16. Seriously?

11.5K 844 19
                                    

Clarissa pov
KESEL BANGET!
Itu yang gue rasain sekarang. Nora ngajak gue untuk ngecek ke rumahnya dan apa yang gue temui adalah seorang cewek yang jelas-jelas baru bangun tidur di rumah nya membuka pintu dan bertanya nyari siapa. Ya nyari yang punya rumah lah. Tapi kayaknya yang punya rumah keasikan sama cewek tadi dan lupa kalo pacaran sama gue.

"Ih kenapa juga gue ga cari tau soal dia dulu baru pacaran, nyesel gue!" Ujar gue kesel saat di bonceng pulang menuju rumah Nora.

"Lo gitu ah, cuma karna rumahnya di bukain pintu sama orang yang ga lo kenal masa lo marah sama dia" Ujar Nora.

"Itu jelas-jelas dia sama orang lain semalaman sampe lupa ngabarin gue" Kata gue masih emosi banget.

Tiba-tiba gue merasakan handphone gue berdering. Shit, dia yang nelpon. Salah banget nelpon pas gue lagi kesel-keselnya.

"Apa?!" Kata gue ketika mengangkat telpon darinya.

"Dih galak amat, kamu barusan kesini? Kata adekku tadi ada yang nyariin pas aku masih tidur. Aku baru bangun nih" Katanya di ujung sana tanpa dosa.

"Iya." Jawab gue singkat karna gue masih kesel sama dia. Eh apa dia bilang tadi? Adek?

"Maaf yah semalam aku buru-buru dan ga ngasih kabar, aku kudu ke balikpapan jemput adekku di bandara sampe samarinda lagi udah hampir subuh jadi ga ngabarin kamu" Katanya dengan nada sedih.

"Adek kamu? Kok ga mirip" Tanya gue curiga, bukan apa sih, tau sendiri kan Sacha gimana bentuknya sedangkan yang tadi itu mirip girlband korea.

"That was offensive. Mentang-mentang dia putih, sipit, tinggi terus aku coklat dan kurang tinggi?" Kini dia yang terdengar kesal.

"Ya abis beda banget, mencurigakan" Kata gue masih ga percaya.

"Balik sini buruan, kamu belum jauh kan? Aku mau kasih bukti otentik biar kamu ga curigaan" perintah Sacha.

"Ok" Jawab gue lalu menutup telpon dari Sacha.

"Ra, kita balik kesana, gue mau tau langsung dari dia" Kata gue masih sedikit emosi.

"Ah elo bikin repot aja" Nora segera memutar balik.

Tidak berapa lama kemudian kami sampai (lagi) di rumah Sacha. Nora mengetuk pintu, karna kalo gue yang ngetuk pasti jadinya ngegedor. Pintu dibuka oleh si cewek girlband korea tadi, kali ini dia sudah terlihat segar dan menggunakan kacamata.

"Eh kalian, masuk, tu udah bangun orangnya" Sapanya ramah.

"Iya, makasih, permisi yaa" kata Nora sopan, dih tumben banget sopan.

Si cewek oriental menuntun jalan kami menuju ruang tengah, masa iya sodaranya Sacha kok beda banget gini. Sacha kalo di rumah bakal kayak gembel sedangkan cewek ini menggunakan hot pants jeans warna biru langit di padukan dengan kaus putih membuatnya terlihat makin cerah. Cewek ini makin terlihat menarik dengan kacamata yang membuatnya terlihat smart. Dan lihat gimana Sacha. Dia duduk di sofa ruang tengah, belum mandi, makan sereal padahal ini sudah jam 11 siang, pake kaus lusuh yang entah apa warnanya dan celana pendek tim bola kesukaannya.

"Oy tamumu datang" Si cewek oriental menepuk bahu Sacha yang meminum susu di mangkuk serealnya.

"Eeeh udah datang, duduk duduk" Ujar Sacha menepuk-nepuk sofa.

"Bikin air gih buat tamu" Perintah Sacha ke cewek oriental.

"Enak aja emang aku pembantu" Protes si cewek oriental tapi malah melangkah menuju dapur dan beneran bikin minum, wah konsisten abis.

"Itu adek saya, lagi libur kuliah jadi pulang bentar"  Kata Sacha menjelaskan.

"Kandung?" Tanya Nora keceplosan, pasti dia sama ga percayanya denganku.

Swagger TeacherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang