Setelah melewati hari bak drama Korea Minggu lalu. Jika mengingatnya kembali, bibir Hanbin akan kebas karena terus tersenyum.
Disisi lain dia merasakan bahwa itu semua terlalu menggelikan. Dia tidak pernah berpikir akan melakukan hal segila itu.
Hanbin tak pernah memimpikan dan mencintai gadis sebegitu besarnya. Membuat efek yang ditimbulkan pada dirinya nampak begitu jelas.
"Kakakmu datang Kim Hanbin"
Ucap salah satu polisi membuat Hanbin yang saat itu tengah melamun segera terkejut dan berdiri.
"Hyung!"
Hanbin segera berlari dan memeluk Bobby. Menggelikan memang namun Bobby segera melepaskan pelukan adiknya itu karena tidak biasanya Hanbin seperti ini.
"Kelihatannya kau sangat senang?"
Tanya Bobby kemudian ia menarik kursi dan duduk berhadapan dengan Hanbin.
Bobby juga membawa beberapa paper bag entah apa isinya.
"Aku senang karena kau menjengukku" dusta Kim Hanbin yang langsung dibalas tatapan menyelidik dari Bobby.
"Semua ini dari Jisoo"
Mendengar nama yang ia rindukan disebut, Hanbin segera membuka paper bag yang tadi dibawa Bobby.
Hanbin nampak bahagia membuka satu persatu paper bag itu. Isinya adalah beberapa buku yang entah apa tulisan didalamnya.
Paper bag yang satunya ialah makanan, ada beberapa tumpuk kotak makanan disana.
"Jisoo yang membuatnya? Kenapa dia tidak mengantarnya sendiri? Aneh sekali sudah seminggu dia tidak menunjukkan batang hidungnya" kekeh Hanbin tanpa kecurigaan sama sekali.
Bobby hanya bisa menghela nafasnya dengan kasar. Dia akan menyiapkan kata-kata yang pas untuk mengungkapkan sebuah kejujuran. Walaupun dia sendiri terlihat sangat ragu.
"Jisoo tidak akan menjengukmu lagi"
Hanya sebaris kalimat itu mampu membungkam Kim Hanbin dan menormalkan bibirnya kembali dari senyuman.
Namun didetik berikutnya Hanbin malah tertawa kencang.
"Jangan bermain drama Hyung, aku bahkan sudah memainkannya bersama Jisoo. Tidak kalah romantis seperti film Titanic"
"Aku tidak sedang bercanda Kim Hanbin"
Balas Bobby tegas, hingga mampu membuat Kim Hanbin terkejut.
"Dia sudah pulang ke Sydney satu Minggu yang lalu. Pagi setelah kalian merayakan malam kelulusan"
Untuk kesekian kalinya Hanbin terkejut bukan main. Mulutnya menganga seakan dia baru mendapatkan berita yang sangat menyakitkan, yaahhh memang sangat menyakitkan.
"Kau bohong Hyung! Dia sama sekali tidak pernah menyinggung hal itu!"
Ucap Kim Hanbin dengan nada tinggi. Hingga polisi yang berjaga dibelakangnya menginterupsi Hanbin untuk diam.
"Tenanglah, jika kau seperti ini, aku malas menceritakannya!" Ancam Bobby karena dia sendiri juga malu jika Hanbin bersikap emosi.
Hanbin menjambak rambutnya sendiri karena kepalanya kini terasa pening.
Setelah memastikan Hanbin sedikit tenang. Bobby baru mulai menceritakan semuanya.
"Ayah telah berhasil merebut hak Jisoo kembali. Untuk itu Jisoo harus menjaga haknya. Dia harus belajar disana demi meneruskan perusahaan keluarganya"

YOU ARE READING
S O R R Y 🔹 khb • kjs
Fanfiction"Bagaimana jika malam ini kau tidur denganku? Aku juga akan memberikan semua yang kau mau seperti ayahku memberikannya untukmu." -Hanbin