang kita temuin di rumah sakit tadi juga manggil sal, jadi sebenernya pangggilannya apa ?"

"Terserah mas Rony saja"

"Nama dokter kan Mentari Salsabila Arini, ga ada tuh kata terserahnya, tapi kok saya dikasi pilihan terserah ya"

Mentari tersenyum lagi "maksud saya pilih saja dari nama saya"

"Pilihin dong, jadi dokter mau di panggil apa?" Rony melihat mentari sekilas dan tersenyum

"Panggil Salsa saja mas, Mentari itu hanya dipakai saat kerja di Rumah sakit"

"Iya Salsa" senyuman Rony tidak pernah luntur sejak tadi, mungkin sampai rumah nanti dia akan merasa rahangnya kram

"Mas Rony sendiri tidak apa kalau saya panggil mas? Merasa ketuaan atau sok akrab ya saya? Karna baru ketemu sudah panggil mas"

"Ngga kok, saya suka di panggil mas Rony, ini rumahnya yang mana ya Sa?" Rony bertanya ketika mereka sudah memasuki gang yang di tunjukan Mentari

"Lurus aja dulu mas, Rumah saya nomor 9"

Mereka tiba di depan rumah Mentari, tanpa disadari didepan rumah sudah ada Ayahnya yang menunggu, karna sedang hujan jadi ayahnya khawatir anak gadisnya belum pulang.

"Tunggu sebentar, jangan keluar dulu Sa" Rony segera keluar dan mengambil payung di bagasi, setelah membuka payungnya dia membukakan pintu mobil untuk Salsa.

"Ayo Sa, ujannya lumayan ni" melihat Rony membawakannya payung membuat Salsa terdiam

"Sa ayo, ujann ini"

"Iya mas"

Salsa mendekatkan dirinya dengan Rony agar satu payung itu bisa melindungi mereka dari hujan, lalu mereka berjalan cepat menuju teras rumah.

Salsa kaget, di depan rumah sudah ada ayahnya yang menunggu

"Assalamu'alaikum yah" salsa mengulurkan tangannya untuk salim kemudian diikuti oleh Rony

"Ayah ini kenalin ini mas Rony temen Salsa, mobil kakak bannya bocor jadi ga bisa jemput, jadi tadi minta tolong mas Rony untuk anterin" Salsa menjelaskan terlebih dahulu sebelum di introgasi oleh ayahnya

"Saya langsung pamit pulang ya Om, Sa"
Rony ingin segera beranjak dari sana karna bingung harus mengatakan apa melihat Ayah Salsa hanya diam saja dari tadi

"Mampir dulu nak, hujannya deras ini bahaya nyetir kalau begini, jalanan berkabut, kita ngopi dulu ya" Rony kikuk sendiri, bingung harus bagaimana

"Ayah mas Rony buru-buru itu, besok dia harus kerja"

Seperti Seharusnya Where stories live. Discover now