63. Favorite Scene

5.8K 527 178
                                    

Clarissa pov
Sacha datang tepat pukul 7 malam. Gue udah nunggu di teras rumah sejak dia bilang dia on the way. Bukannya lebay, gue cuma pengen nungguin dia. Ngeliat dia nyampe di depan rumah gue adalah salah satu adegan favorit gue.

Sacha datang dengan style rapi jali. Pake kemeja, ga pake sweat pants atau celana pendek dan yang paling mengagumkan dia pake sepatu. Lah? Katanya di rumah aja, kok rapi banget? Apa gue yang salah denger? Dia ngajak gue jalan gak sih?

"Permisi Mademoiselle, bisakah saya bertemu pemilik rumah ini?" Kata Sacha begitu dia menghentikan kaki di depan gue yang bengong di teras.

"Aku jadi inget film vampir lama gitu kalo ada orang rapi banget minta ijin yang punya rumah buat masuk rumah" Komentar gue.

"Mademoiselle, saya ingin bertemu Pak John dan Bu John" Dia ga menghiraukan komentar gue.

"Ih apa sih kamu, pasti abis nonton atau baca apa gitu" Ujar gue.

"Iya aku abis baca Agatha Christie hehe" Katanya sambil nyengir.

Salah satu hobi Sacha yang positif adalah membaca. Tapi, sayangnya tiap habis membaca dia punya kecenderungan untuk terbawa sama cerita yang barusan dia baca. Malah terlalu terbawa. Dia jadi suka niru-niru tokoh yang dia baca gitu.

"Jadi, bisakah saya bertemu Pak John dan Bu John?" Ulang Sacha.

"Iya masuk aja, mereka di ruang tengah tuh" Jawab gue.

Sacha lalu berjalan menuju ruang tengah gue. Dengan penasaran gue membuntutinya. Dia menghentikan langkahnya dan menoleh.

"Eh anak kecil ga boleh denger. Ini obrolan orang dewasa. Kamu masuk kamar gih" Usir Sacha sambil menghush gue dengan isyarat tangan.

"Ah rese, kamu mau prospekin orang tua aku ikut MLM yah, pantes rapi-rapi gitu" Cibir gue.

"Uh bawel, masuk kamar sana, ntar aku kasih tau kalo udah" Ujar Sacha.

Mau ga mau gue nurut sama dia. Ih kenapa gue nurut sih. Kan gue penasaran. Tapi akhirnya gue nunggu juga di kamar. Sebel deh, apaan coba pake rahasia segala.

Sambil nunggu dia, gue main hape. Iseng gue browsing video Blackpink idolanya Sacha. Hmm pantes aja dia suka, personelnya unyu-unyu gitu. Spesies cewek-cewek imut gitu. Huh dasar predator.

Udah lebih dari setengah jam gue nunggu di kamar dan semua MV Blackpink udah gue tonton tapi Sacha belum ada kabarnya. Baru aja gue mau nyusul keluar saking sebelnya terdengar ketukan di pintu kamar gue. Gue langsung buru-buru buka.

"Heeeey" Sapanya sok imut pas gue buka pintu. Dia lalu masuk kamar dan berbaring di tempat tidur gue.

"Lama amat, ngobrolin apa sih?" Tanya gue penasaran.

"Mau tau?" Dia bangkit dari berbaring dan menatap gue.

"Iya" Sahut gue.

"Hmm kepo" Balasnya sambil nyengir.

"Iiih nyebelin!" Gue mencubit lengannya.

"Tadi aku ngobrolin hal penting sama ortu kamu" Kata Sacha.

"Apaan?" Tanya gue.

"Tadi aku izin sama mereka dulu" Jawabnya.

"Izin apa?" Tanya gue.

Jangan-jangan dia mau ngajak gue jalan ke luar kota nih. Eh tapi udah mau ujian mana mungkin. Sacha merogoh saku jeansnya. Mengeluarkan sebuah kotak kecil. Dia membuka kotak itu. Sebuah cincin.

"Izin buat bilang ini ke kamu. Will you marry me, Clarissa?" Gue membeku mendengar kalimat Sacha.

Jadi dia tadi ngobrolin ini? Dia izin ke ortu gue buat ini? Gue masih terdiam. Gak percaya dengan apa yang gue denger.

Swagger TeacherWhere stories live. Discover now