38. Half Romantic Lover

10.2K 699 189
                                    

Sacha pov
Dengan gemes gue membalik posisi tubuhnya menjadi di bawah gue. Dia mengalungkan tangannya di leher gue dan menarik kepala gue agar menciumnya semakin dalam. Gue mencium leher jenjangnya yang membiarkan bibir gue menyapa setiap jengkal kulit lehernya yang wangi. Dia kembali meraih tengkuk gue dan mencium gue dengan agak kasar.

Ciuman gue beralih ke dadanya, mengelilingi puncaknya dengan kecupan. Punggungnya melengkung ketika gue mulai menjilat dan menghisap. Dia meremas rambut gue, meninggalkan sedikit rasa sakit di belakang kepala gue.

TOK TOK TOK!!!
Terdengar ketukan di pintu kamar yang membuat kami kelabakan. Ketukan itu terdengan sekali lagi.

"Clarissaaa? Buka dulu dek" Terdengar suara mama Clarissa dari luar pintu.

"Pake handuk kamu, bilang kamu habis mandi dan aku lagi mandi, aku nunggu di kamar mandi" Perintah gue panik dan geloyor ke kamar mandi.

Gue buru-buru masuk ke kamar mandi, menutup pintu kamar mandi dan mendengar pintu kamar di buka Clarissa.

"Kenapa ma?" Tanya Clarissa ketika membuka pintu.

"Sachanya mana? Mama mau ngajak makan" Terdengar suara mama Clarissa menjawab.

"Oh itu dia lagi mandi, ini aku aja baru kelar mandi ma" Kata Clarissa.

"Oh gitu, yaudah ntar susul aja mama di bawah yah" Kata Mama Clarissa.

"Iya ma, tunggu ya" Lalu terdengar pintu kamar di tutup.

Gue menarik nafas lega, untung aja mama Clarissa ga ngegerebek ke dalam sini. Bisa berabe kalo dia liat gue nunggu di balik pintu sambil telanjang.

"Kamu mau sembunyi sampe kapan?" Clarissa melongokkan wajah dari balik pintu kamar mandi.

"Hehe aku tunggu di cariin sama kamu" Jawab gue sok imut.

"Pake baju gih, diajak mama makan malem di bawah" Ujar Clarissa.

Gue pun keluar dari kamar mandi dan meraih ransel gue. Setelah beberapa lama mencari pakaian, gue memutuskan memakai kemeja santai dan jeans. Sementara Clarissa sudah berpakaian sambil merhatiin gue.

"Apaan sih liat-liat?" Omel gue risih.

"Hehe ga apa, untuk ukuran wanita dewasa pantat kamu tepos banget" Jawabnya terkekeh pelan.

"Tau deh yang pantatnya chubby" Cibir gue.

"Untung yang atas gede" Komentarnya.

"Could you please stop" Mohon gue buru-buru berpakaian.

"Lah kenapa emang?" Tanyanya.

"Ya ga enak lah di komentarin gitu" Jawab gue menuntaskan acara berpakaian gue.

"Hehe kan komentarnya baguuus" Katanya sambil memonyongkan bibir bikin gue pengen nyentil.

"Sisiran gih kamu, terus kita buruan turun, ntar mamanya kelamaan nunggu loh" Ujar gue.

"Hmm nugas mulu, ga sekalian kasih PR miss?" Tanya Clarissa sarkastik lalu meraih sisir.

"Di sekolah aja aku ga pernah ngasih PR" Kata gue.

"Eh iya kenapa sih ga pernah kasih tugas rumah atau PR gitu?" Tanya Clarissa kepo.

"Guru lain pasti ada yang doyan ngasih PR, belum lagi anak sekolah pulang sore, sampe rumah PR macem-macem, aku males aja nambah beban. Asal bisa ngerjain soal yang di kasih di sekolah udah cukup sih menurutku" Jawab gue panjang lebar.

Swagger TeacherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang