10

5.3K 610 51
                                        

Jisoo memilah-milah baju yang pantas ia pakai untuk pergi bersama Yunhyeong dan Chanwoo. Mereka akan pergi ketempat pameran lukisan. Jisoo memang tidak tahu tentang seni, ia hanya penikmat saja.

Kurang dari satu jam mereka pasti akan segera datang. Jisoo menjatuhkan pilihannya pada rok berwarna dongker sepanjang paha. Bisa dibilang cukup pendek, namun cuaca dimalam hari yang membuat siapapun bisa menjadi gerah, karena saat ini sedang musim panas. Dipadupadankan dengan kaos polo berlengan pendek. Tak lupa ia menggerai rambutnya yang ia buat bergelombang.

Setelah semuanya terlihat pas Jisoo lalu menyambar tas putihnya dan segera menuruni anak tangga

¡Ay! Esta imagen no sigue nuestras pautas de contenido. Para continuar la publicación, intente quitarla o subir otra.

Setelah semuanya terlihat pas Jisoo lalu menyambar tas putihnya dan segera menuruni anak tangga. Bibi Hae Ra mengatakan jika temannya sudah menunggu.

"Jadi kau teman Hanbin juga?"

"Bukan Paman."

Karena Yunhyeong tidak mau berteman dengan Hanbin. Tuan Kim lalu menatap Bobby yang duduk disebelahnya. Bobby menyembunyikan tawanya menggunakan tangan. Karena jelas saja Bobby tahu bagaimana hubungan Yunhyeong dengan Hanbin.

"Mereka berbeda kelas ayah." Jawab Bobby untuk mengusir kebingungan sang ayah. Tentu saja juga untuk membantu Yunhyeong yang sudah diinterogasi oleh ayahnya sejak tadi.

Tuan Kim hanya menganggukkan kepalanya paham. Setelah menginterogasi Yunhyeong yang ternyata adalah seorang ketua OSIS. Ayah sedikit percaya dengan Yunhyeong untuk membawa Jisoo keluar malam ini.

Terlihat Jisoo sudah siap dengan pakaiannya dan menuruni tangga.

"Dimana Chanwoo?" Tanya Jisoo yang tak melihat Chanwoo ikut datang bersama Yunhyeong.

"Dia ada latihan basket mendadak, karena dia merupakan ketua tim maka dialah yang harus bertanggung jawab merombak jadwal timnya."

Jisoo mengangguk paham akan penjelasan Yunhyeong.

"Jadi kalian hanya akan pergi berdua saja? Tidak.... Tidak.... Aku akan ikut." Bobby mengusulkan diri.

"Tidak usah Hyung."

Tolak Yunhyeong mentah-mentah. Padahal itu didepan tuan Kim. Yunhyeong memang gentle.

"Bobby kau ini apa-apaan? Biarkan mereka pergi. Lagipula Yunhyeong mengatakan jika jam 10 malam ia bisa memastikan Jisoo sudah sampai dirumah."

Bobby memandang ayahnya kecewa. Lalu ia berganti memandang Jisoo yang berdiri disebelahnya.

"Jika dia macam-macam pukul saja dia atau segera menelepon ku." Pinta Bobby yang bagaikan sedang menasehati adik kecilnya. Jisoo hanya tertawa pelan.

S O R R Y 🔹 khb • kjsDonde viven las historias. Descúbrelo ahora