Bobby mengatakan jika ayahnya berada diluar negeri untuk sebuah bisnis. Jadi dia mengatakan pada Jisoo untuk tidak buru-buru pulang.
Lantas kesempatan ini digunakan Bobby untuk minum-minum dan terus bersulang dengan yang lainnya.
Sebenarnya Bobby yang belum ingin pulang.
Jisoo juga minum, namun tidak banyak karena ia pasti akan repot nanti. Mengingat dirumah tidak ada orang kecuali bibi Hae Ra.
Jisoo jadi tahu sekarang, Hanbin tipe orang yang tidak kuat minum. Bahkan dia telah pingsan disebelahnya sejak 20 menit lalu. Sedangkan Bobby juga sudah mabuk dan meracau tidak karuan.
Semua teman-teman nya mabuk. Namun masih dalam keadaan sadar.
"Jisoo kau yakin? Aku bisa mengantarmu juga sekalian membawa dua orang ini"
Yunhyeong menunjuk dua orang yang sudah ada di jok belakang mobil Hanbin, tentu saja itu adalah Bobby dan sang pemilik mobilnya. Mereka sudah teler dan tidak sadarkan diri. Kadang-kadang mereka bangun lalu berteriak-teriak tidak karuan.
"Sebaiknya kau juga pulang, rumah kita tidak searah, terimakasih ya untuk hari ini." Jisoo kembali meyakinkan Yunhyeong.
Nampak raut kecewa diwajah Yunhyeong, sebenarnya ia sangat marah pada Bobby dan Hanbin yang malah mabuk sampai tidak sadar. Itu akan merepotkan Jisoo.
Dan yang lainnya, June juga sama, Rose yang menyetir mobil June dan mengantarnya pulang.
Jinan apalagi, karena ia tetangga Jennie. Jadi Jennie yang membawanya pulang. Lisa bersama Donghyuk karena rumah mereka yang paling jauh dari pada yang lain.
"Baiklah teman-teman aku pulang dulu" Jisoo melambaikan tangannya lalu menyalakan mesin mobil dan menginjak pedal gas.
Untung Jisoo mempunyai keahlian dalam mengendarai mobil. Jadi tidak masalah baginya untuk membawa mobil serta dua orang pria mabuk yang sudah teler di jok belakang.
Jisoo memasuki garasi rumah yang sudah beberapa bulan ini ia tempati. Pintu yang otomatis terbuka ini mempermudahkan dirinya masuk tanpa mengganggu bibi Hae Ra yang pasti sudah terlelap.
Malam ini telah menunjukkan pukul 12 malam. Jisoo tidak enak hati jika membangunkan bibi Hae Ra hanya untuk sekedar membantu dirinya mengangkat pria-pria mabuk ini.
Alhasil Jisoo melakukannya sendiri. Walaupun pasti merasa kesulitan.
Pertama ia mulai menarik Bobby untuk keluar dari mobil.
"Jisoo kenapa kau menarik-narik tanganku?" Racau Bobby tidak jelas.
"Oppa diamlah! Dan cepat berdiri!"
Geram Jisoo yang terus menarik-narik tangan Bobby.
Lelaki bermata sipit itu masih pada posisinya dengan mata yang tertutup. Ia juga terus bergumam bahkan terkadang bernyanyi tidak jelas.
"Yak! Oppa kau ini berat sekali cepatlah berdiri dan jangan membuatku susah!"
Saking jengkelnya Jisoo, ia sampai berteriak agar Bobby mendengarnya, bersyukur lagi jika Hanbin juga mendengarnya dan segera ikut bangun. Namun itu tidak terjadi.
Jisoo menghela nafasnya kasar.
Apa boleh buat, dengan sekuat tenaga, Jisoo mulai menarik tangan Bobby dan merangkulnya kuat sambil berjalan kekamar lelaki itu.
Bersyukur karena Bobby masih bisa berjalan. Walaupun kadang-kadang Jisoo hampir terjungkal karena menahan berat badan Bobby.
Tetapi didalam hati, Jisoo ikhlas.

ВЫ ЧИТАЕТЕ
S O R R Y 🔹 khb • kjs
Фанфик"Bagaimana jika malam ini kau tidur denganku? Aku juga akan memberikan semua yang kau mau seperti ayahku memberikannya untukmu." -Hanbin