Petunjuk

4.2K 368 7
                                    

Salsa beranjak pergi meninggalkan kantor Rony tanpa menunggu persetujuan Rony, dia tidak ingin berdebat untuk saat ini. Dia berjalan cepat, sedikit berlari supaya tidak bertemu dengan Rony karna dia tau Rony pasti menyusulnya. Beruntung saat dia memasuki Lift, pintu lift langsung tertutup saat Rony muncul dari kejauhan.

Setelah keluar dari gedung kantor beruntungnya dia langsung mendapat taksi yang kosong karna taksi tersebut baru saja menurunkan penumpangnya disana, sepertinya penumpang tersebut karyawan Rony.

Rony yg baru keluar dari lift mencari Salsa, dilihatnya kesana kemari, berharap bisa bicara dulu dengan Salsa tp sepertinya Salsa sudah pergi. Rony menghampiri satpam kantornya untuk bertanya

"Selamat siang pak Rony" ucap satpam tersebut ketika melihat Rony menghampirinya

"Siang, tadi ada lihat temen saya keluar dari sini? Dia pakai baju putih jilbab coklat"

"Ada pak, baru saja mba itu naik taksi, sepertinya buru-buru"

Rony kesal, dia mencari handphone nya untuk menghubungi Salsa tapi tidak di temukannya, sepertinya tertinggal di ruangannya. Dia segera kembali.

Sesampainya di ruangannya hanya ada Ajik disana yg masih makan, Dena sepertinya sudah pergi.

Rony segera mengambil handphone nya, mencoba menghubungi Salsa, beberapa kali dia menelfon tp semua di reject.

Rony : Sa kamu dimana?
Rony : Sa maaf soal yang tadi ya
Rony : Sa angkat telfon saya
Rony : Sa saya ke rumah kamu ya nanti pulang kantor

Pesan yang dikirimkannya pun sama, tidak ada yang di balas. Haruskah Rony benar-benar kerumah Salsa? Tapi dia bingung apa yang akan dikatakan ketika bertamu nanti pada orang tua Salsa, dia galau sekarang.

"Lo kenapa sih Ron, mondar-mandir begitu? Mending abisin noh makanan lo"

"Lo masih nanya kenapa? Salsa marah, sekarang dia ga bisa di hubungin, ini semua gara-gara lo"

"Lah kenapa jadi gue? Noh kata-kata si Dena yang buat Salsa pergi"

"Lo yang mulai duluan, makanya kita jadi ribut, sekarang lo malah lanjut makan lagi, ga ada rasa bersalahnya lo"

"Trus gue harus ngapain Ron? Ikutan ngejer salsa? Ntar lo yang marah. Jadi ya mendingan gue diem disini, abisin makanan, daripada mubazir"

"Terserah lo deh jik"

"Mending lo ikutan makan Ron, abisin makanan lo tu? Nih ada nasi goreng punya Salsa juga ni, gue bagi lo setengah ya biar lo ga tantrum"

"Lo ngomong lagi gue hajar lo Jik"

"Hahaha...Ron..Ronn lo emang goblok ya soal yang kayak gini"

"Maksud lo apaan? Sekarang malah ngata-ngatain gue" Rony mulai emosi

"Santai bos, ni yaa gue jelasin. Lo ngajak Salsa makan bareng sama kita, diantara kita ber 3 yang dia kenal deket cuma lo doang, lo perhatiin ngga pas makan dia cuma diem aja karna ga ada yang ngajakin dia ngobrol, itu yang gue perhatiin sebenernya tapi si Salsa malah ngira gue pengen minta nasi gorengnya, gue iyain juga karna pengen ngajak dia ngobrol"

Rony diam, dia berfikir apa yang dikatakan Ajik memang benar, pasti canggung sekali Salsa tadi.

"Lo kenapa diem aja sih Ron, daripada lo mikir mulu mending lo abisin ni makanan biar ada tenaga buat lo mikir lagi"

"Udah kenyang"

"Yaudah, setelah gue coba enak juga nasi goreng punya Salsa, apalagi makannya pake sendok bekas Salsa ni, masih ada lipstiknya lagi ketinggalan"

"Berani lo ngelakuin itu, Lo yang gue hajar sekarang"

"Hahaha...lucu banget si Lo, kayaknya emang lo beneran suka sama si Salsa ya"

"Lo mending diem deh Jik, pusing gue"

"Makanya lo makan ron"

"Lo mau diem atau keluar dari sini Jik"

Rony merebahkan kepalanya di sofa, dia kebingungan sekarang harus apa. Beberapa menit kemudian ada pesan masuk dari handphone nya, disana tertulis nama Salsa.

Salsa : (picture) mas saya ganti uang buat beli makan tadi sama uang bensin karna mas Rony udah anter jemput saya. Termakasih mas.

Rony kesal, dia melampiaskan kekesalannya dengan menggebrak meja di depannya, Ajik yang sedang menyuap makanan jadi kaget hingga tersedak

"Lo kenapa lagi sih Ron? Tadi lo nyuruh diem sekarang malah lo yang gebrak meja"

"Nih..." Rony memberikan hp nya pada Ajik, meminta Ajik membaca pesan dari Salsa

"Hahahhaa...lo disangka ojek online Ron sama Salsa, mana bayarannya di transfer lagi"

Rony mengambil jas kerja dan kunci mobilnya

"Mau kemana lo?"

"Rumah Salsa"

"Ini masih jam kerja Rony, kerjaan lo masih banyak hari ini"

"Apa guna nya lo jadi asisten gue kalo semua hal musti gue yang kerjain"

Ajik mendengus kesal "untung lo bos gue Ron, kalo ngga.."

"Kalo ngga apa?

"Eits santai bos, lo mau pergi kan? Yaudah pergi dah sono, semoga lo ga di usir sama Salsa ya"
_________________________________________

Rony masuk kedalam mobilnya, sekarang dia bimbang apakah benar-benar harus ke rumah Salsa atau tidak, hari mulai sore yang artinya orang tua Salsa pasti sudah ada di rumah. Dia bingung alasan apa yang akan dia pakai untuk minta izin bertemu Salsa nanti, dia bingung harus membawa apa ke rumah Salsa, rasanya malu datang dengan tangan kosong, sementara kemarin ibu Salsa sudah memberinya makanan.

Akhinya dia mampir sebentar di Mall sebelah kantornya, ia membeli beberapa barang yang akan dibawa ke rumah Salsa. Saat akan meninggalkan Mall karcis parkirnya hilang, Rony mencari di saku celana, saku baju, jas tapi tidak juga dia temukan, saat mencari di dalam mobil pandangannya menemukan sesuatu, iyaa Jas berwarna putih yang tergeletak dibawah jok mobilnya. Setelah diambil, ternyata benar dugaannya, jas tersebut bertuliskan dr. Mentari Salsabila Arini.

"Sepertinya semesta memberi petunjuk setelah saya kesusahan mencari alasan untuk ketemu kamu Sa"

Seperti Seharusnya Where stories live. Discover now