Jantungnya berdetak kencang seiring Jisoo berlari menuju arah kamar Hanbin.
Tanpa mengetuknya terlebih dahulu gadis itu langsung menerobos masuk.
"Yaak apa-apaan kau ini?!"
Teriak Hanbin lalu menutupi perutnya dengan handuk. Untung saja dia sudah memakai celana. Namun perutnya yang sixpack itu masih sedikit mengintip.
Ternyata Hanbin baru saja selesai mandi.
Jisoo menunduk malu sambil memalingkan wajahnya yang memerah.
Hanbin yang menyadari itu malah berniat menggoda Jisoo.
Smirknya tiba-tiba muncul.
Jisoo tidak tahu jika Hanbin berjalan mendekatinya dengan telanjang dada.
Hingga Hanbin membalikkan tubuh Jisoo dan memepetnya ke dinding.
Tinggi Jisoo yang hanya sebatas bahu Hanbin itupun membuat matanya dengan otomatis menatap dada milik lelaki itu.
Bahkan Jisoo juga tak sengaja melirik perut kotak-kotak milik Hanbin, dan yang paling membuatnya tertarik ialah tato di dada sebelah kiri Hanbin yang bertuliskan "nihilism".
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
"Kenapa?" Tanya Hanbin.
Senyuman tipis Hanbin hanya bisa membuat Jisoo menggelengkan kepalanya cepat.
Rasanya Jisoo ingin berlari keluar dan menjerit sekencang-kencangnya.
"Kau mempunyai tato?"
"Hm" jawab Hanbin singkat.
Jisoo bingung harus membuka obrolan apalagi. Padahal tadi dia ingin mengungkapkan perasaannya. Namun kenapa setelah melihat Hanbin bahkan menatapnya saja dia tidak sanggup.
"Aku akan pergi dan kau bisa memakai bajumu"
Jisoo mulai berbalik kesamping, namun tangan Hanbin tak juga segera pergi dan terus mengurungnya.
"Tanganmu" ucap Jisoo agar Hanbin menurunkan tangannya dari dinding.
"Sudah selesai bertemu dengan kekasihmu?"
"Kekasih?" Tanya Jisoo sedikit bingung.
Jisoo kembali menatap lelaki yang sedang mengurungnya.
"Didepan rumah kau memeluknya" ucap Kim Hanbin setenang mungkin. Padahal didalam hatinya sedang meraung kesakitan.
"Kau melihatnya?"
Tiba-tiba saja muncul ide di otak Jisoo untuk membalas menggoda Hanbin.
Hanbin mengangguk lemah dan dia menjauh dari Jisoo. Takut Jisoo menyadari perubahan pada raut wajahnya.
Handuk yang semula ia sampirkan di bahu kini beralih ke tangannya, lalu ia gunakan untuk mengeringkan rambutnya yang masih basah.