8. Helping My Best Friend

10K 921 16
                                    

Nora pov
Sial banget kehujanan di jalan. Belum juga 5 menit ninggalin rumah Kak Sacha gue udah harus balik lagi. Belum lagi empunya rumah bukain pintu sambil ngakak.

"Nih handuk, kalian mandi dulu gih, ntar saya siapin baju" Kata Kak Sacha memberikan kami masing-masing satu handuk.

"Kamar mandinya dimana kak?" Tanya Clarissa.

"Ada di dalam kamar saya, kalian mandinya sekaligus aja biar cepet, takutnya masuk angin kelamaan basah kuyup gitu" Jawab Kak Sacha.

"Iya deh kak, kamarnya dimana?" Tanya gue ke kak Sacha.

"Sini ikut saya" Kak sacha menuntun kami ke kamarnya.

"Ini kamar mandinya, ntar kalo udah kelar mandi ambil aja baju di atas tempat tidur yah, saya tunggu di luar aja" Kata Kak Sacha lalu ngeloyor keluar meninggalkan kami berdua.

"Bareng nih?" Tanya Clarissa dengan ragu.

"Iya biar cepet aja, awas lo lirik-lirik gue" Ancem gue.

"Kagak lah bego, gak nafsu gue ke lo" Clarissa menyeringai.

Kami memasuki kamar mandi dan mulai membilas diri. Berhubung dilarang saling melihat dan showernya harus gantinya jadi kami saling memberitahu kalo udah kelar pake shower dan mau pake shower.

"Sa, gue udah habis sabunan nih, minggir lo gue mau bilas" Kata gue. Clarissa pun terlihat menyingkir dari depan shower dan sepertinya sedang shampooan.

"Ra, gimana kita pulangnya?" Tanya Clarissa.

"Gue juga ga tau Sa, ujannya belum reda kayaknya" Jawab gue bingung.

"Eh gue mau bilas Ra, gih lo minggir" Usir Clarissa.

"Iye bawel buruan gih ntar keriput lo kelamaan main air" Gue keluar dari bilik mandi dan memakai handuk.

Gue pun keluar kamar mandi dan mencari baju di atas tempat tidur kak sacha. Dia memberi kami berdua piyama. Di suruh nginap apa ya? Gue memakai piyama tersebut. Tanpa pake dalaman karna tadi udah basah ke dalam dalam. Clarissa keluar dari kamar mandi dan melihat gue pake piyama.

"Lah kita di suruh nginap Ra?" Tanya Clarissa, ih sama banget pikiran kita.

"Tau nih Sa, pake aja dulu baru keluar" Ujar gue.

Setelah Clarissa kelar berpakaian kami pun keluar dari kamar Kak sacha. Hujan di luar belum juga reda. Kami mencari-cari kak sacha di ruang tengah namun dia ga ada disana.

"Woy sini" Suara kak sacha terdengar dari ruang makan.

Kami pun mendatangi sumber suara tersebut. Ternyata dia sedang menyiapkan makanan untuk kami. Di meja makan ada tiga buah mangkok berisi mie kuah yang terlihat pedas.

"Ini makanan khas korea, namanya ramyeon, enak buat dingin-dingin gini" Terang kak sacha.

Mie kuah ini memang terlihat enak. Ada sayuran, telur, seafood dan baso di dalamnya. Ini sih bukan makanan instan kalo isinya sekomplit ini. Aromanya pun sangat-sangat menggugah selera. Gue menyendok dan menyesap kuahnya. Aaaaaaaaaaaaaahhhhh enaaaaak.

"Enaaaaak" Gue dan clarissa serempak berkata.

"Bagus deh, habisin kalo gitu" Kata Kak Sacha lalu fokus pada ramyeonnya. Begitu pula kami.

Kami makan dalam diam. Bukan karna tidak ada bahan omongan tapi karna konsen makan. Mie kuah ini bener-bener bikin gue lahap. Gue lirik Clarissa, dia pun sama lahapnya.

"Aaah kenyang" Kak Sacha menyandarkan dirinya di kursi lalu bangkit mencuci mangkuk yang habis dipakainya.

"Sini Ra mangkok lo gue yg cuci, lo beresin meja" Clarissa mengulurkan tangannya mengambil mangkuk gue.

"Kalian mau dianter?" Tanya kak sacha kepada kami.

"Ga usah kak ngerepotin, kami nunggu ujan reda aja" Jawab gue.

"Ga dicariin kalo pulang kemaleman?" Tanyanya lagi.

"Kalo saya sih free kak, orang rumah pada berangkat, pulang besok juga ga apa" Clarissa menyahut. Huh dasar licik.

"Yaudah kalo gitu nginep aja" Kata Kak Sacha santai.

"Ok kak" Gue menyetujui sarannya. Clarissa melirik gue tajam. Hehe enak aja lo mau beduaan.

"Eh saya mandi dulu yah" Kak Sacha lalu masuk ke kamarnya.

"Lo serius mau nginep juga Ra?" Tanya Clarissa.

"Iye ni gue kirim sms ijin ke orang rumah" Jawab gue sambil mengetik pesan. Send. Kelar.

"Ga pengertian banget lo Ra" Gumam Clarissa.

"Hehehe sengaja Sa, gue takut lo khilaf" Canda gue.

"Ra, kayaknya gue suka beneran deh" ucap Clarissa pelan.

"Hah?" Kata gue terkejut.

"Iya Ra, gue kira gue becanda doang waktu kita ngomong saingan kemaren" Ucapnya lagi.

"Hmm gitu yah? Yaudah gue dukung lo deh, baik kan gue jadi temen?" Kata gue tersenyum ke sahabat kampret gue.

"Terus lo gimana? Katanya suka?" Tanya Clarissa.

"Gue sukanya sebatas suka aja Sa, suka kagum, kalo lo kan suka beneran, beda kita" Terang gue.

"Uuuh makasih Ra lo emang sahabat paling best deh sejagat raya" Clarissa merangkul gue.

"Iyaa kali jadian teraktir gue kudu dobel-dobel nih" Kata gue licik.

"Eh lo mau apa aja gue beliin kalo gue jadi sama dia" Kata Clarissa kayak calon anggota DPR.

"Cie mau jadian, sama siapa Sa?" Kak Sacha tiba-tiba muncul mengagetkan kami.

"Eh gak kak becandaan doang" Clarissa menjawab dengan gugup.

"Eh kak saya ga jadi nginep, ga dibolehin orang rumah, bisa anterin pulang ga?" Tanya gue ke kak Sacha.

"Bisa aja, kamu gimana sa?" Tanya kak sacha ke clarissa.

"Dia di sini aja kak, di rumahnya ga ada orang juga kan serem ujan gini. Motor saya besok saya ambil yaa" Kata gue melirik ke Clarissa yang lagi salting.

"Okedeh, yuk Sa kita antar Nora dulu" Ajak Kak Sacha.

To be continued

Swagger TeacherМесто, где живут истории. Откройте их для себя