Rambutnya berwarna pirang dan sedikit bergelombang. Tubuhnya tinggi dengan ukuran lingkar pinggang yang hanya 24 inchi saja. Wajahnya juga cantik dan kulitnya putih bak porselen. Membuat Roseanne Park atau yang lebih akrab dipanggil Rose itu menjadi salah satu primadona di sekolah.
К сожалению, это изображение не соответствует нашим правилам. Чтобы продолжить публикацию, пожалуйста, удалите изображение или загрузите другое.
Otaknya juga pintar sehingga dirinya dinobatkan sebagai salah satu siswa berprestasi di sekolah. Ditambah lagi dengan popularitasnya yang memang sudah tinggi, beberapa kali Rose membintangi iklan dan menjadi model sampul majalah.
"Sayang!" Junhoe atau yang lebih akrab dipanggil June berlari lari kecil kearah kekasihnya itu.
Rose memang sangat cantik dan populer, mana mungkin dia tidak mempunyai pacar. Dan kekasih Rose adalah June, yang juga termasuk dalam kategori siswa terpopuler disekolah. Dikarenakan dia juga masuk dalam geng pria tampan yang bahkan bukan hanya terkenal di sekolah saja, melainkan diluar sekolah juga.
Rose pun tersenyum manis manyambut kedatangan kekasihnya itu. Walaupun sudah 2 tahun menjalin hubungan, namun mereka masih seperti pasangan kekasih yang baru resmi jadian.
"Mina mengatakan padaku jika kau dan Jinan berangkat bersama seorang gadis!"
Ternyata senyuman Rose hanya sebuah kedok belaka. Karena setelah June mendekat. Ia langsung melabrak kekasihnya itu dengan wajah yang berapi-api.
June terdiam mencerna ucapan kekasihnya itu. Geng wanita memang rumpi. Apapun, di bicarakan.
"Dia murid baru, aku dan Jinan kasihan kepadanya karena dia di turunkan Hanbin ditengah jalan."
June memang tidak pandai berbohong, maka dari itu ia selalu jujur pada kekasihnya itu. Walaupun hal sekecil apapun yang mudah untuk dibuat akal-akalan. June tetap akan jujur.
Begitupula dengan Rose, June yang memang tidak pernah berbohong, atau tepatnya pernah sedikit berbohong dan Rose tidak mengetahuinya. Membuat Rose selalu percaya pada June. Hubungan yang benar-benar manis bukan?
Rose pun mulai tersenyum. "Apakah Hanbin memaksa seorang gadis lagi?"
"Tentu, sampai ada gadis yang menyukainya." Jawab June tertawa.
***
Hanbin menutup matanya rapat-rapat ketika dirinya menyadari akan satu kelas dengan gadis yang ia anggap sebagai selingkuhan ayahnya.
"Ayo Choi Jisoo duduklah dibangkumu!"
Guru Shimano, guru bahasa Jepang yang sekaligus menjadi wali kelas meminta Jisoo untuk menempati bangkunya di kursi paling belakang. Karena hanya bangku itu yang masih kosong. Tentu, setelah Jisoo selesai memperkenalkan dirinya.
