24. Cause My Craziness Match with Yours

10.3K 827 95
                                    

Clarissa pov
Nyebelin banget. Ternyata di kelas cuma gue yang harus ikut remidi ulangan harian bahasa inggris. Iya gue tau gue ga pinter-pinter amat dan lagian gue kemaren bad mood banget jadi mana sempet buka-buka buku apalagi belajar, terlebih mata pelajaran orang yang bikin gue bete kemaren.

"Yang merasa harus memperbaiki nilai, harap bertemu dengan saya setelah pulang sekolah untuk perbaikan ya" Ujar Sacha dengan wajah tanpa dosa.

"Mampus lo Sa, guru lo lawan, kualat kan lo" Bisik Nora dengan ekspresi geli.

"Kualat apaan, itu mah emang dia sengaja" Tukas gue kesel.

Jadi setelah pelajaran terakhir kelar, gue menyambangi ruang guru. Nora udah pulang duluan, dasar sahabat kurang setia. Di ruang guru ada Sacha ngopi dengan sok imutnya sambil nonton tipi.

"Siang Miss, saya mau perbaikan nilai" Sapa gue sopan, karena ada banyak guru di ruang guru. Yaiyalah, namanya juga ruang guru ya kan.

"Hmm tunggu yah" Jawabnya masih asik ngopi dengan khusyuk.

"Eh nak Clarissa, ngapain nyamperin Miss Sacha?" Tegur Ma'am Ida bikin gue kaget.

"Engg mau perbaikan nilai Ma'am" Jawab gue malu, uh ini nih si kampret bikin malu aja.

"Wah kamu kok bisa sih nilainya kurang, belajar nih loh sama Miss Sacha, dulu dia UN bahasa inggrisnya cuman salah satu loh" Kata Ma'am Ida mempromosikan si kampret sambil menepuk-nepuk pelan punggung si kampret yang tersenyum songong ke arah gue.

"Bagusnya di apain nih Ma'am" Tanya Sacha pada Ma'am Ida sambil menunjuk gue, tuh kan kampret bener.

"Bawa aja ulangan perbaikan, tapi jangan di ruang guru deh, disini bising, biasa guru juga manusia kayak murid-murid kalo ketemu ngobrolnya ribut juga" Terang Ma'am Ida.

"Hmm gitu yah, yaudah kita ke kelas aja, kelas kamu di pakai ga?" Tanya Sacha.

"Biasanya sih senin gini di pake buat yang ekskul mading, soalnya kan ketua mading anak kelas saya Miss" Jawab gue sebisa mungkin menahan kesebelan gue.

"Pakai lab bahasa aja nak, ini kuncinya" Kata Ma'am Ida menyerahkan kunci ke si kampret.

"Nah untung Ma'am Ida minjemin lab, selamet deh nilai kamu" Sacha melirik nyebelin ke gue.

"Hahaha nak Sacha suka banget godain muridnya, ngomong-ngomong saya duluan yah mau jemput anak saya, kuncinya besok aja di balikin nak" Kata Ma'am Ida.

"Iya terima kasih ya Ma'am" Ujar Sacha sopan, bisa sopan juga nih si kampret.

"Kamu nyari masalah ya" Ujar gue ketika Ma'am Ida sudah berlalu.

"Gak, aku cuma berusaha mencerdaskan kehidupan bangsa, yuk ke lab" Ajak Sacha dan gue ikuti dengan langkah gontai.

Sesampainya kami berdua di lab, Sacha menyiapkan audio lab, hmm pasti kerjaan gue bakal nyimak teks panjang nih, nyebelin abis. Gue menghidupkan pendingin udara, sedangkan dia masih berkutat dengan komputer lab dan audionya. Setelah itu terdengar percakapan dengan aksen british yang bener-bener susah gue tangkep apa maksudnya.

"Nah kamu cuma harus menulis ulang percakapan pendek ini yah" Katanya seolah itu pekerjaan mudah.

Gue mulai konsen mendengarkan percakapan kedua orang beraksen british itu. Setelah 6 kali minta ulang, gue akhirnya berhasil menuliskan percakapan mereka dengan lengkap dan menyerahkan hasil kerjaan gue ke Sacha, huhu mayan hebat kan gue.

"Hmm...." Gumannya sambil memeriksa kertas yang gue serahkan.

"Kenapa?" Tanya gue penasaran, gue udah yakin banget kok sama kerjaan gue.

Swagger TeacherWhere stories live. Discover now